4 Pemain Diaspora Timnas Indonesia U-17: Kombinasi Belanda, Australia, dan Amerika Serikat

Ilham Sigit Pratama

LUDUS - Lahir dan besar bukan di Indonesia, tetapi jiwa merah putih tetap mengalir di dada. Di Piala Dunia U-17 2025, empat pemain diaspora Timnas Indonesia U-17 2025 bukan hanya membawa nama, tetapi harapan ratusan juta pasang mata yang menatap dengan penuh percaya.

Timnas Indonesia U-17 tergabung di Grup H bersama Honduras U-17, Zambia U-17 dan Brasil U-17 yang merupakan langganan turnamen. Sebelumnya, Evandra Florasta dan kolega sudah bekerja keras mempersiapkan diri pada pemusatan latihan (TC) di Dubai, Uni Emirat Arab.

Pada TC tersebut, Timnas Indonesia U-17 melakoni dua partai uji coba, namun sayang gagal menang di dua laga tersebut. Rinciannya, Tim Merah Putih ditekuk Paraguay dengan skor 1-2 pada Sabtu (25/10) dan ditahan imbang tanpa gol Pantai Gading pada Senin (27/10/2025).

Baca juga: Uji Coba Timnas Indonesia U-17, Ditahan Imbang Pantai Gading dan Kalah Lawan Paraguay

Sesudah TC, Timnas Indonesia U-17 dijadwalkan bertolak ke Qatar, yang menjadi tempat diselenggarakannya Piala Dunia U-17 edisi kali ini. Tim asuhan Nova Arianto dipastikan diperkuat empat pemain diaspora.

Jumlah punggawa diaspora Timnas Indonesia U-17 sejatinya cukup melimpah. Namun, menggunakan jasa diaspora bukan perkara mudah bagi timnas Indonesia U-17.

Pemain diaspora Timnas Indonesia U-17, Matthew Baker menjalani latihan fisik bersama rekan-rekannya. Foto/PSSI

Pemain diaspora Timnas Indonesia U-17, Matthew Baker menjalani latihan fisik bersama rekan-rekannya. Foto/PSSI

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga mengatakan pihaknya harus berjibaku dengan persoalan administrasi sebelum dipastikan bisa menggunakan jasa sang pemain, khususnya dokumen orang tua. Pemain diaspora Timnas Indonesia U-17 harus memiliki salah satu orang tua yang memegang paspor Indonesia.

Jika tidak, setidaknya orang tua pemain harus sempat memegang paspor Indonesia saat sang pemain lahir. PSSI harus memastikan betul pemain tersebut dilahirkan saat salah satu dari kedua orang tuanya masih memegang paspor Indonesia.

Baca juga: Piala Kemerdekaan 2025: Timnas Indonesia U-17 Kalah dari Mali 1-2, Lawan Berat Pressing Ketat

“Kalau enggak, terpaksa nunggu lama. Ini yang beda dengan usia 20. Di U-20 kan dia udah memilih. Usia 18 sampai 20 itu sudah memilih (kewarganegaraan) itu,” kata Arya Sinulingga kepada awak media di CIBIS Park, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

Namun harapan pencinta sepak bola tanah air harus tetap menyala. Pasalnya, empat pemain diaspora yang dipastikan bisa memperkuat timnas Indonesia U-17 juga patut diperhitungkan.

LUDUS.id merangkum empat diaspora timnas Indonesia U-17 yang akan berlaga di Piala Dunia U-17 2025.

1. Matthew Baker

Matthew Baker ketika berlaga di ajang Piala Kemerdekaan 2025. Foto/PSSI

Matthew Baker ketika berlaga di ajang Piala Kemerdekaan 2025. Foto/PSSI

Matthew Baker merupakan pemain diaspora yang sudah cukup lama membela timnas Indonesia U-17. Debutnya terjadi pada ajang Piala AFF U-16 tahun 2024.

Pemain bernama lengkap Matthew Sitorus Baker lahir di Melbourne, Australia pada 13 Mei 2009. Darah Indonesia mengalir dari sang ibunda yang merupakan orang Jakarta, sedangkan ayahnya asli Australia.

Pemain bermarga Batak ini merintis karier sepak bolanya di akademi lokal Malvern City pada tahun 2016. Dua tahun menempa diri di akademi, dia kemudian hengkang ke Box Hill United.

Baker baru dipinang Melbourne City FC pada tahun 2023. Hebatnya, pemain berposisi bek tengah ini sudah mencatat debut bersama tim senior Melbourne City, tepatnya pada ajang Australia Cup 2025.

