
LUDUS - Ada yang sedang disiapkan di kaki Gunung Gede, Megamendung, Bogor. Bukan ritual atau perhelatan budaya, melainkan ajang adu teknik dan strategi anak-anak muda dari berbagai negara: Youth and Junior World Sambo Championship 2025. Kejuaraan dunia cabang bela diri asal Rusia ini dijadwalkan digelar pada 1–6 Oktober mendatang di JSI Resort.

Indonesia akan menjadi tuan rumah. "Keterlibatan Kemenpora sangat penting," kata Nurfirmanwansyah, Ketua Pengprov Persambi Sumatera Barat sekaligus Manajer Tim Nasional Sambo Indonesia. Ia bicara lantang ketika ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (17 Juli 2025). Baginya, suksesnya penyelenggaraan tak cukup diserahkan pada panitia, sponsor, atau atlet. Harus ada kehadiran negara, secara utuh dan menyeluruh.
Dan bagi Nurfirmanwansyah, negara itu hari ini diwujudkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Lembaga yang dipimpin Dito Ariotedjo tersebut ia nilai sebagai kunci dari keberhasilan bukan hanya dalam logistik, tapi juga dalam pesan politik dan diplomasi yang lebih besar.
Menurut Nurfirmanwansyah, ada dua keuntungan yang bisa dipetik Kemenpora jika pelaksanaan event akbar dunia yang bakal diikuti 80 negara tersebut sukses.

Nurfirmanwansyah (kanan), Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persambi Sumatera Barat yang juga Manajer Timnas Sambo Indonesia. Foto/Istimewa
Pertama, kata Nurfirmanwansyah, Menpora Dito telah mendukung instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan Indonesia banyak menggelar event internasional di Tanah Air.
“Ini bukan sekadar event olahraga,” katanya. “Ini bagian dari misi Presiden Prabowo agar Indonesia menjadi pusat penyelenggaraan ajang-ajang internasional.”
Kedua, memperkuat kerjasama Indonesia dengan Rusia yang sudah ditandatangani Presiden Prabowo pada saat melakukan kunjungan ke Rusia beberapa waktu lalu.
Sambo, menurutnya, menjadi simbol dari kerja sama yang sedang dibangun Indonesia dan Rusia. “Dan karena Sambo berasal dari Rusia, jika kejuaraan ini sukses, hubungan kedua negara akan semakin erat,” ujarnya.
Maka, penyelenggaraan kejuaraan ini bisa menjadi titik temu antara olahraga dan diplomasi. “Itulah kenapa saya bilang, kehadiran Kemenpora sangat penting,” ucap Nurfirmanwansyah, yang juga anggota DPRD Sumatera Barat. Ia bahkan menyebut dukungan terhadap Timnas Sambo datang dari berbagai lini, termasuk Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih.
Meski sibuk menjalankan tugas sebagai legislator, ia menyatakan siap memantau langsung jalannya pelatnas Sambo Indonesia yang digelar di Karawang. “Saya akan datang setiap minggu. Karena saya tidak ingin kita hanya sukses sebagai tuan rumah, tapi juga sukses secara prestasi,” katanya.

Untuk menyambut kejuaraan dunia ini, PP Persambi telah menjaring 31 atlet hasil seleksi dari Kejuaraan Nasional Sambo Remaja dan Pelajar 2025 di Padang. Mereka akan mewakili Indonesia di 35 kelas yang dipertandingkan, terdiri dari 14 kelas untuk kategori youth (usia 16–18 tahun) dan 21 kelas untuk kategori junior (usia 18–20 tahun).
Kemenpora bukan hanya diminta hadir sebagai pendukung. Dalam skala dan konteks yang lebih luas, ia menjadi penentu. Penentu apakah Indonesia benar-benar serius menjadi tuan rumah ajang dunia. Penentu apakah semangat Presiden Prabowo benar-benar dilanjutkan hingga ke level teknis. Dan penentu apakah diplomasi olahraga dapat menjadi bahasa yang menghubungkan bangsa.
Sambo 2025 bukan sekadar olahraga. Ia adalah panggung untuk menunjukkan keseriusan Indonesia, jika negara mau hadir sepenuhnya.
Berikut Daftar Nama Atlet Sambo Indonesia:
Remaja Putra
- Rizky (Jawa Barat-53kg)
- Ahmad Maulidi (Kalimantan Selatan-58kg) ‘
- Fransiskus Gian A (Sumatera Selatan –79kg)
- Muhammad Reivan Radithya (Jawa Barat -64kg)
- Raihan Haris Sujana (Jawa Barat -71kg)
- Rendi Dwi Kuncoro (Jawa Tengah) 88kg)
- Bagas Setiawan (Kalimantan Selatan -98kg)
Remaja Putri
- Shonia Bulan Safitri (Kalimantan Selatan -47kg)
- Saqya Helvi Palufi (Jawa Barat – 50kg)
- Saskia Maheswari (Lampung-54kg)
- Dini Kartini Suhertinah (Jawa Barat- 59kg)
- Nayswazilla Gustita L (Sumatera Selatan-65kg)
- Rafita Nur Anggraini (Lampung -72kg)
- Ginaya Kalonika (Jawa Barat -80kg)
Junior Putra
- M Iqbal Juriski (Sumatera Selatan – 58kg)
- Muhammad Arif Baskoro (Lampung -64kg)
- Hildan Saputra (Banten-71kg)
- Muhammad Luthfi (Kalimantan Selatan -79kg)
- Eko A Ignatius Siboro (Sumatera Utara -88kg)
- Moses Manuputty (Papua Barat Daya -98kg)
- Rafi Fadillah (Jawa Barat +98kg)
- M Rifki (Kalimantan Selatan/Combat 58kg)’
- Handeska Vaktorias (Sumatera Barat/Combat 64kg)
- Timothy Otniel (Sumatera Selatan/Combat 71kg)
- Zemzi Delnaidy (Sumatera Barat/Combat 88kg)
- Tree Apdiansyah Putra (Sumatera Utara/Combat 98kg)
Junior Putri
- Giancarla Verlyn (Jawa Barat-50kg)
- Eliyana Fahrudin (Kalimantan Selatan-54kg)
- Rahma Nur Haliza (Jawa Tengah -59kg)
- Nabila Meysun (Sumatera Selatan – 80kg)
- Amelia Devy (Jawa Tengah +80kg). *
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!