Hong Kong Open 2025: Ganda Putri Gugur, Alwi Farhan dan Dua Pasangan Indonesia Lolos Perempat Final
Ludus01


LUDUS - Hari keenam Hong Kong Open 2025 menjadi semacam ujian ketahanan bagi bulu tangkis Indonesia. Dari delapan wakil yang tampil di babak 16 besar, sebagian besar justru berguguran. Sektor ganda putri bahkan habis tanpa sisa. Namun di tengah runtuhnya harapan, muncul tiga cahaya yang menyelamatkan wajah merah putih: tunggal putra muda Alwi Farhan, ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, dan ganda campuran Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil.

Foto/PBSI
Di ganda putri, Indonesia harus menelan pahit sejak awal. Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi tak mampu menahan tekanan pasangan Jepang Rin Iwanaga/Kie Nakanishi. Skor 12-21, 14-21 menutup perlawanan singkat mereka.

Foto/PBSI
Tak lama berselang, pasangan utama Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti pun tumbang. Meski sempat memaksa gim kedua berjalan ketat, mereka tetap kalah dari unggulan keenam Jepang, Arisa Igarashi/Chiharu Shida, dengan 16-21, 19-21. Publik Indonesia yang berharap banyak pada mereka terdiam.

Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari mencoba memberi perlawanan berbeda. Namun menghadapi pasangan tangguh Malaysia, Tan Pearly/Thinaah Muralitharan, langkah mereka tetap terhenti. Skor 18-21, 17-21 menggenapkan nestapa: tiga wakil ganda putri Indonesia habis dalam sehari.

Foto/PBSI
Nasib serupa hampir menimpa sektor ganda campuran. Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu tampil penuh semangat melawan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, namun kalah dua gim langsung 17-21, 17-21. Untungnya, pasangan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil membawa kabar berbeda. Mereka berani menantang unggulan keempat dari Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran. Setelah berbagi gim, Adnan/Indah meledak di gim penentuan dengan skor 21-13, memastikan tiket perempat final.

Foto/PBSI
Sementara itu di ganda putra, drama tersaji. Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, unggulan ketujuh, sempat tertekan setelah kalah tipis 20-22 di gim pertama dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Namun mereka bangkit dengan keberanian, membalas 21-18 dan menutup laga 21-17. Kemenangan ini menegaskan, ganda putra Indonesia masih punya daya tahan.

Foto/PBSI
Sayangnya, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana gagal mengikuti jejak mereka. Menghadapi unggulan keenam asal Tiongkok, Liang Wei Keng/Wang Chang, mereka tak mampu memaksakan rubber game. Skor 12-21, 20-21 mengakhiri langkah mereka di turnamen.

Foto/PBSI
Dan sorotan utama hari itu jatuh pada seorang anak muda. Alwi Farhan, baru 19 tahun, menghadapi unggulan ketujuh tunggal putra, Weng Hong Yang. Alwi menang dramatis di gim pertama 22-20, sempat goyah di gim kedua 12-21, tetapi bangkit luar biasa di gim penentuan. Dengan rally panjang dan keberanian khas pemain muda, ia menutup pertandingan 21-11. Kemenangan ini bukan hanya tiket perempat final, melainkan juga pernyataan: masa depan tunggal putra Indonesia sedang tumbuh.

Foto/PBSI
Hari yang berat bagi Indonesia di Hong Kong Open 2025 akhirnya ditutup dengan tiga senyum: Alwi Farhan, Sabar/Reza, dan Adnan/Indah. Di tengah banyaknya kejatuhan, justru merekalah yang menjaga api tetap menyala. Kepada tim media PBSI, berikut cerita mereka di balik kemenangan dan kekalahannya.

Foto/PBSI
-- Amallia Cahaya Pratiwi --
"Pertandingan kali ini, di point awal kami sudah sempat dapat pola permainan kita, tapi lawan juga mau point kan, jadi mereka menahan buat tidak bermain kencang karena kondisi lapangan berangin dan kita masih salah buangan jadi mereka dapat point mudah dari kesalahan kita.
Masih banyak sekali yang perlu di tingkatkan, terutama dari segi rotasi. Kita kasih kurang nyaman dari rotasi kita jadi harus banyak dilatih lagi sambungannya."
-- Lanny Tria Mayasari --
"Sebenarnya kalau kita sama-sama punya rotasi terus pola, kita bisa melawan. Mungkin karena masih baru jadi rotasi kami masih berantakan, harusnya bola saya yang ambil karena ragu dan diambil Kak Amallia Cahaya Pratiwi jadi malah tidak kena."

Foto/PBSI
-- Siti Fadia Silva Ramadhanti --
"Alhamdulillah bisa menyelesaikan permainan dengan baik tanpa cedera, tadi di game pertama sebenarnya kita belum tahu pola mereka seperti apa, jadi masih meraba-raba. Cuman karena Arisa Igarashi mungkin lebih yakin di depan, ini kan bolanya kenceng jadi gabisa rally. Mereka lebih berani buat nyepetin.
Pastinya kita berusaha mengembalikan pola permainan kita, pastinya kita ada pola baru. Tetapi kelebihan yang dulu kita punya harus kita asah lagi, kita ingin lebih baik lagi kedepannya."
-- Apriyani Rahayu --
"Arisa Igarashi memang nutup mainnya, saya pribadi merasa kurang tenang dan baru dapat pola permainan setelah interval game kedua. sayang di point 19-19 saya kurang tenang."

