Kukkiwon: Mimpi yang Dekat dengan Taekwondoin Indonesia

LUDUS - Setiap praktisi taekwondo tentu punya mimpi yang sama: suatu hari bisa menjejakkan kaki di Korea, tanah kelahiran bela diri ini. Negeri ginseng bukan hanya soal K-Pop atau drama televisi, tetapi juga rumah dari filosofi disiplin, hormat, dan kerja keras yang tertanam dalam setiap tendangan dan gerakan taekwondo.

Foto/Instagram/Kukkiwon

Bagi banyak taekwondoin Indonesia, kesempatan ke sana terasa seperti sebuah ziarah ke akar tradisi. Bayangkan bisa melihat langsung Kukkiwon, pusat taekwondo dunia yang berada di jantung Seoul. Di tempat itulah para master besar mengajar, ujian sabuk hitam internasional digelar, dan sejarah panjang bela diri ini dirawat dengan penuh kebanggaan.

Itulah mengapa, bagi atlet atau pelatih, mengunjungi Korea bukan sekadar perjalanan wisata, melainkan sebuah pengalaman spiritual. Merasakan atmosfer dojang, menyaksikan bagaimana taekwondo hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Korea, hingga berdiri di Kukkiwon.

Kini, mimpi itu bukan lagi sekadar angan yang jauh. Ludus Store, salah satu penyedia perlengkapan taekwondo di Indonesia, menghadirkan sebuah kejutan yang membuat perjalanan itu terasa lebih dekat. Melalui program bertajuk “Sobat Ludus Goes to Korea”, tersedia kesempatan bagi komunitas dan klub taekwondo untuk mendapatkan tiket gratis ke Korea.

Caranya pun sederhana. Peluang itu terbuka bagi siapa saja yang memesan dobok Ludus dengan ketentuan berikut:

1. Sudah mengikuti akun media sosial resmi Ludus Store.
2. Melakukan pemesanan dobok Ludus dengan jumlah minimal 500 pcs (boleh campuran jenis).
3. Pemesanan hanya berlaku melalui website resmi Ludus Store.
4. Membayar DP 50% setelah pemesanan.
5. Melunasi pembayaran sebelum pengiriman dobok dilakukan.

Dobok yang ditawarkan bukan sembarang seragam. Ia dirancang untuk kenyamanan, ketahanan, sekaligus tetap membawa nuansa elegan khas taekwondo. Seragam yang menemani latihan sehari-hari, sekaligus menjadi bagian dari mimpi besar menuju tanah kelahirannya.

Program ini bukan hanya sekadar promosi. Ia adalah undangan untuk bermimpi lebih tinggi, merasakan langsung budaya yang melahirkan seni bela diri yang kita cintai, dan tentu saja, membawa pulang cerita yang tak ternilai.

Karena pada akhirnya, taekwondo bukan hanya soal teknik dan pertandingan. Ia juga tentang perjalanan spiritual seorang atlet—perjalanan yang kadang berawal dari sebuah dobok, dan bisa berujung pada langkah pertama di Kukkiwon, pusat taekwondo dunia. (**)