Babak Penting Asian Taekwondo Union: Presiden Berganti, Dirc Richard Kembali Terpilih Mewakili Indonesia

Ludus01

LUDUS - Asian Taekwondo Union (ATU) resmi membuka lembaran baru pada 24 Juli 2025, melalui pemilihan kepengurusan yang digelar di Kuching, Sarawak, Malaysia. Dalam forum prestisius itu, ATU bukan hanya memilih Presiden baru, tetapi juga menetapkan delapan anggota Dewan dari total 18 kandidat yang bersaing mewakili berbagai kawasan Asia. Salah satu nama yang kembali dipercaya adalah Dirc Richard Talumewo, wakil dari Indonesia, yang telah menjabat sebagai Council Member sejak 2014.

Pemilihan ini menjadi titik tolak penting bagi masa depan taekwondo Asia. Di pucuk pimpinan, terpilih Kim Sang-jin dari Korea Selatan sebagai Presiden baru ATU. Sosok ini bukan orang asing dalam tubuh organisasi: ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden ATU di bawah kepemimpinan Prof. Kyu Seok Lee, dan telah lama dikenal sebagai diplomat Taekwondo yang menjembatani nilai-nilai bela diri lintas batas politik dan budaya.

Kim bahkan dijuluki sebagai “Bapak Taekwondo Afghanistan”, karena kontribusinya dalam membangun dan menghidupkan kembali ekosistem Taekwondo di negara tersebut pada masa-masa sulit. Ia menjadikan Taekwondo bukan hanya sarana olahraga, tetapi juga ruang pendidikan, penyembuhan, dan diplomasi damai.

Dalam paparan visi-misinya, Kim menegaskan bahwa ATU harus menjadi organisasi yang tidak hanya mengikuti zaman, tetapi ikut membentuk arah zaman itu sendiri.
Taekwondo must not only follow the times, but shape them,” tegasnya.

Salah satu gagasan utamanya adalah pengembangan e-Taekwondo sebagai cabang masa depan yang inklusif dan transformatif. Dalam sebuah wawancara pada 20 Juli, Kim menyatakan:
“E-sports telah menjadi olahraga global yang digemari lintas usia dan wilayah. Dengan 11 nomor e-sports yang sudah dikonfirmasi untuk Asian Games Aichi-Nagoya 2026, serta kekuatan besar Korea, Cina, dan Jepang di dunia game, bila saya terpilih menjadi Presiden ATU, saya akan sepenuh hati mengembangkan e-Taekwondo di level federasi.”

Ia menambahkan, “Dengan menghubungkan kekayaan minyak Timur Tengah dan kekuatan industri gim Korea, kami akan meluncurkan 'e-Taekwondo Development Vision Project' yang mencakup pemuda, lansia, dan penyandang disabilitas. Proyek ini akan mendorong pertumbuhan industri Taekwondo, menciptakan lapangan kerja, dan menjadikan Taekwondo sebagai penggerak utama pertumbuhan budaya Korea ke depan.”

Visi tersebut menjadi salah satu dari delapan pilar strategisnya: mulai dari peluncuran Asian Taekwondo Dream Project, pembangunan platform digital dan sistem administrasi modern, pembentukan Tim Demonstrasi Internasional ATU, hingga pendirian Lembaga Riset dan Akademi Taekwondo Asia, serta pengembangan kompetisi virtual berbasis teknologi.

Namun di tengah arus pembaruan itu, kesinambungan tetap menjadi jangkar penting. Dari delapan anggota Dewan ATU yang terpilih, enam merupakan petahana, termasuk Dirc Richard Talumewo, satu-satunya wakil dari Indonesia. Ia adalah figur langka dalam dunia Taekwondo: peraih medali perak Olimpiade Barcelona 1992, yang kini mengabdikan dirinya di balik layar sebagai penggerak kebijakan dan integrasi Asia Tenggara dalam federasi regional.

Dalam visinya untuk empat tahun ke depan, Dirc menyampaikan: “Saya ingin memperkuat solidaritas, inovasi, dan kerja sama di dalam komunitas Taekwondo Asia. Kita perlu memperluas akses pelatihan dan kompetisi antarnegara, mendorong keterlibatan pemuda, serta mendukung transformasi digital Taekwondo agar bisa menjangkau generasi baru.”

