Drama Cuaca di Spa, Sean Gelael Start P2 Bronze Cup

Ludus01

LUDUS - Spa-Francorchamps tak pernah sekadar menjadi lintasan. Ia selalu punya cara membuat setiap sesi menjadi pertunjukan. Kadang lewat tikungan Eau Rouge yang menggoda maut, kadang lewat langit yang seolah punya skenario sendiri. Di sirkuit Belgia ini, hujan turun bukan sekadar air. Ia datang bersama kabut drama, ketegangan, dan sesekali, keberuntungan.

Empat babak kualifikasi menuju 24 Hours of Spa 2024 digelar dengan susunan cuaca yang nyaris seperti sandiwara Shakespeare: hujan, kering, lalu hujan, dan lagi-lagi kering. Di antara kabut dan bendera merah yang berkali-kali dikibarkan, nama Sean Gelael dan tim Paradine Competition 991 muncul sebagai salah satu kontestan paling konsisten, walau bukan tanpa riak-riak.

Sean menjadi yang pertama turun di sesi Q1. Di bawah guyuran hujan awal sesi, ia mencatatkan waktu 2:27.691, jauh dari ideal, tapi cukup untuk mencatatkan waktu. Tapi bukan hanya cuaca yang jadi pengganggu.

Tiga kali sesi dihentikan. Pertama ketika Nicolas Baert dari Comtoyou Racing 21 menabrak. Kedua, ketika Louis Machiels dari AF Corse 52 menghentikan jalannya sesi. Dua insiden itu membuat Niels Wittich, Direktur Lomba yang juga mantan Direktur Balap F1, menambahkan tiga menit pada sesi.

Tapi ketika sesi tersisa 2,5 menit, giliran Tim Sandtler dari Nordique Racing menghantam tikungan Raidillon dengan cukup keras hingga mobil Mercedes-nya ringsek. Dua menit tambahan pun diberikan lagi.

Di ujung sesi yang kacau itu, Sean menempatkan Paradine Competition 991 di posisi ketujuh. Untuk sementara, cukup untuk lolos ke babak Superpole, ajang rebutan posisi start 20 besar.

Di Q2, giliran Toby Sowery dari Inggris yang mengambil alih kemudi. Catatannya, 2:17.361, menempatkan Paradine di pole position kelas Bronze, walau secara keseluruhan hanya di urutan P30 karena tim-tim dari kelas Pro mulai mencatatkan waktu luar biasa.

Jake Dennis mengambil alih di Q3. Meski biasanya tak terbiasa dengan sistem kualifikasi endurance semacam ini, ia tetap menjaga posisi terdepan di Bronze lewat catatan 2:17.749. Red flag kembali muncul ketika Sebastian Alvarez, pebalap Meksiko dari Comtoyou Racing 11, kehilangan kendali dan melintir keluar lintasan.

Pebalap terakhir Paradine adalah Darren Leung. Ia mencatatkan 2:18.879, tapi bukan waktu yang cukup untuk mengunci pole. Tim Tresor Attempto Racing 66 mengambil alih puncak dengan rata-rata waktu 2:20.065, unggul 0,4 detik dari Paradine Competition.

Sean memilih merespon dengan tenang. “Dennis tampil oke, karena hitungannya dia tak terbiasa ikut qualifying dan balapan seperti ini. Toby dan Darren juga bagus. Start dari P2 jadi awal yang baik, bismillah.”

Dennis menambahkan, “Keinginan agar trek kering ketika saya tampil di qualifying tercapai. Tapi secara keseluruhan sesi berjalan menarik karena hujan datang dan pergi. Tapi itulah yang lumrah terjadi kalau kita balapan di Spa.”

Meski posisi di Bronze Cup sudah ditentukan—yakni P2 untuk Paradine Competition 991, posisi start keseluruhan masih harus menunggu Superpole, yang digelar Jumat ini. Dari 20 tim yang lolos ke Superpole, 18 berasal dari kelas Pro, dan 2 dari Gold Cup. Paradine tetap berada di P30 overall.

Foto/Jagonya Ayam Motorsport

Foto/Jagonya Ayam Motorsport

Perjalanan masih panjang. Balapan 24 jam akan dimulai Sabtu malam, pukul 21.30 WIB. Disiarkan langsung lewat kanal YouTube @GTWorld, ajang ini menjanjikan adu daya tahan, strategi, dan cuaca yang tak bisa ditebak. Di tengah badai Belgia dan bendera merah yang berkibar, ada semangat Indonesia yang tetap menyala dari balik helm Sean Gelael. (*)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!