Duel Seru Kakak Adik Dhiqi-Diaz Jadi Momen Haru Biru di Ajang ISSC 3 Piala Gubernur DKI

Wasis Wibowo

LUDUS – Kemenangan dalam suatu pertandingan seharusnya disambut sorak sorai penuh teriakan gemuruh. Namun, laga taekwondo babak final kelas prestasi senior putra under 63 kg ajang ISSC 3 Piala Gubernur DKI Jakarta yang berlangsung seru berakhir dengan momen penuh keharuan.

Pada laga penentuan di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (12/9/2025), mempertemukan kakak adik Muhammad Auliya Dhiqi dan Prada Diaz Raiz Nevidana. Dhiqi, sang kakak, mahasiswa semester 7 membela panji Universitas Negeri Yogyakarta dan sang adik Diaz membawa bendera Dojang Cijantung.

Prada Diaz yang bertugas di Satuan Brigif 17 Cijantung dalam berbagai turnamen di Jakarta sudah dikenal jawara kelas prestasi putra under 63. Dalam kurun waktu setahun sejak 2024 hingga 2025 sudah mengikuti 20 turnamen dan selalu meraih juara.

“Kali ini dapat lawan berat, ketemu kakak sendiri di final,” ujarnya ketika disapa LUDUS.id sesaat sebelum laga penentuan. Di pinggir arena Diaz sempat menghampiri sang kakak Dhiqi dan saling menyapa serta bertukar obrolan ringan.

Laga seru babak final kelas prestasi senior putra under 63 kg antara kakak adik Muhammad Auliya Dhiqi dan Diaz Raiz Nevidana di ajang ISSC 3 Piala Gubernur DKI Jakarta. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Laga seru babak final kelas prestasi senior putra under 63 kg antara kakak adik Muhammad Auliya Dhiqi dan Diaz Raiz Nevidana di ajang ISSC 3 Piala Gubernur DKI Jakarta. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Setelah tiba waktu pertandingan, Diaz berada di sudut merah. Seperti biasa, Diaz dengan ciri khasnya, tampil agresif, lincah, dan taktis. Sedangkan Dhiqi di sudut biru relatif lebih kalem dan menunggu serangan.

Sampai pertengahan ronde pertama Diaz tampil dominan sudah memimpin perolehan poin 8-0. Dhiqi sesekali memberikan respons, sampai ketika tendangan kaki kanannya diblok, mengakibatkan jari tangan kiri Diaz cedera.

Baca juga: 20 Kali Juara Turnamen Taekwondo, Prada Diaz Rais Ingin Tampil di PON dan SEA Games

Pertandingan sempat dihentikan beberapa waktu untuk tim medis memberikan perawatan. Dhiqi tampak terkejut sehingga menunduk dan duduk di sisi jauh. Diaz kembali melanjutkan laga dan memenangkan ronde pertama.

Ronde kedua, Diaz sedikit mengendorkan serangan sehingga Dhiqi berinisiatif mengambil insiatif membuka perlawanan. Sang pelatih yang tahu Dhiqi yang tampak enggan menyerang ikut memberikan semangat untuk tampil agresif.

Muhammad Auliya Dhiqi (biru) dan Prada Diaz Raiz Nevidana (merah) saat laga final kelas prestasi senior putra under 63 kg ajang ISSC 3 Piala Gubernur DKI Jakarta. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Muhammad Auliya Dhiqi (biru) dan Prada Diaz Raiz Nevidana (merah) saat laga final kelas prestasi senior putra under 63 kg ajang ISSC 3 Piala Gubernur DKI Jakarta. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Ronde kedua dimenangkan Dhiqi dengan perolehan poin ketat 14-12 sehingga penentuan pemenangan dilanjutkan di ronde ketiga. Pada ronde duel berlangsung seru, Diaz kembali tampil agresif dan Dhiqi menampilan serangan yang taktis.

Beberapa kali keduanya terlibat dalam pertukaran serangan, dengan kombinasi tendangan dan pukulan, yang intens. Perolehan poin keduanya juga ketat dan berkejaran. 30 detik sebelum laga selesai Dhiqi terlihat lebih unggul.

Baca juga: 1.688 Peserta Ramaikan Turnamen Taekwondo ISSC 3 Piala Gubernur DKI Jakarta 2025

Setelah laga seru, Dhiqi yang dinyatakan sebagai pemenang, tampak memeluk erat adik di tengah arena. Diaz membalas pelukan sang kakak, momen ini menghadirkan keharuan di tengah pertandingan.

