Babak Terakhir World Cadet Chess Championship 2025: Tiga Pecatur Cilik Indonesia Raih Tambahan Rating, Eka Putra Wirya Puji Perjuangan Zach, Hillary, dan Kenny
Ludus01


LUDUS - Selasa (30/9) Sore di Almaty, seolah memberi salam perpisahan yang ramah. Tiga pecatur cilik Indonesia menutup babak terakhir World Cadet Chess Championship 2025 dengan tetap menyisakan aroma manis. Satu kemenangan, dua remis. Tidak seperti sehari sebelumnya ketika ketiganya sama-sama menang, tetapi tetap saja ada rasa lega. Setidaknya, mereka semua pulang dengan tambahan rating, yang berarti tampil melampaui batas kemampuan yang semula diperkirakan.

Foto/Kristianus Liem
Hanya Zach Alexander Tjong, bocah delapan tahun dengan rating 1628, yang berhasil menggenggam kemenangan. Di kelompok Open 8 tahun, ia menaklukkan pecatur tuan rumah, Alinur Kairgaliyev (1560). Partai itu berlangsung dengan pembukaan Sicilia variasi Alapin, di mana Zach berani mengorbankan satu bidak pada langkah keenam. Kompensasinya: perkembangan buah yang cepat. Pada langkah ke-22, Zach sudah merebut kembali bidak yang dikorbankan, dan bahkan unggul satu bidak di langkah ke-24.

Zach Alexander Tjong (kanan) vs Alinur Kairgaliyev dari Kazakhstan di babak 11. Foto/Kristianus Liem
Dari sana, ia memilih jalan aman: banyak pertukaran. Hingga langkah ke-33, permainan sudah masuk ke wilayah Benteng plus Gajah, dengan Zach memegang 4 bidak berbanding 2 milik lawannya. Perlahan tapi pasti, ia menekan, sampai akhirnya Alinur menyerah pada langkah ke-40. Dengan hasil itu, Zach menutup turnamen dengan skor 7,5 poin (+7 =1 -3). Dari 150 peserta yang datang dari 59 negara, ia menempati peringkat 17. Ada pula tambahan rating sebesar 25,6 poin, sehingga bulan November mendatang, angka resminya akan naik menjadi 1654. Sebuah lompatan kecil yang berarti banyak.
Juara kelompok 8 tahun itu jatuh ke tangan pecatur tuan rumah, Adibek Adinur, dengan 9,5 poin.

Hillary Rooca Theng (kanan) vs Ghidaa Mohamed Ahmed dari Mesir di babak 11. Foto/Kristianus Liem
Sementara dua wakil Indonesia lainnya, Hillary Rooca Theng (1503) di kelompok putri 10 tahun dan Kenny Horasino Bach (1972) di kelompok putra 12 tahun, hanya bermain remis. Hillary menahan pecatur Mesir, Ghidaa Mohamed Ahmed (1641), dan Kenny berbagi angka dengan pecatur Polandia, Pawel Brzezina (2128). Skor akhir keduanya sama: 6,5 poin (+6 =1 -4). Anehnya, tambahan rating mereka pun sama, 40,4 poin. Hillary kini akan naik menjadi 1543, Kenny menjadi 2012.

Kenny Horasino Bach vs Pawel Brzezina dari Polandia di babak 11. Foto/Kristianus Liem
Peringkat akhir Hillary adalah 35 dari 115 peserta asal 54 negara, sedangkan Kenny di posisi 39 dari 175 peserta asal 64 negara. Jika juara putri 10 tahun adalah Sharvaanica A. Saravanan dari India dengan 9 poin, maka di putra 12 tahun trofi jatuh ke tangan Danis Kuandykuly dari Kazakhstan dengan catatan 9 poin.