Bagi Indonesia, kembalinya Dirc ke jajaran Dewan ATU adalah peluang emas: memperkuat posisi nasional dalam jejaring olahraga internasional dan menjamin keterlibatan aktif Indonesia dalam narasi besar Taekwondo masa depan.

Kabar terpilihnya kembali Dirc Richard disambut hangat oleh komunitas taekwondo di tanah air. Defia Rosmaniar, peraih medali emas poomsae Asian Games 2018, menyampaikan,

“Sangat senang pastinya, Pak Dirc Richard masih dipercaya oleh pihak ATU. Semoga selalu sukses dan terus menginspirasi, dan tentu saja bisa memajukan Taekwondo Indonesia.”

Senada dengan itu, Ibrahim Zarman, peraih emas SEA Games Kuala Lumpu 2017, yang kini menjadi pelatih, berkata:

“Sebagai seseorang yang pernah merasakan jadi atlet nasional, saya sangat bersyukur dan bangga mendengar Pak Dirc Richard kembali terpilih sebagai anggota Council ATU. Beliau bukan hanya tokoh senior, tapi juga tahu betul denyut harapan para atlet. Saya yakin, kehadiran beliau bisa menjembatani kebutuhan para atlet kita dan membuka peluang yang lebih besar di Asia bahkan dunia. Ini kabar baik, dan semoga benar-benar berdampak bagi masa depan Taekwondo Indonesia. Selamat Pak Dirc!”

Dari ranah pelatih Poomsae, Maulana Haidir , mantan taekwondoin nasional dan pelatih tim nasional Poomsae sejak 2019 hingga kini, turut memberikan apresiasi:

“Tentunya senang dan bangga ada perwakilan dari Indonesia yang menjadi member Council ATU. Ini membuktikan bahwa Bapak Dirc Richard dari Indonesia memang mumpuni dalam mengembangkan Taekwondo di Asia. Harapan saya, beliau mampu membantu meningkatkan prestasi Indonesia, baik di tingkat Asia maupun dunia.”

Reinaldy Atmanegara, peraih medali emas SEA Games Singapura 2015, juga menyampaikan harapannya:

“Selamat kepada Pak Dirc Richard atas terpilih kembali menjadi anggota Council Asian Taekwondo Union. Ini bukan sekadar bentuk kepercayaan, tapi juga pengakuan atas dedikasi beliau selama ini. Semoga amanah ini semakin memotivasi Pak Dirc untuk terus berperan aktif memajukan Taekwondo Indonesia di kancah Asia dan dunia, serta membawa dampak positif bagi perkembangan atlet-atlet muda yang tengah menapaki jejak prestasi.”

Sementara itu, apresiasi juga datang dari peraih medali perak taekwondo Asian Games Hiroshima 1994, yang kini menjadi pengurus KONI Kalimantan Timur, Alfons T. Lung, yang menyatakan:

“Luar biasa! Selamat kepada Bapak Dirc Richard atas kepercayaan yang diberikan kembali sebagai anggota Dewan ATU. Sebuah kebanggaan bagi Indonesia! Semoga keterlibatan beliau di level Asia dapat membawa dampak positif bagi perkembangan Taekwondo nasional dan mendorong prestasi Indonesia yang lebih gemilang di masa mendatang.”

Komposisi Dewan ATU 2025 mencerminkan keseimbangan antara pengalaman dan pembaruan. Bersama Dirc Richard, nama-nama seperti Byung Hee Kim, Kyungbae Lee, Stephen Fernandez, Nancy El-Hindi, dan Arman Chilmanov kembali dipercaya. Dua wajah baru, Raja Wasim Ahmed dan Fady J.T. Hussein, membawa perspektif segar dari Asia Selatan dan Timur Tengah.

Saat ini, ATU memasuki fase penting dalam lintasan sejarahnya: antara warisan yang kokoh dan kebutuhan mendesak akan transformasi digital, antara semangat tradisional bela diri dan daya tarik generasi muda yang tumbuh dalam dunia virtual.

Dengan Kim Sang-jin sebagai Presiden yang visioner dan humanis, serta Dirc Richard Talumewo sebagai penghubung berpengalaman dari Asia Tenggara, taekwondo Asia, khususnya Indonesia, siap melangkah lebih jauh, menganyam tradisi, teknologi, dan diplomasi dalam satu gerakan yang harmonis.

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!