Berlangsung pada 30 Juli 2025, Baker tampil sebagai starter membantu tim berjuluk City Blues menghadapi APIA Leichardt FC. Namun sayang Melbourne City takluk dua gol tak berbalas.

2. Eizar Tanjung

Eizar Tanjung (tengah) menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama rekan setimnya sebelum laga Piala Kemerdekaan 2025. Foto/Instagram/@eizartanjung

Eizar Tanjung (tengah) menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama rekan setimnya sebelum laga Piala Kemerdekaan 2025. Foto/Instagram/@eizartanjung

Masih dari Negeri Kangguru, Eizar Tanjung merupakan gelandang tim kelompok usia Sydney FC. Pemain bernama lengkap Eizar Jacob Tanjung ini lahir pada 30 Agustus 2008.

PSSI tidak kelimpungan dalam menggunakan jasa gelandang kreatif ini. Sebab darah Indonesia Eizar diturunkan dari kedua orang tuanya.

Ibunda Eizar berasal dari Cianjur, Jawa Barat, sedangkan sang ayah lahir dari pasangan Bandung-Bukittinggi di Australia. Terlebih lagi, Eizar merupakan pemain yang direkomendasikan Baker kepada tim kepelatihan Timnas Indonesia U-17.

Adapun debutnya bersama Timnas Indonesia U-17 baru terjadi kala timnas Indoenesia U-17 menghadapi Tajikistan U-17 di ajang Piala Kemerdekaan 2025. Pada laga yang berakhir dengan skor imbang 2-2 itu, Eizar mencatatkan satu assist.

Karier sepak bolanya Eizar dimulai di akademi San Souci FC di umur yang masih balita. Kemudian pemain yang juga bisa dipasang di bek sayap ini hengkang ke APIA Leichardt FC, dan menimba ilmu selama enam tahun.

Sydney FC kemudian meminangnya untuk memperkuat Tim U-15. Eizar masih malang melintang mengarungi berbagai kompetisi kelompok umur di bersama klub asal Kota Pelabuhan tersebut.

3. Mike Rajasa

Mike Rajasa membawa bendera Indonesia setelah pertandingan kelompok umur bersama klubnya, FC Utrecht U-17. Foto/Instagram/@mh.rajasa

Mike Rajasa membawa bendera Indonesia setelah pertandingan kelompok umur bersama klubnya, FC Utrecht U-17. Foto/Instagram/@mh.rajasa

Beralih ke Belanda, terdapat talenta menjanjikan di pos penjaga gawang dalam diri Mike Rajasa. Pemain bernama lengkap Mike Rajasa Hoppenbrouwers ini lahir di Amsterdam pada 6 Februari 2009.

Darah Indonesia Mike diwariskan dari sang ibunda yang berasal dari Kecamatan Mosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sementara sang ayah merupakan asli Belanda.

Pemain membela FC Utrecht U-17 ini bukanlah kiper muda sembarangan. Dia merintis karier di klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam.

Tercatat, Mike pernah membela Ajax Amsterdam di berbagai kelompok umur, dari mulai U-9 hingga U-13. Kehadiran Mike di bawah mistar diharapkan bisa menghadirkan rasa tenang di lini belakang Timnas Indonesia U-17 pada Piala Dunia U-17 2025.

4. Lucas Lee

Lucas Lee diharapkan bisa menambah kreativitas di lini tengah timnas Indonesia U-17 pada Piala Dunia U-17 2025. Foto/Instagram/@lucas.rlee

Lucas Lee diharapkan bisa menambah kreativitas di lini tengah timnas Indonesia U-17 pada Piala Dunia U-17 2025. Foto/Instagram/@lucas.rlee

Amerika Serikat tak mau ketinggalan. Negeri Paman Sam menyumbang satu gelandang kreatif bernama Lucas Raphael Lee yang lahir di California pada 14 Februari 2009.

Lahir tepat di hari Valentine, rasa cinta Lucas pada tanah air tidak perlu diragukan lagi. Terlebih kedua orang tuanya berasal dari Indonesia.

Ibunda Lucas berasal dari Bandung, sedangkan sang Ayah berasal dari Solo. Keduanya sama-sama memegang paspor Indonesia sehingga PSSI tidak kesulitan untuk meminangnya ke skuad timnas Indonesia U-17.

Menariknya, Lucas merintis karier kulit bundarnya bukan di sepak bola, melainkan futsal. Di bawah bimbingan pelatih asal Brasil, Lucas melatih kemampuan bermain futsal sejak usia lima tahun.

Rekam karier sepak bola Lucas tercatat bermula di De Anza Force SC. Kemudian pada Desember 2024, Lucas hengkang ke Ballistic United. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga bela diri berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!