Hasil BWF World Championships 2025 26 Agustus: 7 Wakil Indonesia Melaju, Ginting Harus Pulang

Ludus01

LUDUS - Tim bulutangkis Indonesia mencatat hari yang hampir sempurna di BWF World Championships 2025 yang berlangsung di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Selasa (26/8). Dari delapan wakil yang turun berlaga, tujuh sukses melangkah ke babak berikutnya. Satu-satunya catatan pahit datang dari tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, yang harus tersingkir setelah pertarungan dramatis tiga gim melawan wakil Prancis.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Kemenangan Indonesia diawali Jonatan Christie, yang tampil dominan menyingkirkan lawannya. Pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sempat tertinggal di gim pertama, namun bangkit dengan permainan penuh percaya diri untuk memastikan tiket ke babak 16 besar.

Sektor ganda putra juga menyumbang dua kemenangan penting. Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana tampil meyakinkan, sementara duet Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus berjuang keras tiga gim sebelum akhirnya menutup laga dengan kemenangan tipis.

Di sektor putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi menaklukkan pasangan asal Skotlandia, disusul kemenangan manis tunggal putri Putri Kusuma Wardani. Nama muda Alwi Farhan juga tak ketinggalan mencuri perhatian, menyingkirkan wakil Vietnam lewat permainan agresif dan penuh semangat juang.

Meski Ginting harus angkat koper lebih awal, catatan tujuh kemenangan menjadi modal besar Indonesia untuk terus menjaga asa di turnamen paling bergengsi tahun ini. Publik kini menanti apakah momentum positif ini bisa berlanjut hingga perebutan medali puncak di Paris. Usai pertandingan, para pemain menyampaikan komentarnya melalui PBSI berikut ini:

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Anthony Sinisuka Ginting --

"Kalo dari segi permainan sudah sama sama tau harus main gimana, harus ngadu kayak gimana, cuman di game pertama setelah interval 11, Toma ada berubah main sedikit dan saya kurang siap jadi banyak mati-mati sendiri. Game kedua saya sudah lebih siap dengan perubahan mainnya, walaupun secara permainan tetap berimbang saya bisa memenangkan game kedua.

Game ketiga pun sebenarnya sama, poin-poin nya selalu ketat dari awal game, tapi pas akhir game saya memang lebih mempercepat permainan dan menyerang dan ada moment di match poin 20-19 saya terpeleset dan merasa sedikit kram di kaki kiri. Jadi setelah itu saya mesti cari permainan yang tepat untuk bisa memenangkan pertandingan.

Dari pertandingan-pertandingan yang sudah saya jalani mulai dari Jepang, China dan Kejuaraan Dunia ini saya merasa tidak ada kendala atau merasakan sakit dengan tangan saya, cuman ya tetap harus ada maintenance. Tinggal sekarang bagaimana saya mengembalikan turnamen feeling yang tentunya sangat berbeda di pertandingan dan latihan, kayak tadi ngadu strategi dan mental di lapangan pertandingan."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Pitha Haningtyas Mentari --

"Tadi di angka 0-0 saya service pendek terkena fault cukup membingungkan karena itu service pendek dan tadi ada beberapa pukulan dari Hung yang tidak biasa dilakukan dan saya kurang antisipasi di awal-awal.

Dengan postur tinggi dan bertangan kidal memang pukulan Hung mempunyai kesulitan tersendiri. Semoga ke depannya kami bisa bermain lebih rapi dan termasuk service kami jangan sampai terkena fault lagi."

-- Rinov Rivaldy --

"Hari ini bermain lebih nothing to lose saja, walaupun secara pressure tetap ada. Hari ini lawan bermain cukup bagus dan serangan-serangan nya juga cukup menyulitkan tapi kami berusaha untuk bermain lebih tenang terutama pada saat poin-poin kritis kami sempat beberapa kali terkena fault."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Jonatan Christie --

"Hari ini agak berbeda dari waktu latihan terutama shuttlecock nya, pada saat latihan berat banget tetapi hari ini cukup laju, itu yang membuat saya masih mencari-cari dari lob, angkat depan, kayak masih mencari feeling pukulan di awal game tadi.

Untuk ke depannya saya mesti memperhatikan faktor non teknis karena lawan akan semakin berat dan harus bermain step by step aja buat masuk ke on court nya, belajar dari Olimpiade dari tahun lalu juga. Situasi lapangan juga berbeda dari Olimpiade, kalau di Olimpiade tuh terang banget sampai kelihatan penonton yang di atas, kalo yang sekarang di tempat penonton gelap seperti layaknya pertandingan BWF lainnya."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Fajar Alfian --

"Lawan bermain sangat confident, nothing to lose, tanpa beban dan beberapa kali serangan-serangan dari lawan tidak dapat kami kembalikan. Game kedua kami berusaha untuk menguasai bola depan dan akhirnya kami bisa menang cukup jauh.

Game ketiga sempat kejar mengejar angka, sempat ketinggalan 16-20, kami sebenarnya sudah pasrah tetapi kami masih mau terus mencoba, salah satunya dengan flick service ke pemain yg tinggi, itu bisa dapat dua poin. Terus saya juga banyak di depan dan Rian di belakang, jadi tidak banyak memberikan ruang untuk lawan menyerang di poin-poin kritis. Pastinya ke depannya lawan siapapun kami harus fight dan tidak boleh lengah karena kejutan sangat bisa terjadi di kejuaraan ini. Saya berharap setelah kemenangan krusial ini, kami bisa bermain lebih baik lagi."

