Timnas Amputasi Indonesia Cukur Suriah 5-0, Lempar Tongkat Berbuah Kartu Merah

Ilham Sigit Pratama

LUDUS – Timnas Amputasi Indonesia mencukur Suriah lima gol tanpa balas pada laga pembuka Grup A Kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2026 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (9/11/2025).

Meski menang, pelatih Timnas Indonesia, Syahrul Ase tak terima atas keputusan wasit yang mengganjar kartu merah sang kapten, Aditya.

Di bawah sengatan terik matahari Senayan, timnas Indonesia tampil begitu trengginas. Permainan menyerang yang mengandalkan transisi cepat diperagakan Tim Merah Putih sejak peluit awal dibunyikan.

Baca juga: Asia Cup Amputee Football 2025 Jakarta: Perburuan Empat Tiket ke Piala Dunia dan Saat Keberanian Menggantikan Kaki, dan Kruk Menjadi Sayap Kemenangan

Lima gol timnas Indonesia dicetak Ilham Zam Zami (20’), Agung Rizki Satria (32’), Ajis Pirmansyah (44’) dan brace Aditya (35’ dan 47’)

Pertahanan solid Suriah sempat menyulitkan timnas Indonesia. Wakil Timur Tengah itu sempat beberapa kali mengancam, kebanyakan dari situasi bola mati.

Kapten Timnas amputasi Indonesia, Aditya mencoba melewati pemain Suriah. Foto/Instagram/@aafcqualifiers2025

Kapten Timnas amputasi Indonesia, Aditya mencoba melewati pemain Suriah. Foto/Instagram/@aafcqualifiers2025

Namun peluang yang dihasilkan tidak terlalu membahayakan gawang timnas Indonesia. Sebaliknya, serangan demi serangan yang dilancarkan Riski Adi Pradana dan kolega cukup efektif.

“Ini hasil dari latihan kita. Dari federasi kami sendiri, PSAI kasih waktu kami TC (pemusatan latihan) dan itu luar biasa. Akhirnya anak-anak bisa tampilkan yang maksimal, motivasi tinggi dan determinasi tinggi,” ujar Syahrul Ase seusai pertandingan.

Baca juga: Menuju ASEAN Para Games 2025: 306 Atlet Jalani Pemusatan Latihan dengan Semangat yang Tak Pernah Pudar di PPPI Delingan

Kendati demikian, Syahrul tetap angkat topi pada tim lawan. Menurutnya, meski merupakan anak baru di cabang olahraga ini, Suriah tetap mampu memberi perlawanan yang menyulitkan anak asuhnya.

“Kami tidak menyangka bisa menang besar, 5-0, karena perlawanan Suriah luar biasa. Kita tahu Suriah juga negara baru di sepak bola amputasi. Kita lihat perlawanan Suriah juga bagus,” ucap Syahrul.

Bintang Timnas Amputasi Indonesia, Ilham Zam Zami berduel dengan pemain Suriah. Foto/Instagram/@worldamputeefootball

Bintang Timnas Amputasi Indonesia, Ilham Zam Zami berduel dengan pemain Suriah. Foto/Instagram/@worldamputeefootball

Kemenangan ini memperlebar peluang timnas Indonesia tampil di Piala Dunia untuk kali kedua. Sebelumnya, tim dengan nama resmi Garuda INAF ini berpartisipasi pada Piala Dunia Amputasi 2022 di Turki.

Timnas Indonesia juga membawa bekal berharga berupa pencapaian runner-up di Kejuaraan Amputasi Asia 2025 di Bangladesh pada bulan Februari.

Namun Syahrul menolak puas terlalu dini. Di matanya, permainan transisi timnas Indonesia belum begitu baik. Evaluasi inilah yang akan dilakukan tim kepelatihan untuk dua laga sisa, menghadapi Irak pada Senin (10/11/2025) dan Iran pada Kamis (13/11/2025).

“Kami tidak menyangka bisa menang besar, 5-0, karena perlawanan Suriah luar biasa." Pelatih Timnas Indonesia, Syahrul Ase.

