Enam Medali dari World Boccia Cup 2025 Seoul: Indonesia Jaga Jalan ke Paralimpiade Los Angeles 2028

Ludus01

LUDUS - Di bawah langit awal September yang mendung di Korea Selatan, semangat tim boccia Indonesia justru menyala terang. Dari arena World Boccia Cup 2025 di Seoul, 1–9 September, mereka pulang dengan cerita besar: enam medali, empat di antaranya emas, yang menjaga asa menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.

Foto/NPC Indonesia

Foto/NPC Indonesia

Sejak lemparan pertama, para atlet Indonesia sudah menunjukkan tekad bahwa podium bukan sekadar mimpi. Muhammad Afrizal Syafa menorehkan emas di kelas individual BC1 putra, sementara Muhammad Bintang Satria Herlangga membalas dengan emas lain di kelas individual BC2 putra. Handayani, satu-satunya debutan yang tak membawa label “Paralimpiade Paris 2024”, justru menulis kejutan manis: emas di kelas individual BC1 putri.

Puncaknya, tim beregu campuran BC1/2 yang diperkuat Felix Ardhi Yuda, Gischa Zayana, dan Afrizal, menyatukan kekuatan untuk mempersembahkan emas keempat bagi Merah Putih.

Dua medali perak juga melengkapi koleksi, masing-masing lewat Gischa di kelas individual BC2 putri dan Felix di kelas individual BC2 putra.

Pelatih Indonesia, Islahuzzaman Nur Yadin, menyebut capaian ini bukan hanya soal medali, melainkan juga pertempuran mempertahankan ranking dunia. “Kita menginginkan agar semua atlet bisa naik podium agar poin kita bertambah. Dengan begitu, kita bisa menjaga ranking dunia. Secara tim, kita sudah ada di ranking tiga besar,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).

Menurutnya, atmosfer Seoul bukanlah medan mudah. Atlet-atlet yang bersinar di Paralimpiade Paris 2024 kembali hadir untuk mengumpulkan poin. “Persaingannya masih sangat ketat karena semua negara sama-sama mencari poin dan menjaga ranking. Namun tetap ada kejutan di event kali ini, seperti dari Kazakhstan di kelas BC1 putra dan juga dari Hong Kong. Ini menjadi evaluasi bagi kita,” imbuh Islah.

Foto/NPC Indonesia

Foto/NPC Indonesia

Di antara deretan medali, emas yang direbut Handayani menjadi kisah tersendiri. Tanpa pengalaman di Paris, ia justru menyingkirkan para langganan podium. Pada final BC1 putri, ia menaklukkan Hiromi Endo, peraih perunggu Paralimpiade Paris asal Jepang, dengan skor tipis 4-3.

Kemenangan itu juga membuat Yee Jeralyn Tan, peraih perak Paralimpiade Paris asal Singapura, pulang tanpa medali.

Foto/NPC Indonesia

Foto/NPC Indonesia

“Alhamdulilah bisa meraih medali emas di kejuaraan dunia ini. Pastinya raihan ini sangat berkesan karena ini momen pertama saya bisa mendapatkan medali emas di level dunia,” tutur Handayani dengan mata berbinar.

Harapannya sederhana, tapi besar: menjaga konsistensi hingga tiket Paralimpiade Los Angeles 2028 benar-benar di tangan. “Yang pasti saya harus bisa konsisten, memaksimalkan performa di setiap kejuaraan, terutama untuk kejuaraan dunia harus selalu naik podium agar meningkatkan ranking dan lolos Paralimpiade Los Angeles 2028,” ucapnya.

Foto/NPC Indonesia

Foto/NPC Indonesia

Perjuangan belum usai. Dari Seoul, perjalanan berlanjut ke Coimbra, Portugal, pada 7–17 November 2025, tempat tim boccia Indonesia kembali menguji nyali dan strategi. Poin demi poin masih harus dikumpulkan hingga 2027.

Namun setidaknya, enam medali dari Seoul menjadi tanda: Indonesia bukan sekadar peserta, melainkan pesaing serius di peta boccia dunia.

Daftar lengkap peraih medali Indonesia di World Boccia Cup 2025 Seoul:

Medali Emas

  1. Muhammad Afrizal Syafa – Individual BC1 Putra
  2. Muhammad Bintang Satria Herlangga – Individual BC2 Putra
  3. Handayani – Individual BC1 Putri
  4. Tim Campuran BC1/2 (Felix Ardhi Yuda, Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa) – Beregu Campuran BC1/2

Medali Perak

  1. Gischa Zayana – Individual BC2 Putri
  2. Felix Ardhi Yuda – Individual BC2 Putra. (**)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!