Marciano Lantik KONI Jawa Tengah 2025: Ambisi Menembus Tiga Besar PON 2028 dan Kembalinya Tanah Para Juara

Akhmad Sef

LUDUS - Jawa Tengah kerap disebut tanah para juara, sebuah provinsi yang dalam ingatan kolektif olahraga Indonesia telah lama menanamkan nama-nama besar. Dari Tontowi Ahmad dan Hendra Setiawan, dari dahsyatnya lemparan Pratama Arhan hingga ketangguhan Kiromal Katibin, dan Chris John. Namun di balik deretan prestasi itu, ada paradoks yang tak kunjung pergi: provinsi ini belum mampu kembali menyentuh tiga besar Pekan Olahraga Nasional (PON) dalam masa yang terasa begitu panjang.

Foto/Instagram/Chris John/Dok.LUDUS.id

Foto/Instagram/Chris John/Dok.LUDUS.id

Dari situlah percakapan mengenai masa depan olahraga Jawa Tengah kembali mendapat nyawanya ketika Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, mengukuhkan Sujarwanto Dwiatmoko beserta jajaran sebagai pengurus KONI Jawa Tengah masa bakti 2025–2029 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang pada 5 Desember 2025 .

Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Di momen itu, harapan diucapkan dengan nada tegas namun mengalir seperti penanda babak baru. “Saya berharap di bawah kepemimpinan Bapak Sujarwanto Provinsi Jawa Tengah mampu tingkatkan prestasinya pada PON XXII/2028 NTT-NTB, hingga tembus tiga besar,” ujar Ketum. Ia menambahkan satu pesan yang terasa seperti mengetuk pintu lama yang menunggu dibuka, “Sudah saatnya Jawa Tengah mendapatkan prestasi yang lebih baik.”
Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Harapan itu dijawab oleh Sujarwanto bukan hanya dengan janji, tetapi dengan laporan konkret: banyak atlet dari Jawa Tengah saat ini tengah membela tim nasional Indonesia menuju SEA Games 2025 di Thailand. “Saya berharap ke depan akan semakin bertambah jumlah atlet Jawa Tengah yang membela Indonesia, terutama pada cabang olahraga Olimpiade, karena pada PON yang akan datang di NTT-NTB tahun 2028, KONI Pusat mulai menerapkan untuk mempertandingkan cabang olahraga Olimpiade,” katanya.

Marciano juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Jawa Tengah, khususnya Kudus, yang menjadi tuan rumah PON Bela Diri 2025. Kehadiran event itu menjadi semacam fondasi baru yang memperluas cakrawala persiapan menuju rangkaian panjang agenda olahraga lain: PON Bela Diri Sulawesi Utara 2026, PON Pantai 2026 di Jakarta, PON Indoor, PON Remaja 2027, hingga puncak besar PON XXII/2028 di NTT–NTB.

Di tengah suasana yang penuh tekad itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memberikan arahannya dengan gagasan tentang olahraga sebagai jembatan sosial. “Kita tidak bisa memandang sebelah mata bahwa olahraga ini tidak mengenal batas ras, suku, agama,” ucapnya.

Ia berterima kasih kepada pengurus lama yang telah mengantar estafet kepemimpinan ini sekaligus mengingatkan makna olahraga di provinsi yang memegang filosofi “Ruyut Buyut, Gotong Royong, Mikul Bereum, Mikul Duwur, Mendem Jeruk.” Kalimat berikutnya terasa seperti penanda beban moral yang diserahkan kepada pengurus baru: “Kegiatan ini bukan kegiatan kecil, namun menjadi cambuk awal alat pemersatu bangsa Provinsi Jawa Tengah melalui KONI.”
Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Luthfi meminta evaluasi menyeluruh, dari tata kelola hingga pemanfaatan potensi di setiap kabupaten/kota. “Saya yakin dengan kekompakan kita bisa maju, dan bagi para Kabupaten lapor kepada Bupati bahwa arahan Gubernur kita harus mendukung KONI kita,” tutupnya.

Pada bagian lain dari rangkaian pelantikan itu, Sujarwanto memaparkan visi yang ia sebut sebagai “Prestasi Emas Olahraga Jawa Tengah Tahun 2032” serta misi untuk membangun tata kelola modern yang transparan dan akuntabel.

Ia menegaskan, “Tugas kami paling dekat mempersiapkan penyelenggaraan pekan olahraga provinsi (Porprov) Jawa Tengah XVII Tahun 2026 dengan baik, yang menjadi penting dalam menjaring atlet potensial sekaligus meningkatkan prestasi olahraga di tingkat provinsi untuk mempersiapkan PON XXII/2028 NTT-NTB.”

Ia kembali menegaskan target yang menggantung sebagai langit-langit ambisi baru: “Sudah saatnya Jawa Tengah bangkit prestasi dengan menembus peringkat tiga besar Pada PON 2028 NTT-NTB.”

Foto/LUDUS.id

Foto/LUDUS.id

Laporan berikutnya menunjukkan keseriusan langkah itu: Jawa Tengah mengirimkan 78 orang kontingen untuk SEA Games Thailand, terdiri dari 64 atlet (dari 1.021), 11 pelatih, dan 3 wasit. “Saya berharap Bapak Gubernur dan Forkopimda bisa langsung menyemangati mereka yang langsung bertanding di SEA Games,” katanya.

Sujarwanto menutup dengan garis besar strategi: pembinaan SDM unggul, pengelolaan keuangan dan sarana prasarana, pembibitan atlet, pengelolaan event nasional hingga internasional, kerja sama multipihak, serta menjadikan olahraga sebagai profesi. Termasuk kerja sama dengan perguruan tinggi untuk sport science dan iptek. “Kami juga akan bekerja sama dengan perguruan tinggi baik sport science dan Iptek, pembinaan prestasi dan kesejahteraan atlet dengan mengusulkan kelas khusus atlet Jawa Tengah,” ucapnya.

Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Ada satu catatan kecil yang menambah warna pada momen besar itu: sehari sebelum pelantikan, Sujarwanto merayakan hari lahirnya, dan ucapan selamat disampaikan langsung oleh Ketum KONI Pusat. Seolah menjadi simbol bahwa harapan baru ini bukan hanya resmi di atas kertas, tetapi juga personal, hangat, dan menuntut kesungguhan yang lebih dari sekadar pidato dan seremoni.

Grafis/Pipis Fahrurizal/LUDUS.id

Grafis/Pipis Fahrurizal/LUDUS.id

Begitulah Jawa Tengah menyalakan ulang obornya, mengawali perjalanan panjang untuk kembali menjadi provinsi yang tak hanya menghasilkan juara, tetapi juga mampu tampil sebagai kekuatan besar dalam peta olahraga nasional.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!