Geliat Indonesia di Hong Kong Open 2025: Dari Duel Sesama Kawan Hingga Kejutan di Lapangan
Ludus01


LUDUS - Riuh tepuk tangan pecah dari tribun Hong Kong Coliseum, Selasa (9/9) sore. Di lapangan yang disinari cahaya putih terang, bulu tangkis kembali menjadi panggung drama, tentang ambisi, persahabatan, dan langkah-langkah yang tertunda. Bagi Indonesia, babak 32 besar hari itu seperti potret miniatur: ada kemenangan meyakinkan, duel yang memaksa sahabat jadi lawan, juga kekalahan pahit yang harus diterima dengan kepala tegak.

Foto/PBSI
Laga pembuka datang dari tunggal putra muda, Moh. Zaki Ubaidillah. Nama yang masih segar di telinga publik bulu tangkis Indonesia itu harus menghadapi wakil tuan rumah, Jason Gunawan. Sejak awal, reli-reli cepat menekan Zaki. Ia berusaha keluar dari tekanan, tapi Jason terlalu percaya diri bermain di hadapan publik sendiri. Skor 15-21, 13-21 menutup langkah Zaki di babak pertama. Kekalahan ini memang pahit, tapi bagi pemain muda seperti dia, mungkin inilah ruang belajar: bahwa panggung besar selalu menuntut lebih dari sekadar keberanian.
Setelah itu, cerita berlanjut ke sektor ganda putri. Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi tampil penuh keyakinan melawan pasangan Taiwan, Teng Chun Hsun/Yang Chu Yun. Dengan ritme serangan cepat dan variasi drop shot yang menekan, Lanny/Amallia menang dua gim langsung, 21-17 dan 21-19. Skor yang rapat memperlihatkan betapa pertandingan itu bukan sekadar formalitas, melainkan ajang uji keberanian menahan tekanan.

Tak lama berselang, lapangan lain menghadirkan pemandangan yang berbeda: sesama wakil Merah Putih dipaksa saling menjatuhkan. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhadapan dengan junior mereka, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum. Duel ini terasa getir. Ada tatapan yang sulit dibaca, antara menghormati dan sekaligus ingin menaklukkan. Apri/Fadia menguasai gim pertama dengan 21-12, namun Rachel/Febi bangkit mengejutkan di gim kedua, 12-21. Pertandingan baru ditentukan di gim penutup yang penuh reli panjang, di mana pengalaman bicara lantang. Apri/Fadia akhirnya melaju, 21-16, meninggalkan juniornya dengan pelukan hangat, seolah mengingatkan bahwa di balik net, mereka tetap kawan seperjuangan.

Foto/PBSI
Ganda putra juga memberi kabar baik. Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani tampil dominan menghadapi William Kryger Boe/Christian Faust Kjær dari Denmark. Dengan servis tajam dan pertahanan rapat, Sabar/Reza menang meyakinkan 21-10, 21-18. Pertandingan seakan berjalan di bawah kendali mereka sejak awal.

Foto/PBSI
Namun laga paling dramatis justru datang dari pasangan muda Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari. Mereka menghadapi lawan tangguh asal Tiongkok, Chen Qing Chen/Keng Shu Liang. Gim pertama dimenangkan Indonesia 21-15, tapi Chen/Keng bangkit di gim kedua, 21-23, memaksa rubber set. Di gim penentuan, Febriana/Meilysa bermain dengan nyali besar, menyerang tanpa ampun. Skor akhir 21-16 memastikan kejutan manis: pasangan muda itu menumbangkan ganda putri papan atas dunia.

Foto/PBSI
Hari ini, Hari itu, Hong Kong Open 2025 memperlihatkan wajah bulu tangkis yang lengkap bagi Indonesia, ada pahitnya debut Zaki, manisnya kemenangan Lanny/Amallia, getirnya duel sesama kawan, kokohnya Sabar/Reza, hingga kejutan Febriana/Meilysa.
Berikut pernyataan mereka usai laga, seperti dikirimkan melalui tim media PBSI:
“Mereka masih melangkah di Hong Kong. Semoga langkah itu tak terhenti.”

