Para Fencing World Cup 2025: Ryo Afandi Tembus 6 Besar, Perebutan Medali Emas Semakin Ketat

Ludus01

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

LUDUS - Malam di GOR Indoor Manahan, Solo, pada Selasa 16 September 2025, menyimpan cerita yang lebih besar dari sekadar derap kursi roda yang beradu di arena. Ryo Afandi, atlet muda Indonesia, menyalakan api harapan baru ketika ia menembus enam besar kelas sabre male senior individual B di ajang Para Fencing World Cup 2025. Sebuah capaian yang mungkin tak banyak diperkirakan, mengingat Indonesia baru saja kembali menyalakan cabang olahraga ini setelah enam tahun absen dari pentas dunia.

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Langkah Ryo dimulai dari fase grup, ketika ia mengandaskan perlawanan wakil Jerman, Tim Widmaier. Namun kejutan itu terhenti di perempat final. Lawan yang menghadang bukan sembarangan: Visit Kingmanaw, peraih medali perak Paralimpiade Paris 2024. Di tangan Kingmanaw, perjalanan Ryo berhenti, tetapi posisinya di urutan keenam sudah lebih dari sekadar catatan angka.

Firman Raflesio, pelatih tim anggar kursi roda Indonesia, tahu betul arti torehan itu. Dari sepuluh atlet yang dibawa ke Solo, performa mereka dianggap sudah melampaui ekspektasi. “Pada dasarnya sudah melampaui apa yang kita harapkan, karena kejuaraan ini levelnya sudah atlet Paralimpiade semua, sementara kita baru memulai setelah absen enam tahun. Kemarin kita membuat gebrakan lewat Sri Lestari yang bisa menduduki peringkat sembilan dan hari ini ada Ryo Afandi yang berada di posisi enam,” ujarnya malam itu.

BACA JUGA: Sri Lestari dan Denting Pedang yang Menggema di Solo: Kejutan Indonesia di Para Fencing World Cup 2025

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Ada jarak yang jelas antara atlet Indonesia dan mereka yang sudah kenyang jam terbang di Paralimpiade. Firman menyadarinya. “Yang pasti kalau olahraga para fencing ini membutuhkan jam terbang yang tinggi. Ini awal dari langkah kita. Semoga setelah event ini, para atlet kita memiliki ambisi agar ke depannya bisa lebih baik lagi. Semakin banyak kita mengikuti event, kemampuan kita otomatis juga akan meningkat,” katanya.

Kejuaraan ini, lebih dari sekadar tempat bertanding, juga menjadi ruang belajar. Sri Lestari dan rekan-rekannya menyaksikan dari dekat bagaimana para juara dunia mempersiapkan diri, beradaptasi, hingga berjuang di partai final. “Dengan sistem pertandingan melalui grup, atlet yang menunggu giliran bertanding bisa menonton pertandingan atlet dari negara lain. Kita dari tim pelatih mengarahkan para atlet agar ikut menonton,” tambah Firman.

Namun peta besar belum berhenti di Solo. Target sesungguhnya adalah ASEAN Para Games 2025. National Paralympic Committee Indonesia (NPC Indonesia) menyiapkan ambisi dua medali emas dari cabang anggar kursi roda. “Bismillah kita yakin dan optimis. Dari event ini kita memiliki pekerjaan rumah, untuk lebih banyak belajar dan evaluasi. Tentu kita sudah memetakan kelas-kelas yang memiliki potensi medali,” ucap Firman.

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Sementara itu, di gelanggang lain, tensi perebutan emas semakin sengit. Thailand menambah dua medali emas lewat Saysunee Jana di kelas epee female senior individual B dan foil female senior individual B. Dua kali ia menaklukkan lawan yang sama, Eun Hye Cho dari Korea Selatan. Eun mengaku kecewa, tapi tidak menyerah. “Saya menyesali beberapa hal, tetapi saya pikir saya akan berusaha lebih baik lagi. Saat saya bertemu dengannya lagi, saya akan menjadi lebih baik lagi, berusaha lebih baik lagi dan saya akan meraih kemenangan,” ujarnya.

Drama lain hadir di kelas foil female senior individual A. Atlet Hong Kong, Chui Yee Yu, mengguncang kompetisi dengan mengalahkan dua peraih medali Paralimpiade Paris 2024. Di semifinal, ia menyingkirkan Hyo Kyeong Kwon dari Korea Selatan dengan skor 15-8. Di final, Judith Rodriguez Menendez asal Spanyol takluk 15-9. Kejayaan Chui Yee Yu melengkapi kemenangan rekan senegaranya, Yuen Hing Kwong, yang meraih emas di sabre male senior individual A setelah menundukkan wakil Thailand, Boonsiei Sanitmuanwai, dengan skor tipis 15-14.

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

“Di kejuaraan ini akhirnya saya bisa meraih medali emas. Saya merasa sangat senang atas hasil ini. Saya mengucapkan terima kasih atas semua dukungannya,” ucap Yuen Hing.

Satu emas lain di hari kedua jatuh ke tangan Eun Hwan Ryu dari Korea Selatan. Ia menundukkan Laurent Vadon asal Prancis 15-11 di final sabre male senior individual B. Dengan hasil ini, tiga negara, Thailand, Korea Selatan, dan Hong Kong, sama-sama mengantongi dua emas. Jepang dan Prancis berbagi dua emas lainnya.

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Hari ini, Rabu 17 September, empat emas akan kembali diperebutkan oleh atlet dari 17 negara. Di antara denting bilah pedang dan riuh tepuk tangan penonton, Solo menjadi saksi bahwa persaingan dunia para fencing kini kian rapat, dan nama Indonesia sudah mulai berani mengetuk pintu di antara para raksasa.

Daftar Peraih Medali Para Fencing World Cup 2025, hari Selasa, 16 September 2025

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Foto/NPC Indonesia/Agung Wahyudi

Foil Female Senior Individual B

  1. Emas: Saysunee Jana (Thailand)
  2. Perak: Eun Hye Cho (Korea Selatan)
  3. Perunggu: Nga Ting Tong (Hong Kong), Irma Khetsuriani (Georgia)

Foil Female Senior Individual A

  1. Emas: Chui Yee Yu (Hong Kong)
  2. Perak: Judith Rodriguez Menendez (Spanyol)
  3. Perunggu: Nino Tibilashvili (Georgia), Hyo Kyeong Kwon (Korea Selatan)

Sabre Male Senior Individual A

  1. Emas: Yuen Hing Kwong (Hong Kong)
  2. Perak: Boonsiri Sabitmuanwai (Thailand)
  3. Perunggu: Serge Robin (Perancis), Maurice Schmidt (Jerman)

Sabre Male Senior Individual B

  1. Emas: Eun Hwan Ryu (Korea Selatan)
  2. Perak: Laurenf Vadont (Perancis)
  3. Perunggu: Visit Kingmanaw (Thailand), Sean Glass (Hong Kong). (**)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!