Timnas Amputasi Indonesia Ditekuk Irak 0-1, Garuda INAF Kembali Soroti Kinerja Wasit
Ilham Sigit Pratama


LUDUS – Timnas Amputasi Indonesia ditekuk Irak dengan skor tipis 0-1 pada laga kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2025). Kubu Garuda INAF kembali menunjuk keputusan wasit yang beberapa kali dinilai merugikan.
Timnas Indonesia tampil tanpa diperkuat sang kapten kesebelasan, Aditya yang diganjar kartu merah pada laga pertama menghadapi Suriah, Minggu (9/11/2025). Protes yang dilayangkan kubu Timnas Indonesia atas kartu merah kontroversial tersebut tampak tidak digubris.
Kedua tim saling berjual beli serangan sejak menit awal babak pertama. Irak mampu mencetak gol melalui tembakan jarak jauh Abdullah Anoub pada menit ke-26. Ini menjadi satu-satunya gol yang tercipta untuk kemenangan Irak.

Timnas Amputasi Indonesia takluk 0-1 pada laga kedua Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2025). Foto/Avatara Lintas Media/LUDUS.id
Timnas Indonesia tampil lebih agresif guna mengejar ketertinggalan. Celah demi celah terus dicari Agung Rizki dan Kawan-kawan. Sementara Irak menurunkan tempo permainan dan cenderung bermain defensif.
Upaya menyamakan kedudukan para pemain Timnas Indonesia tampak kesal dengan sejumlah keputusan wasit. Pelatih Timnas Indonesia, Syahrul Ase menyoroti ketika seorang pemain Timnas Indonesia dijegal di bagian kaki yang terpotong menggunakan tongkat.
Baca juga: Timnas Amputasi Indonesia Cukur Suriah 5-0, Lempar Tongkat Berbuah Kartu Merah
“Di sepak bola amputasi ada peraturan, kalau kena kaki yang tidak aktif, kena kaki yang terpotong, itu pelanggaran. Itu kena tongkat berapa kali, itu seharusnya pelanggaran. Kepemimpinan wasit agak kurang jelas, sehingga merugikan kami,” tutur Syahrul seusai laga.
Kekalahan ini menunda kelolosan timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Saat ini, Timnas Indonesia bertengger di peringkat kedua klasemen sementara dengan perolehan tiga poin, tertinggal empat poin dari Irak yang menghuni posisi puncak.

Usaha pemain Timnas Amputasi Indonesia melalui sundulan untuk membobol gawang Irak masih belum membuahkan hasil. Foto/Avatara Lintas Media/LUDUS.id
Nasib Timnas Indonesia akan ditentukan pada laga pamungkas, menghadapi Iran pada Kamis (13/11/2025). Syahrul mendorong tim asuhannya agar tampil mati-matian demi tiket ke Kosta Rika.
“Pertandingan hari ini bukan akhir dari segalanya, ada satu pertandingan lagi lawan Iran, dan kita harus fokus. Harapan Indonesia untuk lolos masih ada, masih besar, harus optimistis,” sambung Syahrul Ase.
Bagi kubu Irak, kemenangan atas tuan rumah merupakan dendam lama yang terbalas tuntas. Atmosfer rivalitas kedua tim sudah panas sejak technical meeting. Rasa perih kekalahan 1-2 dari Timnas Indonesia di ajang Piala Asia Amputasi 2025 masih terasa.
Tak ayal, tim berseragam hijau itu terbawa euforia hingga berujung keributan berupa adu mulut dengan timnas Indonesia di penghujung laga. “Mungkin karena Irak merasa sudah lolos. Tapi memang kami sayangkan hal itu. Enggak ada masalah,” pungkas Syahrul.
“Pertandingan hari ini bukan akhir dari segalanya, ada satu pertandingan lagi lawan Iran, dan kita harus fokus. Harapan Indonesia untuk lolos masih ada, masih besar, harus optimistis,” Pelatih Timnas Amputasi Indonesia Syahrul Ase.
Senada dengan sang pelatih, punggawa Timnas Indonesia, Sahata Sianturi juga turut menyayangkan kinerja wasit yang masih belum berubah dari laga sebelumnya. Dia berharap pada laga selanjutnya masih bisa memimpin secara fair
“Giliran kita kawal pemain mereka yang depan gawang, wasitnya langsung protes, sedangkan sebaliknya tadi kiper kita selalu dipepet sama pemain lawan kan nggak diprotes apa pun tadi,” keluh Sahata.
WAFF Angkat Bicara

Presiden Federasi Sepak Bola Amputasi Internasional, Mateusz Wildak. Foto/Ilham Sigit Pratama/LUDUS.id
Terkait kinerja wasit yang telah beberapa kali merugikan Timnas Indonesia dalam dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Federasi Sepak Bola Amputasi Internasional (WAFF) melalui sang Presiden, Mateusz Widlak memohon maaf.
“Saya minta maaf atas kesalahan-kesalahan ini, dan kami sedang bekerja keras dengan para instruktur wasit kami untuk memperbaikinya. Intinya, bukan hanya wasitnya, tetapi juga pertandingannya, para pemainnya, dan saya sangat menyesal atas situasi ini,” tutur Widlak ketika ditemui LUDUS.id.

Peluang Timnas amputasi Indonesia untuk ke Piala Dunia Amputasi 2026 masih terbuka lewat laga pamungkas menghadapi Iran, Kamis (15/10/2025). Foto/vatara Lintas Media/LUDUS.id
Widlak juga memberi klarifikasi terkait kesalahpahaman pada technical meeting jelang laga Timnas Indonesia kontra Suriah. Dia menyebut dokumen regulasi, yang salah satunya berisi larangan selebrasi melempar tongkat, sudah dikirimkan ke setiap tim peserta.
“Peraturan permainan sama selama beberapa tahun, termasuk untuk semua kualifikasi, jadi saya pikir ini sudah lebih dari jelas. Kami tidak menjelaskan semuanya di technical meeting, tetapi semuanya ada di dokumen, , untuk peraturan, semuanya baik-baik saja di sini,” jelas Widlak. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





