Dr. Chungwon Choue Terpilih Kembali sebagai Presiden World Taekwondo: Masa Terakhir Sang Arsitek Reformasi Taekwondo Dunia

Ludus01

Foto/worldtaekwondo

LUDUS - Di tengah pembukaan Kejuaraan Dunia Taekwondo 2025, sebuah keputusan bersejarah lahir dari ruang sidang yang jauh lebih tenang namun sarat makna. Dr. Chungwon Choue, sosok yang telah menjadi wajah Taekwondo dunia selama dua dekade terakhir, kembali terpilih sebagai Presiden World Taekwondo (WT). Ia menerima 143 dari 149 suara, hampir mutlak, dalam Sidang Umum WT di Wuxi, sehari sebelum kejuaraan dimulai. Dan kali ini, ia berjanji: ini akan menjadi masa terakhirnya.

Foto/worldtaekwondo

Foto/worldtaekwondo

“Saya merasa sangat terhormat dipercaya kembali untuk masa jabatan terakhir ini. Bersama Dewan baru, kami akan berbuat lebih banyak demi masa depan komunitas Taekwondo tercinta,” ujar Choue, dengan suara yang bergetar antara rasa syukur dan tekad.

Choue pertama kali naik ke kursi tertinggi pada 2004. Saat itu, Taekwondo masih mencari pijakan di antara cabang olahraga Olimpiade lain, bertarung bukan hanya di arena, tetapi juga di panggung politik olahraga dunia. Selama 21 tahun kepemimpinannya, Choue mengubah wajah federasi ini menjadi organisasi modern dan profesional.

Ia memastikan taekwondo tetap bertahan di Olimpiade, bukan sekadar karena warisan Korea Selatan, tetapi karena sportivitas dan keindahan tekniknya yang bisa diterima di seluruh dunia. Di bawah arahannya, WT tidak hanya dikenal sebagai pengelola cabang bela diri, melainkan juga sebagai pelopor kemanusiaan, terutama lewat Taekwondo Humanitarian Foundation (THF) yang membantu pengungsi dan atlet tanpa negara menemukan kembali martabat mereka melalui olahraga.

“Menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini adalah anugerah. Kita telah mencapai banyak hal, bukan hanya mempertahankan status Olimpiade, tapi menjadikan Taekwondo pemimpin global dalam nilai-nilai kemanusiaan dan sportivitas,” tutur Choue.

Ia menutup pidatonya dengan satu janji besar: mewujudkan Taekwondo yang “lahir kembali dan layak pasar”, agar federasi ini menjadi salah satu yang paling dihormati di dunia olahraga internasional.
Foto/worldtaekwondo

Foto/worldtaekwondo

Dalam Sidang Umum di Wuxi itu pula, tiga wakil presiden baru terpilih:

  • Jinbang Yang (Korea) dengan 98 suara,
  • Athanasios Pragalos (Yunani) dengan 96 suara,
  • dan Driss El Hilali (Maroko) dengan 81 suara.
Foto/worldtaekwondo

Foto/worldtaekwondo

Satu nama menarik lainnya muncul dari benua Afrika: Fardouza Egueh dari Djibouti, peraih 83 suara, yang kini menjadi Wakil Presiden perempuan pertama hasil pemilihan langsung di WT, setelah sebelumnya menduduki kursi Dewan.

Secara keseluruhan, 33 kandidat bersaing untuk 14 posisi Dewan Eksekutif. Setiap benua wajib diwakili oleh minimal satu pria dan satu wanita, sebuah sistem kuota baru yang lahir dari reformasi besar-besaran tahun 2024 di Chuncheon, Korea. Reformasi ini pula yang memastikan struktur WT kini lebih ramping, efisien, dan representatif.

Foto/worldtaekwondo

Foto/worldtaekwondo

Dari hasil pemilihan tersebut, nama-nama yang terpilih mewakili semangat global Taekwondo:

  • Afrika: Fardouza Egueh (Djibouti) 83 suara dan Mohamed “Meedo” Shaaban (Mesir) 65 suara.
  • Asia: Ahmed Hamdan Alzeyoudi (UEA) 93 suara dan Hadwah Moawad (Arab Saudi) 80 suara.
  • Eropa: Slavtcho Binev (Bulgaria) 90 suara dan Anna Vassallo (Malta) 65 suara.
  • Oseania: Lauren Burns (Australia) 46 suara dan Maher Magableh (Australia) 81 suara.
  • Pan Amerika: Maria Rosario Borello Castillo (Guatemala) 46 suara dan Inseon Kim (AS) 90 suara.
Foto/worldtaekwondo

Foto/worldtaekwondo

Sementara empat kursi tambahan diisi oleh Angelo Cito (Italia), Metin Şahin (Turki), Richard Jay Warwick (AS), dan Kook Hyun Jung (Korea). Posisi auditor jatuh kepada Ali Sagirkaya (Turki).

Di penghujung sidang, Choue melakukan sebuah gestur simbolik yang mungkin akan dikenang lama: ia menyerahkan tongkat estafet (baton) kepada lima Presiden Serikat Taekwondo Benua, tanda keharmonisan dan kerja sama lintas wilayah. Sebuah gestur kecil, tapi sarat makna politik dan spiritual, seolah ia mulai menyiapkan generasi penerusnya.

Foto/worldtaekwondo

Foto/worldtaekwondo

Para anggota Dewan yang masa jabatannya berakhir juga menerima sertifikat penghargaan, sebuah tradisi sederhana yang menggambarkan tata kelola baru WT: menghargai kontribusi tanpa melupakan regenerasi.

WT telah menetapkan Sidang Umum 2026 akan digelar pada 22 April di Tashkent, Uzbekistan, bersamaan dengan Kejuaraan Dunia Junior Taekwondo, sebuah langkah yang menandai kesinambungan antara generasi muda dan struktur global olahraga ini.

Masa jabatan terakhir Choue akan berakhir pada 2029. Saat itu, ia akan berusia 82 tahun. Namun di mata komunitas Taekwondo, ia bukan sekadar administrator senior, melainkan arsitek reformasi yang membawa olahraga ini melewati zaman, dari gelanggang tradisional Korea hingga panggung Olimpiade modern.

Presiden World Taekwondo Chungwon Choue bersama Presiden IOC Kirsty Coventry. Foto/worldtaekwondo

Presiden World Taekwondo Chungwon Choue bersama Presiden IOC Kirsty Coventry. Foto/worldtaekwondo

Ketika tirai Sidang Umum ditutup dan Wuxi bersiap untuk kejuaraan dunia, satu kalimat Choue masih bergema di aula:

“Mandat hari ini bukan sekadar suara kepercayaan, tapi juga doa agar Taekwondo terus bersinar—bukan hanya di panggung, tapi di hati umat manusia.”

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!