Zahrotus Syifa Melaju ke Semifinal Teqball Asian Youth Games 2025: Dari Bahrain, Harapan Itu Masih Menyala

LUDUS - Di Hall 10, Exhibition World Bahrain, dentuman bola teqball memantul di atas meja lengkung, seolah menggaungkan denyut harapan yang datang dari jauh: Indonesia. Di sanalah, Zahrotus Syifa, gadis muda yang datang dengan semangat ringan tapi mata yang tajam, menulis babak kecil dari kisah besar Asian Youth Games 2025. Ia bukan favorit, bukan pula unggulan, tapi di setiap pantulan bola yang disambutnya, ada sesuatu yang teguh, sebuah keyakinan bahwa perjuangan tak mengenal nama besar.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Syifa memulai langkahnya dengan cara yang meyakinkan. Di babak penyisihan pertama, ia menaklukkan wakil Malaysia, Putri Mohaman, lewat duel ketat yang berakhir 2-1. Kemenangan itu bukan sekadar angka, melainkan tanda bahwa ia siap berlari lebih jauh. Tak berhenti di sana, Syifa kembali menunjukkan permainan sabarnya saat menundukkan Narjid Aldulaimi asal Iran, juga dengan skor 2-1.

Namun, dunia olahraga tak selalu memberi jalan lurus. Ketika berhadapan dengan Noppasom Jaikum dari Thailand, Syifa tersendat. Dua set langsung 0-2 membuat langkahnya tertahan, lalu disusul kekalahan tipis dari Xinyang Jiang asal Tiongkok, 1-2. Tapi seperti setiap petarung sejati, Syifa tak berhenti di situ. Dua kemenangan awal yang ia genggam sudah cukup membuatnya berhak atas satu kursi di perempat final, tempat di mana langkahnya kembali berpijar.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Di babak itu, ia bertemu Lea Kachffe dari Lebanon. Dan seolah ingin menegaskan bahwa semangat Indonesia tak mudah padam, Syifa tampil dengan penuh percaya diri. Ia memegang kendali sejak awal dan membungkam lawannya dua set langsung, 2-0. Kemenangan yang bukan hanya memastikan tiket semifinal, tapi juga menyalakan kembali keyakinan bahwa bendera merah putih masih akan berkibar di panggung Bahrain.

“Alhamdulillah, saya sangat senang bisa lolos ke semifinal. Mohon doanya untuk seluruh masyarakat Indonesia supaya bisa tampil lebih baik,” ucap Syifa, dengan senyum yang nyaris menutupi lelah di matanya.

Langkah berikutnya sudah menanti. Pada 22 Oktober 2025, ia akan kembali berhadapan dengan lawan yang sempat menjegalnya, Noppasorn Jaikum dari Thailand. Sebuah duel balasan, yang mungkin menjadi ujian terbesarnya di turnamen ini.

Sementara itu, dari sektor tunggal putra, perjalanan Muhammad Dazzu harus terhenti lebih awal. Satu kemenangan diraih atas wakil Mongolia dengan skor 2-0, tapi setelah itu, dua kekalahan datang berturut-turut: dari atlet Filipina Angelo Paracale dan tuan rumah Bahrain, Ahmed Sharif, keduanya dengan skor 0-2.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

“Tadi awal sempat kena mental, jadinya kurang fokus dan dikejar. Hasilnya hanya bisa menang satu match,” ujar Dazzu dengan nada jujur tapi tetap bersemangat. “Pengalaman menyenangkan buat saya. Baru pertama langsung dipanggil pelatnas, dan bisa mewakili Indonesia di Asian Youth Games Bahrain 2025.”

Turnamen ini belum selesai. Tim Teqball Indonesia masih punya laga dari sektor ganda: pasangan putra Nabil Kamil dan Mochamad Nugraha akan memulai perjuangan mereka pada hari ini, 21 Oktober 2025, disusul sektor ganda putri dengan duet muda Nadia Syabilla dan Raisya Zahratunnisa.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Dan di antara semua itu, sorot mata penonton Indonesia masih akan tertuju pada satu nama: Zahrotus Syifa. Di Bahrain, di tengah panas dan pantulan bola yang tak kenal ampun, ia membawa sejumput harapan negeri yang ingin melihat benderanya naik lebih tinggi di langit Asia.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).