4 Kandidat Kuat Pelatih Timnas Indonesia, Nama Besar Eropa hingga Opsi Hubungi Mantan

Ilham Sigit Pratama

LUDUS – Pemecatan Patrick Kluivert menghadirkan spekulasi sejumlah nama sebagai kandidat pengganti Pelatih Timnas Indonesia. Mulai dari veteran yang punya nama besar di Eropa hingga opsi menghubungi mantan.

Apalagi Timnas Indonesia akan menghadapi agenda laga FIFA Matchday di bulan November. Sembari mencari lawan bertanding, PSSI tengah fokus mencari sosok yang tepat mengisi kekosongan di kursi pelatih tim Merah Putih.

Sejumlah nama lantas bermunculan, namun terdapat beberapa di antaranya yang memiliki potensi terkuat untuk mengasuh Jay Idzes dan kolega. Berikut LUDUS.id merangkum empat pelatih yang kemungkinan menjadi penerus Kluivert, beserta kelebihan dan kekurangannya.

1. Timur Kapadze

Timur Kapadze berjasa meloloskan Uzbekistan ke Piala Dunia untuk kali pertama dalam sejarah. Foto/AFC

Timur Kapadze berjasa meloloskan Uzbekistan ke Piala Dunia untuk kali pertama dalam sejarah. Foto/AFC

Timur Kapadze merupakan sedikit dari pelatih asal Asia yang mengantongi lisensi UEFA Pro. Sebelumnya, sosok yang masih berusia 44 tahun ini berjasa mengantarkan Uzbekistan lolos ke Piala Dunia untuk kali pertama dalam sejarah.

Uzbekistan finis sebagai runner-up Grup A pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan perolehan 21 poin, terpaut dua poin dari Iran selaku pemuncak klasemen.

Uzbekistan mengoleksi enam kemenangan, tiga hasil imbang dan satu kekalahan. Tak sekadar lolos, tim berjuluk Serigala Putih juga tampil cukup produktif dengan mencetak 14 gol dan kebobolan tujuh gol.

Baca juga: Piala Kemerdekaan 2025: Timnas Indonesia U-17 Bungkam Uzbekistan 2-0

Namun Kapadze tidak akan lagi menjabat pelatih kepala saat Uzbekistan berlaga di Piala Dunia 2026. Sebab Federasi Sepak Bola Uzbekistan (UFA) memilih untuk menunjuk legenda Italia, Fabio Cannavaro untuk mengasuh Abdukodir Khusanov dan kolega.

Adapun jabatan Kapadze kemudian diturunkan ke posisi asisten pelatih. Kapadze memiliki sejumlah kecocokan dengan gaya timnas Indonesia.

Pelatih yang juga memiliki kewarganegaraan Georgia ini banyak mengandalkan kekuatan fisik dalam permainannya. Dia juga bisa menangani tim senior dan kelompok umur sekaligus, seperti saat mengasuh Uzbekistan U-23 di Asian Games 2023 dan Piala Asia U-23 2024.

Kelemahan Kapadze terletak pada formasi sistem yang diterapkan. Mantan gelandang timnas Uzbekistan ini lebih menyukai formasi empat bek dengan format 4-3-3.

Sebagaimana diketahui, kegagalan Kluivert telah menjadi bukti bahwa skuad Garuda kurang cocok menggunakan skema empat bek. Sebaliknya, timnas Indonesia kerap tampil garang jika menggunakan pakem tiga bek, sebagaimana telah diperagakan pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong.

2. Jesus Casas

Jesus Casas (kanan) mendampingi mantan pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique (kiri) di ajang Piala Eropa 2021. Foto/Mundo Deportivo

Jesus Casas (kanan) mendampingi mantan pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique (kiri) di ajang Piala Eropa 2021. Foto/Mundo Deportivo

Jesus Casas masih menganggur setelah didepak dari kursi pelatih Timnas Irak. Sebelumnya, pria asal Spanyol ini menangani Singa Mesopotamia dari kurun tahun 2022 hingga Maret 2025.

Hasil empat laga tanpa kemenangan lintas kompetisi sudah cukup bagi Federasi Sepak Bola Irak (IFA) untuk menendang mantan asisten Luis Enrique di timnas Spanyol tersebut. Meski meninggalkan Irak dengan catatan negatif di Piala Teluk 2025 dan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Casas pernah menggoreskan luka bagi timnas Indonesia.

Baca juga: Sejarah Tak Mendukung, 12 Tahun Kutukan Singa Mesopotamia

Irak asuhannya berhasil mempecundangi timnas Indonesia tiga kali beruntun, tepatnya di Piala Asia 2023 dan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Itu sebabnya, mantan analis dan pencari bakat Barcelona ini dinilai sudah paham kekuatan dan kelemahan timnas Indonesia.

Statusnya yang merupakan agen bebas bisa dimanfaatkan PSSI jika ingin segera mengisi kekosongan di kursi pelatih timnas Indonesia. Namun kelemahannya lagi-lagi terletak pada sistem permainan.

Casas juga cenderung menggunakan formasi empat bek. Pria yang juga pernah menjadi asisten pelatih di Watford ini rutin menerapkan pakem 4-2-3-1 kala masih menangani Aymen Hussein dan kolega.

