Cuma Butuh Air! Cara Alami Lawan Diabetes dan Nyeri Sendi

Ludus01

LUDUS - Olahraga sering terasa berat bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, radang sendi, atau nyeri punggung. Bergerak terlalu banyak bisa terasa menyakitkan. Tapi kini ada kabar baik: latihan intensitas tinggi di dalam air, atau yang disebut Aquatic High Intensity Interval Training (AHIIT), bisa jadi solusi.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal BMJ Open Sport & Exercise Medicine menunjukkan bahwa AHIIT sama efektifnya dengan olahraga intensitas tinggi di darat, tapi jauh lebih ramah untuk tubuh yang sakit.

Kenapa Air Bisa Bantu?

Air punya keajaiban sendiri. Ketika kita bergerak di dalam air, tubuh terasa lebih ringan. Sendi tidak terlalu terbebani. Bagi mereka yang biasanya merasa sakit saat berjalan atau berlari, olahraga air terasa jauh lebih nyaman.

Menurut Dr. Mark Slabaugh, seorang ahli ortopedi dari Amerika, banyak pasiennya yang merasa lebih aman berolahraga di air. “Air membantu mengurangi tekanan pada sendi. Ini sangat cocok untuk penderita radang sendi atau tendon yang meradang,” ujarnya.

Penelitian Membuktikan

Dalam studi yang melibatkan 868 orang, sebagian besar adalah perempuan dengan penyakit kronis, hasilnya jelas: AHIIT membantu meningkatkan kebugaran, kemampuan berjalan, dan kapasitas paru-paru.

Hasil latihan diukur dengan sistem yang disebut SMD (Standardized Mean Differences). Nilainya:

  • 0.2–0.49: Efek ringan
  • 0.5–0.79: Efek sedang
  • 0.8 ke atas: Efek besar

AHIIT menghasilkan nilai SMD 0.78 jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak berolahraga, artinya hampir efek besar. Dibandingkan olahraga ringan di air (AMICT), AHIIT juga lebih unggul.

Kenapa Olahraga Air Cocok untuk Penderita Penyakit Kronis?

Berikut beberapa alasan kenapa AHIIT menjadi pilihan ideal:

  • Lebih ringan di sendi: Air mengurangi tekanan tubuh hingga 90%. Gerakan pun terasa lebih mudah dan tidak menyakitkan.
  • Mengurangi rasa sakit saat bergerak: Pasien dengan radang sendi atau nyeri punggung bisa berolahraga tanpa memperparah rasa sakit.
  • Aman untuk usia lanjut dan pemulihan pascaoperasi: Latihan air cocok untuk lansia, pasien pascaoperasi, atau mereka yang mengalami penurunan fungsi tubuh.
  • Melatih daya tahan dan jantung: Meski dilakukan di air, manfaatnya tetap setara dengan latihan intensitas tinggi di darat. Cocok untuk melatih paru-paru dan jantung.
  • Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi: Air memberi rangsangan sensori yang membantu mereka yang mengalami gangguan keseimbangan.
  • Efektif untuk berbagai penyakit kronis: Dalam penelitian pada 868 orang, AHIIT memberi manfaat bagi penderita diabetes tipe 2, osteoarthritis, nyeri punggung kronis, multiple sclerosis dan penyakit paru obstruktif kronik (COPD)

Kata Para Ahli

Sydnee Corbin, terapis fisik di Texas, menyebut kolam renang sebagai tempat terapi yang sangat efektif. “Air membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan keseimbangan tubuh. Cocok untuk pasien osteoarthritis atau pascaoperasi,” katanya.

Sementara Dr. William Ashford, ahli ortopedi di Atlanta, mengatakan bahwa olahraga air bisa memberi efek kardiovaskular seperti jogging, tapi tanpa membebani sendi. “Pasien bisa bergerak lebih bebas dan tidak takut sakit,” katanya.

Tapi yang perlu diingat, meski bermanfaat, olahraga air tidak cocok untuk semua kondisi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Penderita penyakit paru-paru mungkin kesulitan bernapas di air.
  • Akses kolam renang bisa menjadi hambatan.
  • Kondisi fisik tertentu mungkin membuat sulit masuk atau keluar kolam.

Karena itu, para peneliti menyarankan agar riset ke depan bisa mencari cara agar olahraga air ini bisa lebih mudah diakses dan bisa dijalani dalam jangka panjang.

Kalau Anda sulit bergerak karena nyeri atau penyakit kronis, jangan menyerah dulu. Bisa jadi, jawabannya ada di kolam renang. Cukup air dan sedikit keberanian untuk mencoba, tubuh Anda mungkin akan merasa lebih baik. Kadang, gerakan kecil di dalam air bisa jadi langkah besar untuk hidup yang lebih sehat.

Namun penting diingat: setiap tubuh memiliki kebutuhan dan batasnya masing-masing. Sebelum memulai program olahraga apa pun, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dulu dengan dokter atau fisioterapis terpercaya.

Sebab kesehatan bukan tentang mencoba semua hal, tapi memilih yang paling tepat, dengan bimbingan yang benar. (Dari Berbagai Sumber)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!