Iga Swiatek Juara Wimbledon, Cetak Poin Sempurna Kalahkan Amanda Anisimova

Wasis Wibowo

Petenis Polandia Iga Swiatek meraih gelar juara Wimbledon setelah menghancurkan Amanda Anisimova dengan poin sempurna 6-0, 6-0. Foto/Skysport

LUDUS – Petenis Polandia Iga Swiatek meraih gelar juara Wimbledon setelah menghancurkan Amanda Anisimova dengan poin sempurna 6-0, 6-0. Petenis nomor 4 dunia ini menang hanya dalam waktu 57 menit untuk meraih gelar Wimbledon pertamanya.

Iga Swiatek mencatatkan kemenangan dengan double bagel (dua set langsung dengan skor telak 6-0, 6-0), yang pertama dalam 114 tahun ajang Wimbledon. Skor double bagel sebelumnya terjadi pada Wimbledon 1911 yang ditorehkan Dorothea Lambert Chambers.

Lapangan rumput bukan arena favorit bagi ratu tanah liat dengan enam gelar Grand Slam ini. Namun, pengalaman yang lebih luas, pergerakannya, tembakannya, dan penguasaan emosi yang baik, jadi kunci Swiatek meraih gelar juara.

Petenis Polandia Iga Swiatek meraih gelar juara Wimbledon setelah menghancurkan Amanda Anisimova dengan poin sempurna 6-0, 6-0. Foto/Sun

Petenis Polandia Iga Swiatek meraih gelar juara Wimbledon setelah menghancurkan Amanda Anisimova dengan poin sempurna 6-0, 6-0. Foto/Sun

Petenis berusia 24 tahun ini adalah juara putri Wimbledon kedelapan yang pertama kali secara berturut-turut sejak Serena Williams memenangkan gelar ketujuh dan terakhirnya di All England Club pada tahun 2016.

“Rasanya, sangat surealis,” kata Swiatek, petenis berusia 24 tahun asal Polandia yang kini mencatatkan rekor 6-0 di pertandingan perebutan gelar utama, dikutip dari laman skysport, Minggu (13/7/2025).

Baca juga: Amanda Anisimova Taklukkan Sabalenka, Tembus Final Wimbledon Pertama di Usia 23

Swiatek sudah mengantongi empat gelar dari lapangan tanah liat merah Prancis Terbuka dan satu gelar dari lapangan keras AS Terbuka. Gelar Wimbledon merupakan yang pertama dalam karier profesionalnya di turnamen lapangan rumput.

Gelar Wimbledon ini mengakhiri paceklik gelar yang telah lama. Swiatek terakhir kali memenangkan trofi lebih dari setahun yang lalu, di Roland-Garros pada Juni 2024.

“Sejujurnya, saya tidak memimpikannya, bagi saya itu terlalu jauh. Saya merasa sudah menjadi pemain berpengalaman setelah memenangkan Grand Slam sebelumnya, tetapi saya tidak pernah benar-benar mengharapkan yang ini,” lanjutnya.

Petenis Polandia Iga Swiatek meraih gelar juara Wimbledon setelah menghancurkan Amanda Anisimova dengan poin sempurna 6-0, 6-0. Foto/Skysport

Petenis Polandia Iga Swiatek meraih gelar juara Wimbledon setelah menghancurkan Amanda Anisimova dengan poin sempurna 6-0, 6-0. Foto/Skysport

Swiatek memenangkan 55 dari 79 poin pada laga final Wimbledon, meskipun hanya perlu menghasilkan 10 winner. Sedangkan lawannya, Anisimova tampak goyah sejak awal dan melakukan 28 kesalahan sendiri.

“Kamu pemain yang luar biasa. Itu jelas terlihat hari ini," kata Anisimova kepada Swiatek. "Kamu telah menjadi inspirasi bagi saya. Sungguh atlet yang luar biasa.”

Anisimova Demam Panggung Parah

Petenis Amerika Serikat unggulan ke-13 Amanda Anisimova dilanda kecemasan sepanjang pertandingan final Wimbledon. Foto/Skysport

Petenis Amerika Serikat unggulan ke-13 Amanda Anisimova dilanda kecemasan sepanjang pertandingan final Wimbledon. Foto/Skysport

Petenis Amerika Serikat unggulan ke-13 Amanda Anisimova dilanda kecemasan sepanjang pertandingan final Wimbledon dalam kondisi panas di Centre Court.

Padahal petenis nomor 12 dunia sebelumnya mengalahkan Aryna Sabalenka, peringkat 1 dunia pada babak semifinal. Anisimova tidak terlihat seperti pada penampilan terbaiknya.

Setelah pertandingan, Swiatek naik ke tribun untuk merayakan kemenangan bersama timnya, Anisimova duduk di pinggir lapangan sambil menangis.

“Apa pun yang terjadi hari ini, kamu seharusnya bangga dengan pekerjaan yang kamu lakukan,” kata Swiatek kepada Anisimova.

Baca juga: Sinner Hancurkan Djokovic, Siapkan Misi Balas Dendam Lawan Alcaraz di Final Wimbledon

Rasa gugup saat melakukan servis merupakan bagian dari rasa rendah diri yang lebih besar. “Saya agak membeku karena rasa gugup,” kata Anisimova setelah pertandingan.

Alarm tanda bahaya berbunyi sebelum pertandingan dimulai karena gagal mendaratkan bola di dalam lapangan saat pemanasan.

“Mungkin dua minggu terakhir saya agak lelah. Saya tidak berlatih kemarin. Saya juga bisa merasakannya saat pemanasan pagi ini,” ungkap petenis berusia 23 tahun itu.

“Kamu (Swiatek) pemain yang luar biasa. Itu jelas terlihat hari ini." Amanda Anisimova, Petenis Amerika Serikat.

Setahun yang lalu, dia mencoba lolos ke Wimbledon, karena peringkatnya di peringkat 189 terlalu rendah untuk bisa otomatis masuk ke lapangan, tetapi kalah di babak penyisihan. Sekarang dia akan menembus 10 besar peringkat untuk pertama kalinya.

“Dua minggu ini sungguh luar biasa bagi saya. Meskipun saya sedikit kehabisan tenaga hari ini, dan saya berusaha bisa tampil lebih baik untuk kalian semua," kata Anisimova kepada penonton. (*)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!