Foto/PBSI
-- Lanny Tria Mayasari --
"Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Untuk debut kita kali ini sudah lumayan baik dari latihan juga kita mencari pola yang pas, untuk permainan tadi sudah oke tapi kami belum puas dan mau memperbaiki lagi.
Kendala tadi, ada di angin jadi kita harus sebisa mungkin bermain no lob pendek dan jarang mengangkat bola, lawan tadi menerapkan pola yang sama juga, tetapi karena kami bermain lebih rapet mereka banyak melakukan kesalahan."
-- Amallia Cahaya Pratiwi --
"Untuk saya, ini merupakan pengalaman baru karena selama ini belum pernah dipecah sama Febriana Dwipuji Kusuma. Jadi rasa tegangnya cukup ada tapi hal ini bukanlah alasan, jadi tetap tenang dan cari cara untuk menerapkan pola permainan yang sudah kita siapkan saat latihan.
Babak 16 akan bertemu Rin Iwanaga/Kie Nakanishi (Jepang) pertemuan terakhir saya kalah, tetapi ini pasangan baru tentu saja pola permainannya masih baru. Pasti banyak evaluasi dari match terakhir jadi kita diskusi untuk besok akan bermain seperti apa."

Foto/PBSI
-- Siti Fadia Silva Ramadhanti --
"Di game pertama kami sudah benar-benar siap mau bermain seperti apa sudah tau antisipasinya, di game kedua dari Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum tidak terlalu banyak mengubah pola, tetapi kami banyak melakukan kesalahan sendiri jadi kayak gak siap.
Dari Chemistry kami, saya rasa baik ya. Karena meskipun tidak berpasangan di Pelatnas, kita sering dipasangkan saat latihan. Saya sering ngobrol dan sharing juga sama kak Apriyani Rahayu. Baru dipasangin lagi kami mau coba balikin hawa main kami di lapangan."
-- Apriyani Rahayu --
"Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum cukup baik karena mereka lengkap ada pemain depan dan belakang, serangan mereka satu sama lain juga bagus, serta untuk keberanian mereka mencoba pola juga bagus, jadi sekiranya kita bisa sama-sama bisa naik. Sayang kita bertemu di babak pertama.
Yang akan di persiapkan di babak 16 besar pastinya untuk pola permainan, besok kita libur jadi latihan lagi dan mempererat Chemistry."

Foto/PBSI
-- Moh Reza Pahlevi Isfahani --
"Alhamdulillah bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan hari ini dengan baik, mungkin tadi kita fokus dari point-point awal karena disini posisi shuttlecock juga agak berangin jadi yang bisa megang depan yang bisa dapat banyak point.
Lawan sendiri bermain baik tetapi dari game pertama mereka tertekan oleh permainan kita, jadi mungkin mereka agak susah buat membalikkan permainan mereka sendiri. Sebenarnya mereka punya kualitas yang bagus juga."
-- Sabar Karyaman Gutama --
"Ini pertemuan kedua dengan pasangan Denmark, mereka pasangan muda yang menurut saya memiliki skil yang bagus dan kita tidak ingin lengah dari awal dan Alhamdulillah banyak pola yang kita terapkan berjalan dengan baik.
Untuk besok mungkin kita lebih jaga kondisi dan fokus karena kita tau pertandingan di Hong Kong ini kondisi bola dan lapangan berangin jadi kita jangan lengah dan semoga lawan siapapun besok kita bisa siap dan memberikan yang terbaik."

Foto/PBSI
-- Febriana Dwipuji Kusuma --
"Hari ini cukup excited karena kita baru berpasangan, tentunya bersyukur dengan hasil yang kami dapatkan hari ini.
Saat Interval tadi pelatih mengingatkan kita agar fokus pada pola permainan, dapat point seperti apa dan harus ingat posisi lapangan apakah menang angin atau kalah angin."
-- Meilysa Trias Puspitasari --
"Kalau menurut saya, mereka tidak terlalu berbahaya, untuk mainnya polos-polos aja, tadi Chen Qing Chen mainnya kurang percaya diri jadi kami menekan terus mainnya. Babak selanjutnya kami mau kasih yang terbaik."

Foto/PBSI
Jadwal Pertandingan Hong Kong Open 2025, Rabu, 10 September 2025:
- Tunggal Putra
- R32: Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) vs Christo Popov [6] (Prancis)
- R32: Alwi Farhan (Indonesia) vs Jason Gunawan (Hong Kong)
- Ganda Campuran
- R32: Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil (Indonesia) vs Presley Smith/Jennie Gai (Amerika Serikat)
- R32: Jafar Hidayatullah/Felisha A. N. Pasaribu (Indonesia) vs Amri Syahnawi/Nita V. Marwah (Indonesia)
- Ganda Putra
- R32: Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (Indonesia) vs Liu Kuang Heng/Yang Po Han (Chinese Taipei).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!