Tiga Emas dan Janji dari Solo: Rakernas NPC Indonesia Menuju Los Angeles 2028

Ludus01

0
0
Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun mentargetkan tiga medali emas di Paralimpiade Los Angeles 2028 (Foto: NPC Indonesia)

Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun mentargetkan tiga medali emas di Paralimpiade Los Angeles 2028 (Foto: NPC Indonesia)

LUDUS - Malam baru saja menurunkan tirainya di kota Solo. Di Ballroom Lorin Hotel, Senin (19/5) malam, suara Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, terdengar mantap: Mudah-mudahan Tuhan memberikan izin untuk kita bisa mendapat tiga emas di Paralimpiade Los Angeles 2028.”

Itu bukan sekadar doa. Itu janji. Itu misi. Itu adalah tantangan yang dilemparkan dari satu podium kepada seluruh ruangan yang dipenuhi para pejuang olahraga disabilitas dari 32 provinsi Indonesia. Di sinilah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NPC Indonesia 2025 resmi dibuka—sebuah momentum, bukan hanya administrasi. Rakernas akan berlangsung dari 19 hingga 22 Mei mendatang.

Rakernas kali ini tak sekadar menjadi ruang rapat penuh lembar kerja dan rencana program. Ia berubah menjadi panggung besar untuk menyusun mimpi nasional: membawa pulang tiga medali emas dari Paralimpiade Los Angeles 2028. Tema rakernas ini berbunyi tegas: “Sukses Regenerasi Menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.” Tapi bagi Senny Marbun, tema hanyalah kata-kata jika tidak diikuti gerak yang konkret.

Dan gerak itu telah dimulai.

Tema Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NPC Indonesia 2025 adalah Sukses Regenerasi Menuju Paralimpiade Los Angeles 2028 (Foto: NPC Indonesia)

Tema Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NPC Indonesia 2025 adalah Sukses Regenerasi Menuju Paralimpiade Los Angeles 2028 (Foto: NPC Indonesia)

Sejak awal tahun, NPC Indonesia telah menjelajahi provinsi demi provinsi dalam program pencarian bakat bertajuk “Mendobrak Batas.” Nama yang tak main-main. Karena memang itulah yang dilakukan: menembus batas geografis, batas sosial, bahkan batas psikologis yang selama ini membungkam potensi para atlet disabilitas di seluruh penjuru negeri.

Enam provinsi sudah dikunjungi. Dan tim pencari bakat tidak hanya menyeleksi, tapi juga memetakan, merekomendasikan, dan menyalakan harapan. Mereka mencocokkan potensi dengan cabang olahraga, menyusun peta pembinaan, dan menyiapkan dua jalan: satu untuk pembinaan di daerah, satu lagi menuju pusat pelatihan nasional di Delingan, Karanganyar—markas besar perjuangan paralimpiade Indonesia.

Baca Juga: Maturnuwun Solo, Mendobrak Batas Menuju Paralimpiade

“Saya ingin daerah tahu apa yang sedang kita kerjakan, supaya mereka pulang membawa api dan menyulut semangat di sana. Harus ada kolaborasi dengan pemda, harus hidup,” tegas Senny Marbun malam itu, di antara tatapan haru dan optimisme yang memenuhi ruangan.

Paralimpiade Paris 2024 Indonesia mendapatkan satu medali emas melalui pasangan ganda campuran para badminton Leani Ratri Oktila dan Hikmat Ramdani (Foto: NPC Indonesia)

Paralimpiade Paris 2024 Indonesia mendapatkan satu medali emas melalui pasangan ganda campuran para badminton Leani Ratri Oktila dan Hikmat Ramdani (Foto: NPC Indonesia)

Menuju Paris, Menatap Los Angeles

Sebelas tahun lalu, Indonesia hanya bisa bermimpi membawa pulang medali emas dari Paralimpiade. Tapi mimpi itu pecah manis di Tokyo 2020. Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah mencatat sejarah di nomor ganda putri SL3-SU5. Bersama Hary Susanto, Leani Ratri kembali bersinar di ganda campuran.

Empat tahun kemudian, di Paris 2024, nama Leani Ratri kembali dikumandangkan. Kali ini ia bersanding dengan Hikmat Ramdani, menyabet emas di nomor ganda campuran. Indonesia tak hanya mencetak prestasi—tapi juga konsistensi. Satu emas, delapan perak, lima perunggu. Jauh melebihi target.

Dan kini, Los Angeles menanti.

Pelatnas Para Atletik, salah satu cabang olahraga yang diandalkan untuk meraih medali di Paralimpiade Los Angeles 2028 (Foto: NPC Indonesia)

Pelatnas Para Atletik, salah satu cabang olahraga yang diandalkan untuk meraih medali di Paralimpiade Los Angeles 2028 (Foto: NPC Indonesia)

Bukan hanya bulu tangkis yang diandalkan. Atletik dan angkat berat mulai menunjukkan geliat yang menjanjikan. Tapi, Senny tahu, ketergantungan pada satu cabang adalah risiko. Karena itu, pencarian terus dilakukan, regenerasi terus dipacu.

“Saya niat banget cari atlet baru. Dari semua provinsi. Supaya kita punya pilihan. Supaya kita siap,”

Suara Sheny Marbun yang mengandung ketegasan, khas seorang prajurit tua yang tak mau kalah oleh waktu.

Asisten Deputi SPOM Kemenpora Aziz Ariyanto merasa yakin jika para atlet Indonesia akan meraih prestasi emas di Paralimpiade Los Angeles 2028 (Foto: NPC Indonesia)

Asisten Deputi SPOM Kemenpora Aziz Ariyanto merasa yakin jika para atlet Indonesia akan meraih prestasi emas di Paralimpiade Los Angeles 2028 (Foto: NPC Indonesia)

Dari Rakernas ke Medan Laga

Rakernas ini adalah permulaan. Bagi Aziz Ariyanto, Asisten Deputi SPOM Kemenpora, langkah yang diambil NPC Indonesia sudah seirama dengan visi besar negara: menjadikan Paralimpiade sebagai puncak prestasi, bukan hanya ASEAN Para Games atau Asian Para Games sebagai sekadar target antara.

“Apakah tiga emas itu mimpi? tanya Aziz dalam sambutannya. Lalu ia sendiri yang menjawab: Saya yakin tidak.” Ia percaya, dengan percepatan program, dukungan pemerintah, dan komitmen yang sudah terbukti, mimpi itu bisa menjadi kenyataan.

Waktu memang tak banyak. Empat tahun itu pendek jika diisi dengan ragu. Tapi cukup jika diisi dengan kerja. Dan kerja itu sudah dimulai malam ini, dari Solo, dari ruangan tempat ratusan penggerak olahraga disabilitas Indonesia bersepakat dalam semangat.

Di luar hotel, Solo hening. Tapi di dalam, satu misi telah dinyalakan. Misi yang akan menjalar ke seluruh tanah air, dari ruang-ruang latihan sederhana di desa, ke aula pelatihan nasional di Karanganyar, hingga akhirnya—semoga—ke podium Paralimpiade di Los Angeles.

Tiga emas. Bukan sekadar angka. Tapi simbol dari keberanian sebuah bangsa untuk mendobrak batas, dan berdiri sejajar di panggung dunia.

Dan semuanya dimulai, dari malam itu, di Solo. (*)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!