Kemudian Diaz mengangkat tangan sang kakak untuk menunjukkan sebagai pemenang. Dhiqi pun mengajak adiknya berlari mengelilingi arena sambil mengibarkan panji UNY. Setelah laga Dhiqi pun menemani sang adik yang ditangani petugas medis yang merawat cedera jarinya.

Muhammad Auliya Dhiqi (biru) dan Prada Diaz Raiz Nevidana (merah) berpelukan setelah bertanding di ajang ISSC 3 Piala Gubernur DKI Jakarta. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Muhammad Auliya Dhiqi (biru) dan Prada Diaz Raiz Nevidana (merah) berpelukan setelah bertanding di ajang ISSC 3 Piala Gubernur DKI Jakarta. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

“Saya ngak tega (menyerang Diaz), ngak tega,” ujar Dhiqi sesuai laga. “Pada ronde pertama saya ngak memberikan perlawanan, ditambah sejak tangan (Dhiaz) cedera, lebih ngak tega,” lanjutnya.

Turnamen Terakhir

Dhiqi mengaku sejak awal sudah memprediksi akan berhadapan dengan adiknya di turnamen Indonesian Student Sport Championship (ISSC) 3 Piala Gubernur DKI Jakarta. Apalagi saat penimbangan berat badan, mereka berada di kelas yang sama, under 63 kg.

“Saya sudah bilang, main serius kayak di lapangan, kayak menghadapi lawan saja. Tetap profesional di arena, di luar kita saudara,” kata Dhiqi, berpesan kepada adiknya sebelum laga.

Namun, setelah pertandingan dan menang meraih emas, Dhiqi mengungkapkan perasaan yang berbeda. “Ngak ingin menang,” ucapnya pendek.

“Kalau ketemu (adik) lagi, (saya pilih) kalah saja. Saya mendingan ketemu orang lain daripada sama adik sendiri,” sebutnya.

Baca juga: LUDUS Store Hadirkan 3 Dobok Baru Fighter Series, Stylish dan Nyaman Digunakan

Melawan adik dalam pertandingan membuat perasaan Dhiqi jadi campur aduk. Apalagi sejak kecil dia yang mengajak adiknya, Diaz, ikut taekwondo dan berlatih bersama. “Dulu waktu SMP kami latihan bareng,” kata pemuda kelahiran 10 Maret 2003.

Diaz yang berada di samping sang kakak mengakui kehebatan Dhiqi. Diaz yang satu tahun lebih muda, kelahiran 21 Juni 2004, mengangumi sang kakak sejak kecil yang selalu menang dalam pertandingan taekwondo.

“Dari awal (tahu berhadapan Dhiqi) memang sudah ngak bisa ngomong apa-apa, karena dari dulu sudah tahu kakak saya memang jago. Dari awal taekwondo belum pernah kalah, meskipun kalah, minimal juara dua atau tiga,” puji Diaz.

Muhammad Auliya Dhiqi (biru) dan Prada Diaz Raiz Nevidana (merah). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Muhammad Auliya Dhiqi (biru) dan Prada Diaz Raiz Nevidana (merah). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Setelah ajang ISSC 3 ini Dhiqi memutuskan tidak bertandingan taekwondo. Ini bakal menjadi turnamen terakhir yang diikuti, karena dia fokus menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Olahraga UNY.

“Fokus skripsi dan mempersiapkan diri untuk daftar perwira karier. Ini turnamen yang terakhir, makanya tadi sebenarnya mau adik saya saja yang juara,” tegas mahasiswa kelahiran 10 Maret 2003

Dhiqi ketika masih SMA menjadi juara Porprov 1 Jawa Timur pada tahun 2022 di kelas under 58 Kg. Dia sempat mengikuti seleksi Pra-PON, namun terkendala tinggi badan.

“Taekwondo meskipun teknik bagus, kalau tinggi kurang, tetap kalah sama yang tinggi, kalah jangkauan karena main kaki,” ujarnya. Dia berharap sang adik bisa meraih prestasi terbaik di taekwondo. (*)

Berbagai produk perlengkapan taekwondo dari berbagai brand ternama lainnya juga tersedia di website LUDUS STORE.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!