SCUA Awards: Penghargaan Untuk Siswa, Lahirkan Pecatur From Zero To Hero

Ludus01

1
0

Dengan pemberian awards ini, tentunya diharapkan agar mereka lebih giat lagi dalam berlatih dan motivasi mereka terus terjaga”

Eka Putra Wirya, Owner SCUA (Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id)

Eka Putra Wirya, Owner SCUA (Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id)

Ini cerita tentang sebuah proses. Menghargai sebuah proses, dan, membayar mahal sebuah proses. Intuisi menawan dari Eka Putra Wirya, owner Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) dan owner Ekatama Group, yang juga Dewan Pembina Pengrus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), seperti perjalanan hidup yang ditulisnya di buku Eka Putra Wirya:Check Mate! From Zero to Hero, kira-kira begitulah Eka mengharapkan kepada sekitar 70 siswa-siswi berprestasi yang pada hari Minggu (5/2/23) di Hours Coffee Kelapa Gading, Jakarta, menerima penghargaan dalam SCUA Awards 2023. Acara penghargaan ini adalah kali kedua dilaksanakan SCUA.

Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 1993 dengan nama awalnya adalah Sekolah Catur Enerpac (SCE). Ide mendirikan sekolah catur tersebut dicetuskan oleh empat orang yang mendedikasikan dirinya untuk kemajuan catur nasional, Machnan R. Kamaluddin, Eka Putra Wirya, Utut Adianto, dan Kristianus Liem.

SCE berganti nama menjadi SCUA dengan harapan meningkatkan popularitas dan menambah jumlah siswa yang bergabung melalui penggunaan nama Grand Master Utut Adianto, sebagai salah satu pendiri sekaligus pemain catur terbaik Indonesia.

“Murid yang sudah memperoleh awards tidak boleh berpuas diri sampai di sini. Mereka terus berlatih sampai menemukan kesuksesan seperti pecatur yang saat ini jadi panutan, antara lain Utut Adianto hingga Susanto Megaranto.

Ada tiga hal yang akan dilakukan untuk memunculkan pecatur hebat berkelas internasional seperti yang dijalankan SCUA. Pertama fundamental, kedua komprehensif dan ketiga aktif.

Fundamental di sini perlu adanya pembinaan mulai dari nol sampai master. Jadi bukan latihan saja, tapi ada turnamen seperti program turnamen Perang Bintang, dan FIDE Rated.

Sedangkan komprehensif, maksudnya adalah menyeluruh. Seorang pecatur, , tidak akan hanya mengandalkan hal teknis, tapi segi mental. Mental juga kita perbaiki. Kalau mampu bekerja keras, lalu latihan giat, kita juga beri apresiasi seperti dikasih award sekarang ini. Sementara untuk aktif, artinya mencari bibit-bibit pecatur ke sekolah-sekolah”

— EKA PUTRA WIRYA —

Owner SCUA yang juga menjabat Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto mengatakan, pemberian penghargaan kepada murid merupakan terobosan baru sekaligus untuk memberikan motivasi kepada mereka agar lebih giat lagi dalam berlatih. Rencananya, program semacam ini akan diadakan setiap tahun.

“Catur adalah olahraga yang jauh dari sensasi dan apresiasi. Jadi ini langkah baru yang diberikan kepada anak-anak agar mereka bangga dan tentunya orangtua ikut bangga”

Pihaknya juga berharap para orangtua terus memberikan motivasi agar putra-putrinya menekuni olahraga catur sampai ke level tertinggi. Apalagi, penghasilan atau hidup dari olahraga catur bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Bahkan, bagi pecatur yang sudah sukses seperti Susanto Megaranto, Novendra Priasmoro, Sean Winshand Cuhendi, Medina Warda Aulia hingga Irene Kharisma Sukandar, sudah bisa menabung hingga ratusan juta rupiah. Uang itu semua didapatkan dari olahraga catur ketika memenangi turnamen atau yang lainnya. Pecatur yang disebutkan Utut adalah pecatur yang dilahirkan dari SCUA.

“Artinya kalau catur ditekuni bisa memberikan penghidupan. Kami berharap anak-anak ini terus mendapatkan dukungan dari orangtua untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi,”

Tentang dukungan orangtua yang diharapkan Utut, ini cerita dari Merry Riana. Penulis buku best seller Sejuta Dollar mengungkapkan kisah pengalamannya di depan para siswa-siswi SCUA. Ia, saat itu ditantang bermain catur oleh anaknya. Cukup mengejutkan. Karena anaknya yang saat itu berusia 11 tahun, tak pernah bermain catur.

“Saya bilang ke dia. Ok, saya mau bermain catur dengan kamu. Tapi mami akan bermain benar-benar. Jadi kalau kamu kalah, kamu jangan menyesal,” ceritanya. Dan ternyata, hasilnya cukup membanggakan buat dirinya sebagai orangtua. Di depan podium SCUA Awards, anaknya bernama Alfian Mark Liu, termasuk siswa yang menerima penghargaan The Most Favourite Student Basic.

“Pertama-tama karena anaknya sendiri sudah punya ketertarikan dan punya kemauan. Jadi ketika Alfian sudah punya ketertarikan dan kemauan, saya yakin kita sebagai orangtua pasti akan selalu memberi dukungan, memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya untuk dia bisa mengasah bakat dan juga minatnya. 