Dari seluruh rangkaian, tuan rumah Kazakhstan keluar sebagai juara umum World Cadet Chess Championship 2025. Mereka merebut tiga medali emas, disusul China dan Amerika Serikat yang sama-sama membawa pulang satu emas, satu perak, dan satu perunggu.
Dari hasil itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem menulis catatan: “Turnamen ini memang tak melahirkan pahlawan instan. Tapi ia melahirkan benih. Zach, Hillary, dan Kenny adalah benih yang tumbuh di tanah asing, diuji angin kencang, dan tetap berdiri. Kemenangan di papan 64 kotak ini tidak selalu tentang trofi, tetapi tentang keberanian mengambil langkah ke-6, pengorbanan sebuah bidak, dan keyakinan bahwa jalan panjang masih terbentang.”

Foto/Istimewa
Ada pula suara dari tanah air, dari orang yang mengirimkan mereka ke turnamen itu, Eka Putra Wirya. Dengan nada lega sekaligus penuh harapan ia berkata, “Saya bangga mereka bisa melewati semua ini dengan kepala tegak. Bagi saya, bukan soal peringkat, tapi soal keberanian mereka duduk di papan menghadapi dunia. Dari Almaty, mereka membawa pulang lebih dari sekadar angka rating. Mereka membawa pengalaman yang akan jadi bekal besar di masa depan.”
Kalimat itu terdengar sederhana, tapi di baliknya ada gema panjang. Tentang sebuah bangsa yang selalu ingin mengirim anak-anaknya ke medan besar. Tentang keberanian yang tak selalu dihitung dengan angka di tabel akhir.

Foto/Yelena Claudia
Mungkin justru di situlah makna perjalanan ini. Bahwa yang penting bukan hanya menang atau kalah, melainkan keberanian untuk hadir, duduk, menatap lawan, dan tahu bahwa di luar sana dunia memang luas. Bahwa ada musim gugur di Almaty yang akan mereka kenang, ketika mereka masih kecil, dan papan catur menjadi panggung tempat mereka pertama kali berhadapan dengan dunia.
Seperti kata Eka Putra Wirya tadi: pengalaman itu akan jadi bekal besar. Dan mungkin, jauh di depan, lebih besar daripada sekadar trofi atau angka rating.
Maka ketika langit Almaty beranjak gelap, ada rasa lega yang ikut pulang bersama tiga anak itu. Mereka mungkin tak pulang dengan emas, tapi mereka pulang dengan cahaya kecil yang bisa tumbuh jadi api besar di masa depan.

Foto/Kristianus Liem
Daftar Tiga Besar World Cadet Chess Championships 2025
G8 (94 peserta):
1. Alisha Bisaliyeva (1704, Kazakhstan) – 9½ points
2. Zhu Jiahe (1630, China) – 9
3. Bold-Erdene Tselmeg (1661, Mongolia) – 8½
O8 (150 peserta):
1. Adinur Adilbek (1935, Kazakhstan) – 9½ points
2. Fyodor Sidelnikov (1720, FIDE) – 8½
3. Wang Yuixuan (1728, China) – 8½
G10 (115 peserta):
1. WCM Sharvaanika Saravanan (1971, India) – 9 points
2. WCM Chinzorig Nandinjiguur (1887, Mongolia) – 9
3. Kiyanna Parihar (1728, India) – 8½
O10 (185 peserta):
1. Yuan Shunzhe (1805, China) – 9 points
2. CM Le Phan Hoang Quan (2031, Vietnam) – 9
3. AFM Mani Sarbarto (2072, India) – 8½
G12 (123 peserta):
1. Lacey Wang (1883, USA) – 8½ points
2. WFM Lori Qiu (1994, USA) – 8½
3. Milana Sokolova (1870, FIDE) – 8½
O12 (175 peserta):
1. CM Danis Kuandykuly (2211, Kazakhstan) – 9 points
2. CM Ali Poyraz Uzdemir (2196, Türkiye) – 9
3. CM Ethan Guo (2330, USA) – 8½

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!