Mesin Padam di Mulsanne: Sean Gelael dan Balapan Paling Singkat di Le Mans

Ludus01

Kadang-kadang, dalam balap ketahanan, bukan waktu yang mengukur daya tahan manusia—melainkan detik di mana harapan kandas di tikungan.

Di Le Mans, sirkuit sepanjang nyaris 14 kilometer yang disakralkan dalam dunia balap, Sean Gelael menandai musim 2025 dengan sesuatu yang tak ia duga: garis batas paling singkat sepanjang kariernya di ajang 24 Hours of Le Mans.

Ia datang bersama dua rekannya, Marino Sato dari Jepang dan Darren Leung dari Inggris. Bertiga, mereka mengusung United Autosports 95, dengan mobil McLaren 720S LMGT3 yang tampak siap berpacu, menembus siang dan malam dalam 24 jam tanpa tidur. Start mereka dari posisi tujuh, cukup menjanjikan, cukup layak untuk berharap.

Leung memulai lomba. Lintasan awal membuat mobil tercecer ke posisi dua puluhan, tapi tak ada kegugupan di antara mereka. Mereka bukan tim yang baru sehari mengenal kerasnya lomba ketahanan. Sato naik menggantikan Leung, lalu Sean menyusul di belakangnya.

Dan perlahan, seperti nada minor yang menuju klimaks, posisi mereka menanjak. Masuk 10 besar. Bahkan beberapa kali mereka melesat di depan tim-tim yang pada akhirnya berdiri di podium LMGT3.

Namun Le Mans bukan sekadar lomba. Ia mitologi. Ia bisa agung, bisa juga kejam.

Sekitar pukul 8 malam waktu Prancis, baru enam jam balapan, Leung kembali ke belakang kemudi. Saat itulah semuanya berubah. Di Mulsanne Straight, sebelum tikungan Michelin, mesin McLaren itu mendadak bungkam. Hening.

Leung mencoba menghidupkan kembali, berkali-kali, melalui sistem elektronik, melalui perintah radio. Tapi mobil tak lagi menggigit. Ia hanya diam. Dan diam di Le Mans adalah pertanda akhir.

Mobil tak bisa kembali ke pit, teknisi tak bisa menjangkau. Karena inilah Le Mans: jika kau bukan berada di garasi, kau sendirian.

Karena itu pula, balapan mereka dinyatakan DNFDid Not Finish.

United Autosports kemudian mengonfirmasi lewat pernyataan resmi: “Kerusakan mekanis itu terkait dengan drivetrain. Darren lalu berkomunikasi dengan kru lewat radio untuk mencoba melakukan perbaikan, tapi kerusakan itu sudah pula menyentuh sistem penyaluran bahan bakar. Darren mencoba lagi, masuk ke gigi maju, tapi tetap tidak bisa karena dampak kerusakan awal tadi.”

Itu menjadi balapan terpendek Sean di Le Mans sejak ia terjun ke FIA WEC pada 2021. Tahun debutnya ia justru finis dengan hasil mengesankan, runner-up, P2. Pada 2022, ia dan timnya sempat mengalami DNF, tapi bertahan hingga sekitar 19 jam. Lalu pada 2023 dan 2024, Sean menuntaskan 24 jam penuh, dengan hasil finis masing-masing P5 dan sekali lagi P2.

Tahun ini, hanya enam jam. Tak sampai sepertiga lomba.

"Memang masalah pada power unit mobil di luar kendali kami," ujar Sean Gelael, Brand Ambassador Pertamax Turbo. "Tapi kami tetaplah berjuang sebagai tim, menang atau kalah. Kami janji memberikan yang terbaik pada kesempatan berikut."

Sementara Sean dan timnya mencatatkan DNF, dalam kategori LMGT3, balapan 24H of Le Mans yang digelar pada Sabtu (14/6) hingga Minggu di Circuit de la Sarthe dimenangi oleh tim Manthey 1ST PHOM 92 (Porsche). Untuk kelas LMP2, Inter Europol 43 tampil sebagai juara. Adapun di kasta utama, kelas Hypercar, tim AF Corse 83 (Ferrari) menegaskan dominasi di kasta tertinggi, Hypercar.

Musim masih panjang. Putaran kelima FIA WEC 2025 akan digelar di Interlagos, Brasil, pada 13 Juli mendatang, dalam tajuk 6 Hours of São Paulo. Balapan itu akan disiarkan langsung secara livestreaming di kanal YouTube KUY Entertainment, kerja sama dengan KFC, Pertamax Turbo, Telkomsel, MIND ID, dan Bank Aladin Syariah.

Dalam balapan, terutama yang berlangsung 24 jam, kegagalan seringkali datang bukan karena kecepatan lawan, melainkan keausan waktu.

Le Mans selesai. Tapi musim belum berakhir.Putaran kelima FIA WEC 2025 akan bergulir 13 Juli di Interlagos, Brasil, dalam balapan bertajuk 6 Hours of São Paulo. Masih ada waktu, masih ada lintasan untuk ditebus.

Dan seperti yang selalu diajarkan Le Mans: bukan tentang berapa lama kau jatuh, tapi seberapa cepat kau bangkit dan kembali menyalakan mesin.

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!