AFC Setuju, Jadwal Diubah: Erick Thohir Buka Napas Baru Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ludus01

LUDUS - Ketua Umum PSSI Erick Thohir, berhasil mengupayakan perubahan jadwal pertandingan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. AFC menyetujui permintaan PSSI demi pemulihan pemain dan prinsip keadilan. Satu surat, dua hari tambahan. Di tengah kerasnya kualifikasi, waktu istirahat bisa jadi kemenangan kecil yang menentukan.

Foto/PSSI

Foto/PSSI

Oktober mendatang, skuad Garuda akan kembali terbang tinggi menuju medan tanding yang keras: Timur Tengah. Lawan yang dihadapi tak main-main: Arab Saudi dan Irak. Dua negara dengan sejarah panjang dan reputasi kuat dalam sepak bola Asia. Namun, yang tak kalah penting dari siapa yang dihadapi adalah kapan mereka dihadapi. Dan di sinilah cerita dimulai.

Jadwal awal babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menempatkan Indonesia di posisi yang rawan. Timnas dijadwalkan melawan Arab Saudi pada 8 Oktober pukul 20.15 waktu setempat, lalu hanya tiga hari kemudian langsung menghadapi Irak pada 11 Oktober pukul 18.00. Satu pertandingan berat, lalu hanya sekitar 66 jam untuk memulihkan tubuh dan pikiran sebelum kembali ke lapangan.

Bagi tim-tim lain yang berbasis di Timur Tengah, mungkin jadwal itu cukup adil. Tapi bagi Indonesia, satu-satunya wakil Asia yang datang dari luar kawasan Teluk, situasinya jauh lebih rumit. Perjalanan panjang, adaptasi cuaca, dan tekanan waktu membuat segalanya terasa lebih sempit.

Foto/PSSI

Foto/PSSI

PSSI tak tinggal diam. Sebuah surat resmi pun dikirim ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), meminta peninjauan ulang atas waktu pertandingan. Bukan permintaan manja, tapi langkah logis demi menjunjung prinsip keadilan dalam kompetisi internasional.

Dan AFC mendengar.

Beberapa hari kemudian, jawaban datang: laga Indonesia kontra Irak dijadwal ulang ke pukul 22.30 waktu setempat. AFC nmenyetujui. Tambahan waktu sekitar empat jam memang terdengar kecil. Tapi dalam sepak bola modern, di mana pemulihan fisik pemain diatur hingga ke menit dan miligram, empat jam bisa menjadi pembeda antara cedera dan kebugaran, antara kalah tipis dan hasil imbang. Waktu yang mungkin tak terlihat, tapi amat berarti bagi para pemain yang dipaksa terus bertanding. Bagi skuad Garuda, itu adalah ruang napas yang ideal.

Foto/PSSI

Foto/PSSI

“Kami mengucapkan terima kasih kepada AFC atas respons positif dan keputusan yang mencerminkan semangat sportivitas dan keadilan dalam olahraga,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 24 Juli.

Erick bukan orang baru dalam diplomasi olahraga. Ia paham bahwa hubungan internasional tak dibangun lewat adu keras, melainkan lewat saling percaya. Indonesia, katanya, juga pernah bersikap serupa. “Kami pernah mengakomodasi permintaan Jepang untuk penjadwalan ulang pertandingan. Kami percaya saling menghormati dan menjunjung prinsip fair play adalah kunci kemajuan bersama.”

Tentu saja, perubahan jadwal ini bukan jaminan kemenangan. Tapi ia menyuntikkan kelegaan psikologis ke tubuh tim nasional. Dalam fase-fase akhir seperti ini, semangat dan kenyamanan bisa jadi bahan bakar tak terlihat. PSSI kini mengarahkan fokus penuh pada agenda uji coba yang akan digelar September, sebagai persiapan mental dan teknis menuju dua laga penting itu.

Foto/Dok. PSSI

Foto/Dok. PSSI

Bagi Timnas Indonesia, jalan ke Piala Dunia 2026 masih panjang. Tapi setidaknya satu rintangan administratif sudah bisa dilompati. Jadwal kini sedikit lebih bersahabat, dan napas para pemain bisa ditarik sedikit lebih dalam.

Dalam dunia sepak bola, terkadang yang dibutuhkan hanyalah sedikit waktu. Dan dari waktu itu, lahirlah harapan. (*)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!