Ganeksa Bhumikarta Tersingkir dari Livoli Divisi Utama 2025: Drama Lima Set di Bojonegoro
Ludus01


LUDUS - Di GOR Utama Bojonegoro, Jumat siang, 26 September 2025, dentuman bola voli bersahut-sahutan dengan teriakan suporter yang menggema. Di lapangan, Ganeksa Bhumikarta masih mencoba bertahan, seakan menolak kenyataan yang sudah menunggu di ujung laga: kepastian kembali terdegradasi ke Divisi Satu. Lawan mereka bukan tim sembarangan—Surabaya Samator, sesama tim promosi yang jauh lebih berpengalaman dalam atmosfer kompetisi keras Livoli Divisi Utama.

Foto/PP PBVSI
Set pertama memberi harapan. Sandy Akbar dan kawan-kawan bermain penuh agresi, menutup skor 26-24, membuat bangku penonton sesaat bergemuruh. Namun dua set berikutnya menguapkan mimpi itu. Samator membalas dengan ketenangan, mencuri kemenangan 25-22, 25-22.
Ganeksa sempat bangkit lagi di set keempat, tampil seperti anak muda yang menolak kalah, meruntuhkan blok lawan hingga skor berakhir 25-16. Tetapi di set penentuan, ketika energi dan mental diuji, Samator lebih dingin mengendalikan permainan. Angka berhenti di 15-13, menutup laga dengan skor tipis 3-2.

Foto/PP PBVSI
Empat kali sudah Ganeksa turun bertanding di Pul B, dan empat kali pula mereka harus pulang dengan kepala tertunduk. Satu pertandingan sisa melawan Pasundan tak lagi berarti apa-apa. Kepastian sudah jatuh: tim asal Gunung Kidul, DIY, itu harus kembali bertarung dari bawah.
“Yah, apalagi, kita harus berjuang dari bawah lagi,” ujar Sujarwo, sang pelatih, dengan nada pasrah tapi tetap menyimpan bara.

Foto/PP PBVSI
Baginya, kekalahan kali ini seharusnya bisa dihindari. “Kekuatan kita berkurang dengan cederanya salah satu pemain kita, Yuda Wahyu Surya Pratama,” katanya. Cedera yang datang di saat paling genting membuat Ganeksa kehilangan salah satu poros utama permainan.
Di kubu lawan, kemenangan Samator justru diiringi pengakuan kelemahan. Asisten pelatih Sigit Ari Widodo mengakui anak asuhnya sempat menganggap remeh Ganeksa, dan itu membuat performa mereka goyah. “Susahnya di Samator itu tidak punya leader di lapangan. Makanya tidak ada yang pimpin anak-anak di lapangan,” ucapnya.

Pertandingan itu bukan sekadar soal angka di papan skor, melainkan sebuah kisah tentang tim kecil yang berusaha menunda takdir, tentang perjuangan yang jatuh bangun, dan tentang kenyataan pahit bahwa di liga sebesar Livoli, pengalaman dan kedalaman tim masih jadi penentu. Ganeksa Bhumikarta datang ke Bojonegoro dengan semangat, pulang dengan luka, tapi barangkali juga dengan api baru untuk menyala kembali dari bawah.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!