Kembali Tampil di Multievent Internasional: Saat Tim Tenis Meja Indonesia Menemukan Panggungnya di Asian Youth Games 2025

Ludus01

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

LUDUS - Di sebuah arena yang gemanya belum pernah mereka dengar sebelumnya, empat remaja Indonesia berdiri dengan seragam merah-putih di bawah sorotan lampu di Manama Bahrain. Di sanalah, untuk pertama kalinya, tim tenis meja Indonesia menandai debutnya di panggung besar Asian Youth Games 2025, dan sekaligus memperkenalkan Indonesia Pingpong League (IPL) sebagai federasi baru yang mulai menulis sejarah di multievent internasional.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Empat nama muda itu: Oktavia Kirana, Diska Anindia Susanto, Jehezekel Jason Christian, dan Mochammad Tarikh, turun di tiga nomor: boys single, girls single, dan mixed double. Mereka bukan datang untuk sekadar mencoba, tetapi untuk belajar bertarung di antara denting bola plastik yang beradu di meja-meja asing, di tengah suhu yang asing pula.

“Ini pengalaman baru karena saya pertama kali ikut kompetisi se-Asia. Lawannya sampai dengan atmosfer venue pertandingan semuanya terasa baru,” kata Jason Christian, suaranya campuran antara kagum dan letih. Oktavia Kirana menimpali dengan kejujuran polos seorang petarung muda: “Lawan-lawannya bagus banget. Saya harus menambah jam latihan lagi dan meningkatkan teknik-teknik.”
Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Namun debut mereka jauh dari kata sia-sia. Keempatnya berhasil menembus babak gugur di semua nomor, sebuah capaian kecil yang terasa besar untuk langkah awal di pentas Asia. Di sektor girls single, Oktavia Kirana melaju hingga babak 32 besar sebelum langkahnya dihentikan oleh Wan-rong Lin dari Chinese Taipei. Jason Christian bernasib serupa, tumbang 0–3 dari Ritvik Gupta asal India di babak yang sama.

Mochammad Tarikh bahkan sempat mencatat kemenangan dramatis 3–2 atas Bilgun Ankhbayar (Mongolia) di babak 64 besar, sebelum takluk dari Yi-cing Yu (Chinese Taipei) di babak berikutnya. Sementara di nomor mixed double, dua pasangan Indonesia, Oktavia/Tarikh dan Diska/Jason, sama-sama terhenti di babak 32 besar. Oktavia dan Tarikh menyerah pada Chin-ting Lin/Ying-syuan Wu dari Chinese Taipei, sedangkan Diska dan Jason dikandaskan pasangan Malaysia, Yu Cheah/Hong Yu Tey.

Di balik hasil yang tampak sederhana, ada keyakinan yang tumbuh pelan-pelan. Yon Mardiono, Sekretaris Jenderal Indonesia Pingpong League, yang mendampingi langsung tim ke Bahrain, menyebut keikutsertaan ini sebagai “langkah penting untuk menambah jam terbang atlet muda Indonesia.” Ia tahu benar bahwa kemenangan bukan satu-satunya ukuran, terutama bagi mereka yang baru merasakan kerasnya meja Asia.

“Sudah lama atlet tenis meja kita tidak tampil di ajang internasional. Semua terasa baru bagi mereka. Saya selalu bilang, kalau mau jadi yang terbaik, belajar dari yang terbaik. Di sini mereka bertemu wakil terbaik dari seluruh Asia,” ujarnya.
Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Tapi Yon juga mengingatkan, kesiapan di meja hanya separuh dari pertempuran. “Persiapan itu bukan hanya latihan teknis di pelatnas, tapi juga pola makan, istirahat, mental, dan strategi. Kalau mental tidak disiapkan, bisa kaget begitu bertanding,” katanya menutup percakapan dengan nada seorang pembina yang tahu bahwa perjalanan ini baru dimulai.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Dan memang, inilah baru permulaan. Di antara denting bola yang berputar dan sorak tribun Bahrain yang asing, para atlet muda itu sedang belajar sesuatu yang lebih besar daripada menang atau kalah: mereka belajar menjadi bagian dari peta baru tenis meja Indonesia. Sebuah langkah kecil yang mungkin kelak disebut langkah pertama menuju panggung yang lebih tinggi, dan mungkin, lebih berarti.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!