
LUDUS – Petarung MMA berdarah Indonesia, Bilal Hasan, kembali mencetak sejarah di pentas internasional. Bertarung dalam ajang bergengsi Cage Fury Fighting Championship (CFFC) 143, Bilal sukses mempertahankan gelar juara dunia kelas flyweight.
Petarung yang terkenal slogan 'Aing still Kasep' itu menaklukkan lawannya, Jason Eastman, dengan teknik TKO pada ronde keempat di 4 Bears Casino & Lodge, North Dakota, Amerika Serikat, Jumat (6/6/2025).
Kemenangan itu datang setelah Bilal melepaskan tendangan telak ke tubuh lawan yang langsung diikuti kombinasi pukulan cepat dan akurat. Wasit Eric McMahon tak punya pilihan selain menghentikan pertarungan di menit ke-1:46 ronde keempat.

Bilal Hasan saat diwawancarai, dengan muka yang masih mulus tanpa luka. Foto/CFFA
Dengan hasil ini, Bilal Hasan memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 7-0 di pentas profesional. Dia juga mencatat kemenangan KO/TKO beruntun sejak Februari lalu, saat menumbangkan Brian Hauser.
Baca juga: 40 Atlet MMA Gabung Pelatnas, PB Pertacami Target Pertahankan 3 Emas di Kejuaraan Dunia MMA 2025
“Saya bersyukur bisa membawa kemenangan untuk Indonesia. Ini untuk semua orang yang terus mendukung saya,” ucap Bilal dalam wawancara seusai pertandingan, seperti disiarkan melalui kanal YouTube resmi CFFC.
Petarung Berjiwa Merah Putih

Bilal Hasan berpose memamerkan otot tubuhnya. Foto/Bilal Hasan
Bilal Alakai Hasan, yang dijuluki “Billy The Indoninja”, merupakan sosok petarung MMA yang dibesarkan di Amerika Serikat, namun tak pernah melupakan asal usulnya. Kedua orang tuanya berasal dari Jakarta, dan sejak lama Bilal menunjukkan rasa bangga terhadap Indonesia.
Setiap kali menang, dia selalu membentangkan bendera Merah Putih di atas ring, mempersembahkan kejayaan itu untuk Tanah Air. “Orang tua saya lahir di Jakarta. Saya lahir di Oahu, Hawaii, lalu pindah ke Washington saat umur 10 atau 11 tahun,” ujar Bilal saat wawancara dengan Mola Sports.
Terakhir kali dia menginjakkan kaki di Indonesia adalah pada 2017. Kini, dengan kariernya yang menanjak tajam, Bilal berharap bisa kembali ke tanah leluhur bukan sekadar untuk berlibur, tapi juga untuk bertarung dan menunjukkan kemampuan terbaiknya di hadapan publik Indonesia.
Bakat bela diri Bilal sudah terlihat sejak dini. Di usia empat tahun, dia mulai mendalami Taekwondo dan terus mengasah kemampuannya hingga berhasil meraih gelar juara di PAN-American Taekwondo Junior Championships 2017.
Baca juga: Mengenal 12 Kelas UFC, Begini Pembagiannya Berdasarkan Berat Badan
Ketertarikannya pada seni bela diri campuran mulai tumbuh, dan pada 2021, dia memutuskan untuk fokus meniti jalan sebagai petarung MMA. Langkah berani itu terbukti tepat.
Dengan fondasi teknik striking dan grappling yang kuat, Bilal melesat cepat di arena MMA amatir dan segera naik ke level profesional. Sejak bergabung dengan CFFC, dia tampil dominan dan meraih sabuk juara flyweight pada 2024.
Gaya bertarungnya dikenal agresif, cerdas, dan efisien. Dia tak hanya mengandalkan kekuatan, tapi juga ketepatan dalam membaca lawan dan memilih momen untuk menyerang.
Manny Pacquiao-nya Indonesia

Bilal Hasan sedang diwawancarai setelah menang lawan Jason Eastman. Foto/CFFA
Tak hanya soal kemenangan, Bilal juga membawa misi yang lebih besar. Dia ingin menjadi representasi Indonesia di panggung MMA global, mengikuti jejak Jeka Saragih yang lebih dulu menembus UFC.
Ambisinya sederhana namun kuat. Menjadi ikon bela diri campuran dari Indonesia yang disegani di kancah dunia.
“Akan sangat keren jika bisa menjadi Manny Pacquiao versi Indonesia. Mereka belum punya siapa-siapa dan mungkin Bilal Hasan yang akan melakukannya,” ujar Bilal.
Nama Bilal Hasan mulai harum setelah pada Februari lalu mengalahkan Brian Hauser dengan KO pada perebutan juara dunia kelas flyweight CFFC. Saat itu, dirinya tak mengalami luka, terutama di bagian wajah, sehingga dirinya mengucapkan 'Aing still Kasep' saat diwawancara.
“Akan sangat keren jika bisa menjadi Manny Pacquiao versi Indonesia. Mereka belum punya siapa-siapa dan mungkin Bilal Hasan yang akan melakukannya.” Bilal Hasan, Petarung Berdarah Indonesia.
Kata-kata aing still kasep yang memiliki arti 'saya tetap ganteng' dalam bahasa Sunda. Hal itu dikarenakan wajah Bilal Hasan tak mengalami luka sehingga kata-kata tersebut memiliki makna kemenangan yang diraihnya atas Hauser terkesan cukup mudah.
Bilal Hasan pun menjadi salah satu role model enerasi muda Indonesia yang ingin menapaki jalan serupa. Kehadiran Bilal Hasan menjadi harapan baru bagi MMA Indonesia di tengah gempuran petarung dari Brasil, Rusia, ataupun Amerika. (*)
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!