Foto/PBSI
-- Meilysa Trias Puspitasari --
"Tadi di game pertama pas unggul 16-10 mereka merubah permainan jadi kitanya di cepetin, kita sedikit kurang siap. Yang perlu kami perbaiki kedepannya, kami mau perbaiki tempo bermain."
-- Febriana Dwipuji Kusuma --
"Tadi polanya sudah enak, tapi kita ada salah buang dan pada saat lawan nyepetin permainan, kita terbawa tempo lawan. Mereka cukup solid dan konsisten, jadi memang polanya mereka ada pada saat nyepetin bola dan saat kami salah buang bola mereka sigap."

Foto/PBSI
-- Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu --
"Puji syukur bisa menyelesaikan pertandingan hari ini dengan sehat dan tidak ada cedera apapun. Walaupun hasilnya belum sesuai harapan, cuma banyak pelajaran baru yang didapat dari pertandingan hari ini, khususnya dari kondisi shuttlecock dan angin, bertemu lawan yang tipe permainannya kaya mereka cukup tricky buat kita. Karena mereka punya serangan bola atas yang bagus variasinya juga bagus.
Jadi secara kecepatan, kualitas pukulan, dan fokus kita masih kalah sama mereka dan mungkin itu yang dijadikan evaluasi kedepanya untuk ada di level yang sama kayak mereka."
-- Jafar Hidayatullah --
"Kualitas bola mereka yang benar-benar bagus dan menyulitkan dan kita gak nyaman pas membalikkannya. Kedepanya harus cepat beradaptasi dari awal dan ketika ada perubahan pola dari lawan kita jangan terlalu lama adaptasinya."

Foto/PBSI
-- Moh Reza Pahlevi Isfahani --
"Pertama mau mengucapkan syukur atas kemenangan di babak 16 ini. Game pertama tadi, saya kurang tenang di akhir point karena mungkin adrenalin di point 20-19 saya buru-buru pengen game aja dan itu yang bikin saya kurang tenang.
Lawan pastinya bagus mereka dulu juga sempat jadi top player dan pertemuan terakhir kita juga kalah, pastinya susah mengalahkan mereka, karena mereka pengalamannya lebih banyak dari kita."
-- Sabar Karyaman Gutama --
"Secara teknis gak ada kendala apapun dari kemarin bisa coba tampil dengan lebih enjoy dan lebih tenang, hari ini juga bertanding dengan ketat gak mudah buat ngalahin wakil jepang ini.
Persiapan di QF fokus untuk recovery dan lebih disiapin secara teknik dan mental karena head to head dengan lawan, kita kalah 1-2 kemarin sempat menang dan mungkin besok ada tough match juga jadi kita gaboleh lengah sedikitpun."

Foto/PBSI
-- Indah Cahya Sari Jamil --
"Alhamdulillah kita bisa menang dalam pertandingan tadi dan pastinya senang banget. Kita lebih main bola-bola pendek dan fokus incer posisi pemain wanitanya."
-- Adnan Maulana --
"Lawan cukup bagus permainannya, sebenarnya dari kitanya tadi harusnya di game kedua lebih fokus dan percaya diri lagi saat point unggul jauh. Jadi harus lebih fokus lagi dan jangan banyak mati sendiri. Untuk persiapan besok fokus istirahat aja dan recovery badan."

Foto/PBSI
-- Alwi Farhan --
"Syukur Alhamdulillah, pertandingan sangat tidak mudah dari awal game pertama, kedua, dan ketiga saya selalu kehilangan start tapi alhamdulillah dengan strategi dan bantuan pelatih saya bisa melakukan strategi dengan pas dan bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera dan diakhiri dengan kemenangan.
Senang bisa revans tapi masih banyak tugas yang saya emban terutama saya ingin menunjukan bahwa sektor tunggal putra Indonesia patut diperhitungkan. Semoga saya bisa membuktikan dan memberikan yang terbaik untuk tunggal putra khususnya dan Indonesia.
Kunci kemenangannya strategi dan pola permainan yang pas, selain itu atmosfer disini bagus ya buat saya juga untuk mengatasi segala pressure dan semuanya oke. Semoga keberuntungan bisa berpihak pada saya besok."

Foto/PBSI
Jadwal Pertandingan Hong Kong Open 2025, Jumat, 12 September 2025:
- Tunggal Putra
- QF: Alwi Farhan (Indonesia) vs Chou Tien Chen [3] (Chinese Taipei)
- Ganda Campuran
- QF: Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil (Indonesia) vs Tang Chun Man/Tse Ying Suet [5] (Hong Kong)
- Ganda Putra
- QF: Sabar Karyaman Gutama (7)/Moh Reza P. Isfahani (Indonesia) vs Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee (Chinese Taipei). (**)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!