“Mudah-mudahan recovery kami cepat dan istirahat kami bagus. Nanti kita evaluasi pelan-pelan. Sebenarnya semua negara berbahaya. Tapi di grup kami itu ada Irak dan Iran, itu berbahaya,” jelas pria berkaca mata ini.

Salah Paham Regulasi

Aditya diganjar kartu merah setelah mengambil kembali tongkatnya. Foto/LUDUS.id

Aditya diganjar kartu merah setelah mengambil kembali tongkatnya. Foto/LUDUS.id

Begitu emosional Aditya kala mencetak gol ketiga untuk timnas amputasi Indonesia. Tongkat yang menjadi tumpuannya selama berlaga dilemparkan ke udara, kemudian Aditya melompat dan berselebrasi dengan hanya bermodalkan satu kaki.

Aksinya emosional Aditya itu berbuah kartu kuning. Usut punya usut, sengaja melepaskan tongkat dari tangan bisa berbuah hukuman kartu. Namun sayang, Aditya lupa dirinya telah mengantongi kartu kuning.

Baca juga: Ayo Gabung LUDUS Store Affiliate Program, Dapatkan Komisi Menarik Tanpa Stok Barang

Alumnus UIN Sunan Gunung Djati, Bandung ini kembali menjatuhkan tongkatnya ketika menutup pesta gol timnas Indonesia ke gawang Suriah. Aditya kemudian melemparkan kedua tongkatnya seraya berdiri berteriak.

Untuk kedua kalinya, Aditya berdiri tegak tanpa tongkat, diiringi sorak sorai rekan-rekannya. Betapa kaget Aditya ketika wasit kembali mengganjar dirinya dengan kartu kuning. Syahrul lantas pasang badan atas insiden yang menimpa mantan pemain Persib Bandung U-17 ini.

Selebrasi Aditya yang melemparkan tongkatnya usai mengeksekusi penalti ke gawang Suriah berbuah kartu kuning kedua. Foto/Instagram/@sepakbolaamputasiindonesia

Selebrasi Aditya yang melemparkan tongkatnya usai mengeksekusi penalti ke gawang Suriah berbuah kartu kuning kedua. Foto/Instagram/@sepakbolaamputasiindonesia

Dia menuturkan Aditya tidak tahu menahu bahwa melempar tongkat merupakan tindakan yang bisa dijatuhi hukuman kartu. Untuk itu, pihaknya akan melayangkan protes kepada Federasi Sepak Bola Amputasi Dunia (WAFF) agar Aditya bisa diturunkan saat menghadapi Irak, Senin (10/11/2025).

“Peraturan di sepak bola amputasi ini masih kurang begitu familiar. Jadi waktu di Piala Asia lempar tongkat, tongkat tidak dipegang itu tidak apa-apa. Kartu merah tadi akan kita bahas lagi, mungkin kita akan ke WAFF,” tandasnya.

Baca juga: Leani Ratri Oktila Tetap Ratu: Indonesia Penuhi Target Juara Umum di Polytron Para Badminton 2025

Terpisah, Aditya mengatakan bahwa pada technical meeting sehari sebelum pertandingan, tidak ada pembahasan perihal larangan selebrasi lempar tongkat. Namun pemain berusia 28 tahun ini pun menerka alasan aturan tersebut dibuat.

“Saya juga tadi kartu merah nggak tahu, karena aturannya semalam belum dijelaskan, jadi ketika saya lempar tongkat saya memahami karena memang membahayakan. Tapi yang kedua itu saya naruh tongkat tiba-tiba di kartu merah, itu yang menjadi pertanyaan.,” ucap pria yang mengakhiri karier sepak bolanya bersama tim junior Maung Bandung karena cedera patah kaki ini.

Pada laga lain, Irak dan Iran bermain imbang tanpa gol. Hasil pada laga pertama menempatkan timnas Indonesia pada posisi puncak klasemen sementara Grup A. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!