Jepang vs Timnas Indonesia: Garuda Pantang Leha-leha Meski Tanpa Beban

Ilham Sigit Pratama

Yakob Sayuri dikepung para pemain Jepang pada pertemuan pertama, 15 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Foto/PSSI

LUDUS – Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert ingin anak asuhnya tidak berleha-leha meskipun sudah memastikan lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2024. Arsitek asal Belanda ini tetap serius menghadapi laga pamungkas versus Jepang dengan menurunkan formasi terbaik.

Timnas Indonesia menatap laga tandang menghadapi pemuncak klasemen Grup C dengan tanpa beban. Berbekal dua kemenangan atas Bahrain dan China dengan skor kembar 1-0 serta satu kemenangan 2-0 atas Arab Saudi, Tim Merah Putih sudah mengantongi 12 poin.

Sementara Bahrain dan China kompak mengoleksi enam poin. Itu artinya, posisi Jay Idzes dan kolega untuk mengamankan tiket ke babak keempat sudah aman karena tidak bisa lagi terkejar oleh Bahrain dan China.

Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert didampingi Joey Pelupessy pada konferensi pers jelang laga pamungkas babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Jepang. Foto/PSSI

Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert didampingi Joey Pelupessy pada konferensi pers jelang laga pamungkas babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Jepang. Foto/PSSI

Melihat fakta tersebut, Kluivert sempat memberi isyarat rotasi pemain saat laga di Suita Stadium, Osaka, Selasa (10/6) sore WIB. “Mungkin, saya akan melakukan rotasi pemain,” ucap Kluivert dilansir ESPN Asia.

Terlepas dari siapa yang akan diturunkan pada laga pamungkas nanti, Kluivert tetap ingin para pemainnya tidak berleha-leha. Mantan bomber AC Milan dan Barcelona ini menegaskan tidak ingin menodai hasil impresif yang diukir selama Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca juga: Jelang Laga di Suita, Kluivert Puji Jepang Hebat, Tapi Garuda Tak Mau Tunduk

“Ini pertandingan serius. Kami akan bermain tandang menghadapi lawan yang merupakan pemuncak grup, yang sudah lolos ke Piala Dunia,” ucap Kluivert pada konferensi pers jelang laga, Senin (9/6/2026).

Satu poin saja sejatinya cukup bagi timnas Indonesia untuk mengukir tinta emas di markas Jepang. Mengingat, skuad Garuda sejak lawatan perdana pada ajang Piala Kirin 1979 hingga lawatan terakhir di Kualifikasi Piala Dunia 1980 belum mencatatkan hasil positif.

“Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit, semua orang tahu itu. Namun kami siap dan kami berusaha melakukan yang terbaik yang kami miliki besok,” tambah Kluivert.

Kemenangan yang diraih timnas Indonesia atas Jepang terjadi di venue netral. Contohnya saat timnas Indonesia mencukur Jepang tujuh gol tanpa balas di Piala Merdeka 1968 yang berlangsung di Malaysia.

Gelandang Timnas Indonesia Yakob Sayuri dikepung para pemain Jepang pada pertemuan pertama, 15 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Foto/PSSI

Gelandang Timnas Indonesia Yakob Sayuri dikepung para pemain Jepang pada pertemuan pertama, 15 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Foto/PSSI

Selain itu, Risdianto juga pernah mencetak gol tunggal kemenangan timnas Indonesia atas Jepang di ajang Pesta Sukan 1972. Hal ini amat kontras dengan jika timnas Indonesia mengunjungi Negeri Matahari Terbit.

Total timnas Indonesia kebobolan 12 gol dalam tiga lawatan ke Jepang. Rinciannya, timnas Indonesia takluk 0-4 di Piala Kirin 1979, kalah 0-3 di Pra Olimpiade 1988 dan dibantai 0-5 pada Kualifikasi Piala Dunia 1990.

“Mereka (Jepang) selalu sangat disiplin. Sangat terampil, sangat teknis. Jadi, ya, itu akan menjadi pekerjaan serius bagi kami besok dalam permainan.” Joey Pelupessy, Pemain Timnas Indonesia.