3. Louis Van Gaal

Louis Van Gaal yang sudah memanen trofi bersama Ajax Amsterdam, Barcelona hingga Manchester United masuk bursa pelatih anyar timnas Indonesia. Foto/X/@ManUtd

Louis Van Gaal yang sudah memanen trofi bersama Ajax Amsterdam, Barcelona hingga Manchester United masuk bursa pelatih anyar timnas Indonesia. Foto/X/@ManUtd

Pelatih kawakan, Louis Van Gaal mengumumkan berita besar pada konferensi pers yang akan digelar pada Senin (20/10/2025). Banyak yang mengaitkan pelatih berusia 74 tahun ini dengan kursi pelatih Timnas Indonesia.

Van Gaal menjadi opsi menarik jika PSSI masih ingin menggunakan jasa pelatih asal Belanda. Terlebih lagi, berbanding dengan Kluivert, rekam jejak Van Gaal sebagai pelatih cukup mentereng.

Lemari trofi Van Gaal cukup bergelimang prestasi. Masa keemasannya yakni kala dirinya mengasuh Ajax Amsterdam dengan pencapaian Liga Champions (1994-1995), tiga buah Eredivisie secara beruntun (1993-1994, 1994-1995 dan 1995-1996) dan satu buah Piala UEFA bersama Ajax Amsterdam (1991-1992).

Baca juga: Gagal Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Pasrah Terima Nasib

Di Spanyol, Van Gaal menorehkan tinta emas untuk Barcelona dengan dua kali juara Liga Spanyol (1997-1998 dan 1998-1999), serta satu Piala Super UEFA (1997-1998). Van Gaal juga merupakan pelatih pertama yang mendatangkan trofi berupa Piala FA (2015-2016) bagi Manchester United yang babak belur sepeninggal Sir Alex Ferguson.

Terakhir, Van Gaal membawa Timnas Belanda berbicara hingga perempat final Piala Dunia 2022. Selain sarat akan prestasi, Van Gaal juga memiliki sistem yang dirasa cocok dengan timnas Indonesia, lewat pakem 3-5-2.

Namun, pria bernama lengkap Aloysius Paulus Maria Van Gaal ini tetap memiliki kekurangan. Selain usianya yang sudah uzur, Van Gaal tidak memiliki cukup pengalaman di sepak bola Asia.

Tak sampai di situ, PSSI juga harus bersusah payah jika ingin mengontraknya. Selain harganya yang sudah tentu mahal, Van Gaal masih terikat kontrak sebagai Dewan Penasihat di Ajax Amsterdam.

4. Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kiri) bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan). Foto/Instagram/@shintaeyong777

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kiri) bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan). Foto/Instagram/@shintaeyong777

Nama Shin Tae-yong masih cukup seksi pada bursa pelatih anyar Timnas Indonesia. Banyak yang menginginkan pelatih asal Korea Selatan itu untuk kembali menangani skuad Garuda.

Rekor demi rekor sudah dicatat Shin Tae-yong selama lima tahun kepelatihannya bersama timnas Indonesia. Peningkatan pesat ranking FIFA dari 172 hingga 127, hingga penampilan ganas di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sudah menjadi cukup bukti.

Terlebih lagi, Shin Tae-yong sudah mengungkapkan kesediaannya untuk balikan. Pelatih berusia 55 tahun ini menyebut tidak menutup kemungkinan untuk kembali menukangi Tim Merah Putih.

“Saya tidak menutup kemungkinan (menangani timnas Indonesia lagi). Apalagi penggemar sepak bola Indonesia sudah kasih banyak hal kepada saya. Jadi saya mungkin kembali suatu saat nanti,” ujar Shin Tae-yong pada podcast Jekpot pada Agustus.

Baca juga: Ayo Gabung Jadi Reseller LUDUS Store, Caranya Mudah dan Komisinya Menarik

Jeong Seok-seo, penerjemah sang pelatih sempat menanyakan langsung terkait kesediaannya menangani timnas Indonesia pasca kegagalan di ronde keempat. Ketika ditanya melalui Line oleh pria yang disapa Jeje itu, Shin Tae-yong justru balik bertanya alih-alih mengatakan iya atau tidak.

“Hah? Kembali ke Indonesia lagi” tulis pesan Line Shin Tae-yong sebagaimana yang ditunjukkan Jeje.

Shin Tae-yong memang berstatus agen bebas pasca didepak dari kursi pelatih klub Korea Selatan, Ulsan HD. Namun diyakini, Shin Tae-yong memiliki banyak persyaratan jika dikontak kembali oleh PSSI.

“Potensi ada dong, tapi mungkin akan menjadi banyak syarat, karena ‘digituin’ (dipecat secara tidak hormat oleh PSSI,” ucap Jeje.

Shin Tae-yong memang memiliki nilai tawar yang cukup kuat pada bursa kepelatihan timnas Indonesia. Sebagaimana diketahui, pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih timnas Indonesia pada awal Januari lalu masih diselimuti misteri.

Beberapa bahkan meyakini jika Shin Tae-yong enggan kembali ke timnas Indonesia jika PSSI masih dipimpin Erick Thohir. Sebagian yang lain menilai Shin Tae-yong sudah cukup menjadi pahlawan bagi sepak bola tanah air sehingga tidak perlu lagi berhadapan dengan sosok-sosok yang silau akan sinarnya selama bekerja di tanah air. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga bela diri berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!