-- Rian Ardianto --

"Ini pertandingan pertama setelah terakhir di Indonesia Open jadi touch dan suasana pertandingannya masih belum dapat karena tetap beda antara pertandingan dan latihan. Saya berharap setelah pertandingan ini performa saya bisa lebih baik lagi."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Leo Rolly Carnando --

"Lawan sebenarnya cukup baik dan juga sebagai tuan rumah, tetapi kami memang terus mau menekan dan tidak mau lengah dari awal. Keadaan lapangan berbeda pada saat latihan dan sekarang, dari segi angin dan shuttlecock nya lebih kencang."

-- Bagas Maulana --

"Persiapan di babak 16 besar menghadapi Kim Won Ho/Seo Seung Jae, kami kalah di final All England 2025 jadi kami ingin membalaskan kekalahan, apalagi saat ini mereka adalah peringkat nomor satu dunia, tentunya ini akan memberikan kami motivasi untuk tampil sebaik mungkin."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Alwi Farhan --

"Partai pertama selalu tidak mudah dan lawan juga tidak mudah dimatikan tadi tetapi saya juga ada melakukan perubahan permainan yang pas dan lebih sabar, yang akhirnya bisa mengubah keadaan dan membuat saya menang. Awal game tadi lawan sudah langsung in permainannya dengan serangan dan juga transisinya bagus, mainnya lebih rapi, ditambah kondisi angin yang agak sedikit susah dikontrol, itu yang membuat saya banyak melakukan kesalahan sendiri.

Pertemuan selanjutnya dengan Lin Chun Yi, pemain yang bagus juga, saya sudah pernah bertemu di Australia Open 2024, sudah match poin 20-16 tapi belum bisa menuntaskan dengan baik. Ya saya ingin melihat diri saya bisa sejauh mana di Kejuaraan Dunia ini. Yang penting besok saya masuk lapangan sudah harus in dari awal terutama dari pikiran dan fokusnya."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Amallia Cahaya Pratiwi --

"Main di awal-awal tadi tuh masih adaptasi sama kondisi lapangan dan bola, terutama bola sih, yang pas latihan berat, pas pertandingan bolanya cepet.

Kita juga kurang tenang tadi pas di awal game pertama. Lawan Baek/Lee kita sudah pernah ketemu dan rubber game, walaupun di game ketiga poin kita cukup jauh tapi itu menjadi pelajaran banyak bagi kita buat match besok."

-- Febriana Dwi Puji Astuti --

"Pas di awal tadi posisinya menang angin dan lawan banyak main panjang-panjang dan kita terlalu ngikutin pola permainan lawan.

Ke depannya kita harus lebih save dan lebih tahan lagi mainnya dan juga pastinya lebih fokus lagi sama permainan kita, terutama di situasi lapangan seperti ini kapan kita harus menyerang atau bertahan menjadi satu strategi yang penting."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Putri Kusuma Wardani --

"Menurut saya permainan Happy cukup berubah banyak dari waktu saya pertama ketemu, lebih ulet, variasi pukulan lebih banyak dan cukup menyulitkan, footwork nya juga lebih lincah. Ketika memimpin 10-1 saya kurang tenang dan ingin buru-buru matiin lawan, jadi malah banyak mati sendiri. Jadi tadi saya main lebih banyak bola-bola panjang dan tetap menyerang kalo ada kesempatan yang enak.

Game kedua mainnya lebih normal karena kan posisinya kalah angin, jadi terima serangannya lebih enak. Jadi ke depannya saya harus main lebih tenang dan fokus juga mengantisipasi situasi lapangan dengan lebih baik."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

27 Agustus: Jadwal Pertandingan BWF World Championships 2025 Tim Indonesia:

  1. R32 – Match 2 Ganda Campuran
    • Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (Indonesia)
      vs Tang Chun Man / Tse Ying Suet [5] (Hong Kong)
  2. R32 – Match 4 Tunggal Putra
    • Jonatan Christie [5] (Indonesia)
      vs Ade Resky Dwicahyo (Azerbaijan)
  3. R32 – Match 5 Tunggal Putri
    • Gregoria M. Tunjung [7] (Indonesia)
      vs Julie Dawall Jakobsen (Denmark)
  4. R32 – Match 14 Ganda Putri
    • Lanny Tria Mayasari [12]/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia)
      vs Tea Margueritte/Flavie Vallet (Prancis)
  5. R32 – Match 14 Ganda Putra
    • Sabar Karyaman Gutama [8]/Moh Reza Pahlevi Isfahani (Indonesia)
      vs Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard (Denmark)
  6. R32 – Match 14 Ganda Campuran
    • Jafar Hidayatullah [11]/ Felisha A. N. Pasaribu (Indonesia)
      vs Mihajlo Tomic/Andjela Vitman (Serbia)
  7. R32 – Match 15 Tunggal Putra
    • Alwi Farhan (Indonesia)
      vs Lin Chun-Yi [12] (Chinese Taipei/Taiwan)
  8. R32 – Match 7 Tunggal Putri
    • Putri Kusuma Wardani [9] (Indonesia)
      vs Juliana Viana Vieira (Brasil) (**)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!