Lima Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal Korea Open 2025, Jojo atau Alwi Pastikan Tiket Final

Ludus01

LUDUS - Suasana di Suwon Gymnasium, Suwon Korea, Jumat (26/9/25), terasa seperti panggung yang dengan sabar menunggu giliran aktor-aktornya naik. Lima wakilnya sukses melaju ke parta semifinal Korea Open 2025, turnamen super 500. Dari kursi penonton, sorakan bercampur dengan tarikan napas tegang setiap kali shuttlecock menembus udara. Indonesia, negeri yang tak pernah lelah menitipkan harapan pada bulu tangkis,

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Amri Syahnawi dan Nita Violina Marwah membuka cerita dengan laga dramatis melawan unggulan keempat asal China, Guo Xin Wa/Chen Fang Hui. Set pertama, pasangan muda Indonesia itu terlihat kaku, kalah 11-21. Namun seperti pemain teater yang menahan klimaks untuk babak kedua, Amri/Nita bangkit. Dengan reli-reli panjang yang memaksa lawan berlari tanpa henti, skor 21-17 membawa mereka kembali hidup. Lalu pada set penentuan, penonton disuguhi drama yang nyaris sinematis: 21-16. Amri/Nita menutup pertandingan dengan ekspresi lega, seakan baru saja menaklukkan gunung yang hampir mustahil didaki.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Tak lama berselang, giliran Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri. Mereka seperti mesin yang bekerja dengan presisi, nyaris tanpa cela. Menghadapi ganda Korea, Jin Yong/Na Sung Seung, juara All England 2023 itu memegang kendali sejak awal. Skor 21-13, 21-16 menjadi semacam penanda bahwa mereka masih punya kelas tersendiri. Penonton Indonesia yang hadir mengibarkan bendera merah putih, seakan tahu: tiket semifinal sudah ada di genggaman.

Lalu, sorotan beralih ke tunggal putra. Jonatan Christie, unggulan keempat, tampil dengan aura tenang yang seringkali menjadi senjatanya. Lawannya, Kenta Nishimoto dari Jepang, mencoba bertahan, tapi tak kuasa menghadapi ritme Jojo yang konsisten. Skor 21-14, 21-8 seakan menunjukkan kesenjangan level permainan. Jojo melangkah mulus, tanpa goyah, menuju semifinal.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Tetapi justru dari lapangan lain, kisah paling mendebarkan malam ini terjadi. Alwi Farhan, anak muda 19 tahun yang baru kali ini mencicipi atmosfer turnamen sebesar ini, menghadapi Weng Hong Yang, unggulan kedelapan asal China. Set pertama berakhir cepat, 4-21, seakan pertandingan tak akan panjang. Namun Alwi tidak menyerah. Ia bermain lebih berani, menekan dengan variasi serangan yang matang. Set kedua dimenangkan 21-16. Dan di set penentuan, setiap poin terasa seperti tarikan napas terakhir. Saat skor mencapai 21-17 untuk Alwi, stadion bergemuruh. Indonesia memastikan satu tiket final di tunggal putra, karena di semifinal ia akan berhadapan dengan Jonatan Christie. Sejarah kecil tercatat: generasi berbeda, Jojo dan Alwi, saling bersua, memastikan merah putih berkibar hingga akhir.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Hari yang nyaris sempurna itu ditutup oleh Putri Kusuma Wardani. Ia bermain seperti tanpa beban, melawan wakil Korea, Kim Ga Eun. Set pertama 21-6 berjalan nyaris sepihak, membuat lawan tampak kehilangan arah. Set kedua 21-15 menegaskan dominasi Putri. Wajahnya berseri selepas pertandingan, seolah ingin berkata bahwa dirinya pun berhak menuntut panggung besar.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Korea Open 2025 malam itu mencatatkan cerita: kemenangan demi kemenangan yang menjelma semacam proklamasi kecil. Dari ganda campuran, ganda putra, tunggal putra hingga tunggal putri, Indonesia mengirimkan wakil terbaiknya ke semifinal. Dan yang paling menggema, sebuah duel saudara sebangsa sudah menunggu, Jonatan Christie melawan Alwi Farhan, pertarungan antara pengalaman dan masa depan bulu tangkis Indonesia.

Kepada tim media PBSI, mereka mengungkapkan perasaannya usai laga tersebut.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Amri Syahnawi --

"Pertama mengucap syukur alhamdulillah bisa diberikan kemenangan hari ini. Dari gim pertama sebenarnya dari speed kami sudah bisa mengikuti lawan hanya memang banyak bola yang seharusnya jadi poin buat kami tapi malah jadi bumerang akhirnya mereka lebih memegang kendali permainan. Walau secara poin jauh tapi kami merasa kami bisa meladeni rally-nya.

Di gim kedua kami tidak mau menurunkan speed, kami terus jaga temponya dan mengurangi kesalahan sendiri. Lebih nekat juga. Dan berhasil.