Level timnas Indonesia dan Jepang tentu berbeda, namun skuad Garuda tetap memiliki peluang. Mengingat Jepang yang sudah lolos ke Piala Dunia 2026, memilih memberi menit bermain kepada para pemain muda.

Nama-nama beken seperti Kaoru Mitoma, Hiroki Ito dan Ritsu Doan tidak disertakan ke skuad Samurai Biru. Timnas Indonesia harus memanfaatkan momentum ini untuk menutup gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan poin.

Baca juga: Tusah Classic: Sepatu Latihan Ideal untuk Pemula hingga Atlet

Namun bagi Kluivert, Jepang tetaplah tim kuat. Dia menyebut tim besutan Hajime Moriyasu tersebut tetap menyeramkan meskipun tampil dengan para pemain pelapis.

“Tentang tim Jepang. Mereka memiliki pemain yang dapat bermain sepak bola dengan sangat terorganisasi. Saya pikir organisasi tim Jepang sangat kompetitif,” tutur Kluivert.

Kluivert beranggapan Moriyasu tidak kesulitan dalam menyulap Jepang versi lapis dua menjadi tim yang sangar. Sebab, Jepang sudah memiliki sistem, pondasi dan filosofi sepak bola yang kuat.

“Mereka memiliki banyak pemain bagus, jadi pelatih memiliki banyak pilihan untuk susunan pemain mereka,” ucap Kluivert.

Gelandang Timnas Indonesia Thom Haye saat menghadapi Jepang pada pertemuan pertama, 15 November 2024. Foto/PSSI

Gelandang Timnas Indonesia Thom Haye saat menghadapi Jepang pada pertemuan pertama, 15 November 2024. Foto/PSSI

Senada dengan Kluivert, gelandang timnas Indonesia, Joey Pelupessy juga memandang Jepang haram dipandang sebelah mata meski kini banyak dihuni pemain-pemain junior. Berdasarkan pengalamannya di level klub, Pelupessy melihat bahwa para pemain Jepang memiliki kedisiplinan, kecepatan dan kemampuan teknis mumpuni.

“Mereka (Jepang) selalu sangat disiplin. Itu hal yang positif. Sangat terampil, sangat teknis. Mereka dapat bergerak sangat cepat. Jadi, ya, itu akan menjadi pekerjaan serius bagi kami besok dalam permainan.,” tutur Pelupessy.

Jepang Waspadai Jay Idzes

Kubu tuan rumah juga enggan memandang remeh tim lawan. Secara spesifik, Pelatih Jepang Moriyasu menunjuk kapten timnas Indonesia, Jay Idzes sebagai pemain yang harus diwaspadai.

Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu memuji kemampuan Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes di lini belakang yang berpotensi meredam serangan tim asuhannya. Foto/PSSI.

Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu memuji kemampuan Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes di lini belakang yang berpotensi meredam serangan tim asuhannya. Foto/PSSI.

Moriyasu menyebut kehadiran Idzes menjadi tantangan tersendiri bagi sistem permainannya yang mengandalkan sepak bola menyerang. Arsitek berusia 56 tahun itu pun ingin anak asuhnya fokus menembus tembok pertahanan Garuda.

“Pertama-tama, Indonesia adalah tim yang sangat solid, tapi menurut saya kapten Jay Idzes adalah inti dari tim itu. Jay (Idzes) bermain baik di lini belakang, dan saya ingin para pemain fokus pada gol dan menerobos pertahanan,” tutur Moriyasu.

Adapun perihal kondisi tanpa bola, Moriyasu menegaskan tak ingin timnya terlalu berfokus mematikan pergerakan Ole Romeny, yang selama ini menjadi mesin gol timnas Indonesia. Menurut dia, semua pemain Indonesia memiliki potensi yang sama untuk mencetak gol.

“Saya pikir bukan hanya satu pemain, tetapi beberapa pemain, yang memiliki kemampuan untuk mencetak skor, jadi kami harus bertanggung jawab terhadap setiap pemain dan tidak kalah,” ujar Moriyasu. (*)

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026

1. Jepang 9 6 2 1 20

2. Australia 9 4 4 1 16

3. Arab Saudi 9 3 4 2 13

4. Indonesia 9 3 3 3 12

5. Bahrain 9 1 3 5 6

6. China 9 2 0 7 6



APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!