Saya sangat mendukung, khususnya  suami ya. Jadi seperti yang saya ceritakan bahwa ketika pertama kali kita tahu terus sudah gitu lagi melihat anak ini punya ketertarikan dan ini konsisten, makanya langsung kita sekolahkan gitu. Dapetin guru les untuk privat, terus sudah gitu juga konsisten jadi dia main setiap hari lawan saya, lawan suami saya, Kadang-kadang juga sama kakaknya dan bahkan kalau setiap kali ada turnamen, kayak waktu itu pertama kali turnamen offline setelag pandemi, itu kita semua keluarga besar bahkan saya papa mamanya, kakek neneknya juga ikut datang untuk mensupport Alfian untuk mengikuti turnamen home pertandingan pertamanya dia waktu itu di Kelapa Gading”

Lebih lanjut, Merry Riana memuji keberadaan SCUA untuk menyalurkan bakat anaknya itu.

“Guru-gurunya juga sangat baik, orang-orang yang sudah berpengalaman, dan memang sudah mempunyai track record sendiri di bidangnya dan bisa mengajar dengan sangat baik. Apalagi di SCUA ini juga memberikan banyak pilihan, jadi bisa datang ke onside, bisa juga secara online, bahkan juga privat.

Selain itu juga, saya sangat apresiasi karena dari pak Eka Putra Wirya sendiri, selaku owner dari SCUA juga, sangat-sangat peduli dengan semua siswanya. Sangat terbantu juga dengan ibu Lisa Lumondong sebagai tim managenent dari SCUA. Pak Eka dan mereka-mereka ini adalah orang-orang yang bukan hanya punya keterampilan yang sangat baik di dunia catur, tapi juga punya hati yang sangat besar untuk memajukan catur di Indonesia, khusunya untuk anak-anak. So i’m very happy”

Direktur Sekola Catur Utut Adianto (Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id)

Direktur Sekola Catur Utut Adianto (Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id)

Soal disiplin, konsisten dan kerja keras itu harus dilakukan para pecatur untuk menjadi juara. Miss Merry Riana bilang bahwa kita belajar dari kekalahan adalah bagian dari titik lemah untuk bangkit. Jadi soal disiplin dan kerja keras itu adalah pilihan. Kalau mau jadi juara dunia, ya harus memilih itu”

— KRISTIANUS LIEM —

SCUA Awards 2023 salah satu pemberi semangat dan spirit untuk para siswa-siswinya berlatih secara konsisten dan kerja keras untuk menjadi juara seperti Irene Kharisma Sukandar atau Susanto Megaranto. Tercatat, ada sekitar 70 murid yang menerima penghargaan ini yang dibagi dalam sejumlah kategori, antara lain The Most Favourite Student Pre Basic, The Most Favourite Student Basic, The Most Favourite Student Pre Intermediate 1 dan 2, The Most Favourite Student Intermediate dan The Most Favourite Student Advance.

Selain itu, ada kategori The Most Favourite Student Candidate Master, The Most Loyal Student, The Most Champion Student, Favourite Special dan Bintang Masa Depan SCUA.

Menurut Lisa Lumondong, Kepala Sekola SCUA, kriteria pemilihan untuk The Most Favourite Student adalah yang memiliki point tertentu yang berkesan di gurunya, bisa terkait teknis dan atau non teknis. Sedangkan The Most loyal Student adalah siswa yang belajar di SCUA minimal 2 tahun tanpa cuti di tengah-tengahnya.

“Untuk The Most Champion Student adalah siswa yang paling banyak atau sering menjuarai home turnamen SCUA. Penilaian ini based on data. Sementara Bintang Masa Depan kriterianya adalah prestasi yang diraih, mentalitas, dan dukungan orangtua”

Sejauh ini, SCUA bersama PB Percasi telah menggandeng BPK Penabur menggelar turnamen guna mencari talenta berbakat. Program seperti itu akan terus dilakukan mengingat BPK Penabur siap selalu untuk berkolaborasi.

Ketua Umum Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi bahkan siap bersinergi dengan SCUA dan PB Percasi menggelar sirkuit.

Pihaknya memiliki sekolah yang tersebar di sejumlah kota, ada di Jawa Barat, Jakarta, Tangerang dan Lampung. Ke depan, sirkuit akan diadakan di setiap kota dan pemenangnya akan diadu di Jakarta.

Selain itu, BPK Penabur akan mendatangkan pelatih dari SCUA untuk menggembleng anak didiknya di program sekolah.

“Kami memilih bisa bekerja sama dengan SCUA dan nanti ada pelatih dari SCUA untuk membina anak-anak,” ujar Adri

Daftar Penerima Penghargaan SCUA Awards 2023

THE MOST FAVOURITE STUDENT PRE BASIC

THE MOST FAVOURITE STUDENT BASIC

THE MOST FAVOURITE STUDENT PRE INTERMEDIATE 1

THE MOST FAVOURITE STUDENT PREINTERMEDIATE 2

THE MOST FAVOURITE STUDENT INTERMEDIATE

THE MOST FAVOURITE STUDENT ADVANCE

THE MOST FAVOURITE STUDENT CANDIDATE MASTER

THE MOST FAVOURITE STUDENT CANDIDATE MASTER 2

THE MOST LOYAL STUDENT

THE MOST CHAMPION STUDENT

FOVOURITE SPECIAL

BINTANG MASA DEPAN SCUA

CHESS PIONEER OF THE YEAR


APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!