Gim ketiga sempat kejar-kejaran, kami kalah start dengan tertinggal 1-6 tapi setelah itu mereka agak mengendur jadi kami bisa manfaatkan. Second win kami keluar dan percaya diri naik lagi.

Sudah di semifinal, sekarang fokus dulu pemulihan karena cukup melelahkan buat kami berdua. Besok harus berani fight, berani capek dan berani adu permainan di lapangan."

-- Nita Violina Marwah --

"Setelah ketat di pertengahan gim ketiga, kami dapat banyak poin beruntun. Secara permainan tidak ada yang diubah, hanya mereka banyak mati sendiri dan saya terus diingatkan oleh kak Amri dan pelatih untuk fokus menjaga pembukaan pertama mereka.

Besok bertemu unggulan pertama dari China, Feng/Huang. Mereka punya fokus yang luar biasa, tidak mudah diganggu. Ini yang harus kami waspadai."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Fajar Alfian --

"Tidak mudah melawan pasangan muda Korea yang sedang naik daun, mereka baru juara di Pekanbaru minggu lalu. Pastinya mereka mempunyai motivasi lebih untuk naik kelas apalagi tampil di depan publik sendiri tapi kami juga ingin menunjukkan konsistensi, kami tidak mau kalah.

Di dalam lapangan, masuk gim kedua mereka bermain sangat baik. Mencoba mengubah pola dengan bertahan dulu baru balik menyerang tapi kami sudah antisipasi dan alhamdulillah bisa menang.

Memang di usia yang tidak muda lagi, saya harus pintar menjaga kondisi. Makan dan istirahatnya harus bagus dan tim pelatnas memiliki semua fasilitas pendukung seperti fisioterapis, masseur dan lain-lain yang selalu membantu saya dalam pemulihan."

-- Muhammad Shohibul Fikri --

"Untuk besok lawan pasti lebih sulit jadi persiapan harus maksimal. Recovery harus dengan baik. Yang terpenting jangan lengah.

Dengan a Fajar kan memang sudah dekat jadi di luar lapangan kemistri dan adaptasinya sudah ok. Di kamar pun tidak ada canggung, malahan kami sering sharing banyak hal. Baik tentang bulutangkis atau di luar bulutangkis."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Jonatan Christie --

"Puji Tuhan bisa ke semifinal, penantian yang cukup panjang untuk saya. Terlebih lagi sempat ada cedera yang sangat mengganggu tapi pelan-pelan kondisinya mulai pulih, permainan mulai dapat momentumnya lagi dan kepercayaan diri bisa timbul.

Dan hari ini lebih fokus dari cara bermain, menerapkan apa yang disiapkan. Tarik lawan ke pola permainan yang saya mau. Belajar juga dari pertandingan kemarin dengan tidak mengendurkan tekanan, tidak memberikan satu momentum pun untuk dia bangkit sejak poin 0-0. Besok kita lihat saja, sekarang mau fokus recovery dulu pastinya."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Alwi Farhan --

"Kondisi lapangan cukup panas, cukup mengganggu di gim pertama, adaptasinya terlambat. Sementara Weng Hong Yang dari awal sudah memegang kendali permainan. Tapi alhamdulillah bisa bounce backk di dua gim berikutnya.

Kemenangan yang sangat berarti, sangat penting, karena selain ini pertama kali semifinal Super 500 untuk saya dan besok akhirnya mimpi saya bertemu idola di pertandingan resmi terwujud. Bertemu koh Jonatan Christie. Siapapun yang menang, untuk Indonesia.

Di gim kedua awal memang kondisi saya masih tertekan tapi saya mau tidak mau harus berusaha lepas dari itu, menunjukkan yang terbaik. Dari pertemuan sebelumnya memang kondisi lapangan yang berbeda jadi pendekatan strateginya juga berubah. Sekali lagi saya bersyukur dan bersiap untuk besok."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Putri Kusuma Wardani --

"Alhamdulillah, secara keseluruhan cukup senang bisa menang dari wakil tuan rumah dan ke semifinal. Tekanan penonton memang ada tapi saya coba fokus dengan pengembalian bola. Kim Ga Eun memiliki bola atas yang cukup menyulitkan jadi bagaimana saya tidak banyak mengangkat.

Besok ketiga kalinya secara beruntun bakal bertemu Akane Yamaguchi (Jepang), saya ingin memperbaiki permainan dari yang sebelumnya dan pasti ada rasa penasaran ingin menang. Saya harus menguatkan pikiran dan tidak banyak mati sendiri."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Jadwal Wakil Indonesia di Partai Semifinal, Sabtu (27/9/25)

Tunggal Putra:

  1. Jonatan Christie (4) vs Alwi Farhan

Tunggal Putri:

  1. Putri Kusuma Wardani [4] vs Akana Yamaguchi [2] (Jepang)

Ganda Putra:

  1. Fajar Alfian/M. Shohibul Fikri vs Lee Jhe-Huei [5]/Yang Ps-Hsuan (Chinese Taipei)

Ganda Campuran:

  1. Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah vs Feng Yan Zhe [1]/Huang Dong Ping (China)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!