Hari Taekwondo Internasional 4 September 2025, Sejarah dari Zaman Kuno hingga Masa Kini

Wasis Wibowo

LUDUS – Hari Taekwondo Internasional diperingati pada tanggal 4 September setiap tahun, bukan hanya di Korea Selatan tapi seluruh dunia. Sejarahnya ketika Komite Olimpiade Internasional (IOC) secara resmi mengadopsi Taekwondo sebagai cabang olahraga resmi di Olimpiade pada 4 September 1994.

Jadi peringatan Hari Taekwondo Internasional untuk merayakan momen ketika Taekwondo mencapai panggung Olimpiade, merupakan puncak dari pengakuan dunia. Hari ini juga menjadi kesempatan bagi komunitas Taekwondo di seluruh dunia berkumpul, merayakan, dan menyebarkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam Taekwondo.

Taekwondo pernah diperlihatkan melalui demonstrasi pada tahun 1988 di pembukaan Olimpiade musim panas di Seoul, Korea Selatan. Namun pada waktu itu, Taekwondo tidak menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan pada Olimpiade resmi.

Dua atlet taekwondo bertanding di Olimpiade Rio Janeiro Brasil tahun 2016. Foto/Wikimedia

Dua atlet taekwondo bertanding di Olimpiade Rio Janeiro Brasil tahun 2016. Foto/Wikimedia

Taekwondo pertama kali dipertandingkan secara resmi pada Olimpiade tahun 2000 di Sydney, Australia. Setelah itu Taekwondo Dunia secara resmi menetapkan 4 September sebagai Hari Taekwondo Internasional di Majelis Umum di Ho Chi Minh, Vietnam tahun 2006.

Hari Taekwondo Internasional dirayakan di semua negara yang merasakan kehadirkan Taekwondo secara signifikan. Perayaan itu tidak eksklusif untuk praktisi taekwondo dan dapat dinikmati siapa saja, mulai dari orang biasa hingga seniman bela diri disiplin lain.

Sejarah Taekwondo

Atlet taekwondo Korea Selatan Park Tae-joon merayakan kemenangan meraih medali emas di Olimpiade Paris Prancis 2024. Foto/Korea Times

Atlet taekwondo Korea Selatan Park Tae-joon merayakan kemenangan meraih medali emas di Olimpiade Paris Prancis 2024. Foto/Korea Times

Untuk memperingati Hari Taekwondo Internasional, LUDUS.id mengangkat sejarah perkembangan Taekwondo dari zaman kuno hingga masa kini. Pembaca LUDUS.id juga dapat mengunjungi LUDUS Store yang menyediakan berbagai perlengkapan Taekwondo berkualitas dengan penawaran harga spesial.

Sebutan Taekwondo baru dikenal sejak tahun 1954 setelah modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea. Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dibagi dalam 4 kurun waktu, yaitu masa kuno, masa pertengahan, masa modern, dan masa sekarang.

Baca juga: LUDUS Store Hadirkan 3 Dobok Baru Fighter Series, Stylish dan Nyaman Digunakan

Masa Kuno

Lukisan kuno menggambarkan dua pria sedang bertanding bela diri di semenanjung Korea. Foto/martialartsasheville

Lukisan kuno menggambarkan dua pria sedang bertanding bela diri di semenanjung Korea. Foto/martialartsasheville

Pada masa kuno, manusia mengembangkan cara mempertahankan diri dengan tangan kosong dan secara alamiah mengembangkan teknik bertarung tangan kosong. Manusia mempelajari teknik bertarung dari pengalaman melawan musuhnya.

Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri Taekwondo sekarang, ketika pada masa lampau dikenal sebagai 'Subak", "Taekkyon", atau " Takkyon". Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea, ada 3 suku bangsa, yaitu Koguryo, Paekje, dan Silla yang mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya.

Baca juga: Dobok LUDUS V Neck Poom untuk Kyorugi Kelas Cadet

Kelompok ksatria muda yang terorganisir "Hwarangdo" di Silla dan "Chouisonin" di Koguryo, menjadikan latihan seni beladiri sebagai salah satu subyek penting yang harus dipelajari. Sebuah buku tentang seni beladiri "Muye Dobo Tongji" menyebutkan (Taekwondo) Seni pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni beladiri.

Bangsa Koguryo yang berdiri pada 57 tahun sebelum masehi di semenanjung Korea bagian utara, membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut 'Sonbae'. Istilah Sonbae berarti laki-laki yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung atau perang.

Lukisan dinding di makam kuno masa Koguryo, menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon (Taekwondo). Foto/milenia taekwondo

Lukisan dinding di makam kuno masa Koguryo, menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon (Taekwondo). Foto/milenia taekwondo

Dalam buku sejarah disebutkan saat Dinasti Chosun Kuno memerintah, pada tanggal 10 Maret setiap tahunnya pada hari raya Koguryo, masyarakat merayakan dengan acara kontes tarian pedang, memanah, subak (Taekkyon ) dan sebagainya.

Kontes Subak (Taekyon) sebutan untuk seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Hal ini diperkuat dengan penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon (Taekwondo).

Masa Pertengahan

Pada Dinasti Koryo (918 sampai 1392 Masehi) setelah bangsa Shilla penyatuan Semenanjung Korea, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan jadi ujian penting untuk seleksi ketentaraan. Kemampuan beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan.

Raja-raja dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut "Subakhui", yang populer di masyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal, membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.

Masa Modern

Tentara Korea Selatan sedang berlatih bela diri Taekwondo. Foto/warfarehistory

Tentara Korea Selatan sedang berlatih bela diri Taekwondo. Foto/warfarehistory

Pada masa modern Korea, saat Dinasti Chosun (Yi) yang berkuasa pada tahun 1392 sampai 1910, Kerajaan Korea dan masa penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran.

Tidak ada dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius, lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri.

Kemudian, saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktik seni beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri Muyedobo - Tonji, yang memuat gambar dan ilustrasi mirip sikap (Poomsae) dan gerakan dasar Taekwondo.

Saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.

Masa Sekarang

Atlet taekwondo tampil dalam turnamen di Jakarta. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Atlet taekwondo tampil dalam turnamen di Jakarta. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Seiring dengan kemerdekaan Korea, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah atau perguruan beladiri. Untuk menyatukan berbagai nama seni beladiri, pada tahun 1954 sepakat menyebut Tae Kwon Do.

Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo, namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasional bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965 dan menjadi anggota Korean Sport Council.

Pada era tahun 1965 sampai 1970-an, KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala nasional. Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin atau program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea, menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi.

Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia.

Baca juga: Tusah EVO Olympic, Dobok Premium Paling Canggih

Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won, Seoul, Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu, untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo di seluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka program pelatihan bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia.

Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, menjadi pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, pelatihan para Instruktur, sekretariat promosi ujian tingkat internasional. Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation (WTF) didirikan, dan sekarang telah mempunyai sekitar 213 asosiasi anggota dari berbagai negara. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan taekwondo berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!