ISSS 2025: Dari Rakernas KONI hingga Sport Expo, Menyatukan Prestasi dan Industri Olahraga Indonesia

Ludus01

LUDUS - Di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jumat 5 September 2025, atmosfer berbeda terasa. Bukan sekadar rapat atau pameran, melainkan sebuah pertemuan besar yang diyakini akan mengubah wajah olahraga nasional. Indonesia Sport Synergy Summit (ISSS) 2025 resmi dibuka oleh Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, dengan semangat menjahit kembali benang sinergi antara prestasi atlet, pengembangan industri, dan kemandirian ekosistem olahraga Tanah Air.

“Kegiatan ini merupakan upaya bersama untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mengantar para atlet dan pelatih memberikan yang terbaik dalam pembinaan prestasi,” tegas Marciano dalam sambutan pembukaannya.

ISSS bukan satu acara tunggal. Ia adalah rangkaian, forum diskusi lintas pakar dalam dan luar negeri, Rakernas KONI 2025, serta expo industri olahraga yang memperlihatkan betapa olahraga kini tak bisa lagi dilepaskan dari dimensi ekonomi dan industri kreatif.

Di hadapan ratusan peserta, Marciano menekankan bahwa olahraga Indonesia tidak bisa lagi berjalan sendiri. Sinergi antara pemerintah, cabang olahraga, industri, hingga masyarakat, menjadi prasyarat bagi perkembangan. Dari panggung, ia juga memperkenalkan Koperasi Olahraga Juang Indonesia (KOJI), sebuah wadah baru yang diharapkan mampu mendorong kemandirian ekosistem olahraga dan membuka peluang bagi seluruh pemangku kepentingan.

Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

“Rakernas KONI 2025 nantinya akan membedah permasalahan yang kita hadapi, hubungan kita harus sejalan dengan apa yang digariskan pemerintah. Kolaborasi menjadi kunci,” sambung Marciano, seraya merujuk Asta Cita ke-4 Presiden Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang berkomitmen pada pembangunan olahraga.

Ia mengingatkan, olahraga harus selalu menjadi pemersatu. “Kita bisa sukses jika bersatu. Jangan jadikan perbedaan itu hambatan. Jadikan olahraga wadah pemersatu bangsa di masa damai,” ujarnya.

Di balik panggung ISSS, Rakernas KONI 2025 menjadi ruang pengambilan keputusan strategis. Salah satu sorotan adalah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 di NTT-NTB yang akan difokuskan pada cabang olahraga Olimpiade, unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), serta cabang pilihan tuan rumah.

KONI juga memastikan tradisi baru: PON digelar dua tahun sekali dengan format tematik. Rencana itu sudah digulirkan: PON Bela Diri 2025 di Kudus, PON Pantai 2026, PON Indoor 2026, dan PON Remaja 2027.

ISSS menghadirkan forum yang mempertemukan pemerintah, swasta, akademisi, praktisi olahraga, hingga komunitas. Dari ruang seminar yang dipenuhi para peserta, diskusi-diskusi menghadirkan warna berbeda dan membuka wawasan baru bagi ekosistem olahraga Indonesia. Sesi pertama, bertajuk “Global Best Practice in Sports Development”, menghadirkan Dr. Hyunjoo Cho dari Korea Institute of Sport Science dan Shogo Shibata dari Japan Asia Koshien, dengan Puspo Nagati bertindak sebagai moderator.

Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Suasana semakin hidup ketika pembicaraan bergeser ke tema “Mendorong Ekosistem Olahraga melalui Gotong Royong antar Lembaga”, di mana Ir. Reni Yanita dari Kementerian Perindustrian, Bagus Rachman dari Kementerian UMKM, Agus Muharam selaku pengamat koperasi, serta Fransiskus Handoko dari Kementerian Pariwisata saling bertukar pandangan, dipandu oleh Prof. Dr. Tandiyo Rahayu.

Sementara itu, sesi terakhir mengambil tema “Optimalisasi Fasilitas Olahraga sebagai Motor Penggerak Ekosistem Olahraga, Hiburan, dan Ekonomi”. Diskusi ini mempertemukan Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, Gubernur Jakarta, dengan Drs. Tb. Lukman Djajadikusuma, MEMOS yang juga Sekjen KONI Pusat, serta Rakhmadi Afif Kusumo dari PPK GBK dan Irfan Setiaputra dari Ancol, dengan Tara Talita sebagai moderator yang menjaga alur percakapan tetap tajam dan mendalam. Semua diskusi itu menjadikan ISSS lebih dari sekadar forum formal; ia menjelma ruang dialektika yang merangkul perspektif lintas sektor demi masa depan olahraga Indonesia.

Tak hanya bicara strategi, ISSS 2025 juga menghadirkan Sport Expo, sebuah pameran yang lahir dari kerja sama KONI Pusat dengan Kementerian Koperasi dan UMKM (13 September 2022) serta Kementerian Perindustrian (10 Oktober 2024). Expo ini membuka ruang bagi produk olahraga lokal untuk tampil di panggung utama.

“Saya harapkan seluruh anggota KONI Pusat, mari jadikan produk industri olahraga Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” kata Marciano, menyinggung potensi pasar yang terbentang dari kompetisi tingkat kabupaten/kota hingga internasional.
Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Sekjen KONI Pusat Tb. Lukman Djajadikusuma menegaskan kehadiran ISSS bukan sekadar seremoni. Peserta yang datang, 38 KONI provinsi, KONI IKN, 78 induk cabang olahraga, 6 organisasi fungsional, hingga KONI kabupaten/kota, menjadi bukti konsolidasi besar.

“ISSS ini bukan hanya sebuah acara, namun momentum sinergi lintas sektor, pariwisata, pendidikan, teknologi, dan swasta, yang diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan peningkatan prestasi olahraga di Indonesia,” ungkapnya.

Lukman menambahkan, kegiatan ini dapat menjadi kebanggaan nasional. “Momentum konsolidasi olahraga yang lebih maju, dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat.”

Dengan rangkaian acara yang padat, Rakernas, diskusi, expo, hingga peresmian koperasi olahraga, ISSS 2025 bukan sekadar agenda tahunan. Ia adalah momentum baru: bagaimana olahraga Indonesia berusaha menegakkan prestasi sambil membangun industrinya sendiri, menuju kemandirian. (**)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!