Padel Indonesia Audiensi ke Menpora Erick Thohir: Dari FIP Asia Cup 2025 ke Peta Jalan Menuju Olimpiade

Akhmad Sef

LUDUS - Di Kemenpora, pada Selasa (2/12/25) sore yang sibuk oleh lalu-lalang rencana besar olahraga nasional, rombongan Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) muncul dengan kabar yang tak sekadar menggembirakan. Ketua Umum PBPI, Galih Kartasasmita, menghamparkan cerita dari panggung FIP Asia Cup 2025, pencapaian perdana timnas yang masih hangat, seraya menautkannya dengan peta kerja federasi yang tengah mereka rapikan.

Foto/Humas Kemenpora

Foto/Humas Kemenpora

Di hadapan Menpora Erick Thohir, laporan itu berubah menjadi obrolan yang lebih luas: perbincangan tentang padel yang bukan semata catatan hasil, melainkan isyarat arah baru dalam ikhtiar Indonesia membangun ekosistem olahraga yang sedang tumbuh cepat.

Erick Thohir menegaskan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga sedang berada dalam fase transformasi untuk menjawab visi Presiden Prabowo mengenai lompatan prestasi pemuda dan olahraga di tingkat dunia.

Foto/Humas Kemenpora

Foto/Humas Kemenpora

“Kami dari Kemenpora sedang banyak bertransformasi agar pemerintah saat ini ingin benar-benar mendorong program strategis Bapak Presiden selain kepemudaan dan olahraga dengan efektif dan efisien,” ujarnya.

Dari ucapannya, terasa bahwa padel tidak hanya dipandang sebagai cabor baru yang sedang populer, tetapi sebagai bagian dari ekosistem yang sedang ditata ulang agar seluruh cabang bergerak dalam arah yang sama: naik kelas ke multievent internasional.

Dalam pembicaraan itu, Erick mengingatkan bahwa setiap cabang olahraga, termasuk padel, perlu menyerahkan peta jalan yang jelas menuju multievent seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Ia menyebut DBON akan direvisi dengan mekanisme baru berupa sistem promosi dan degradasi agar federasi tidak hanya berjalan administratif, tetapi juga kompetitif.

“Padel juga saya minta roadmapsnya begitu juga cabor lainnya. DBON akan kita revisi dan akan ada promosi-degradasi. Untuk saat ini terdapat 21 cabor unggulan tetapi semua cabor yang belum masuk DBON pun akan berlomba masuk termasuk padel,” katanya. Ia lalu mengingatkan arti penting konsolidasi yang tidak boleh pecah ke banyak arah.

“Kita juga mau agar konsolidasi ini harus menyeluruh, tidak bisa dari Kemenpora saja tapi juga federasi, KONI, KOI karena itu KOI dan KONI saya minta untuk tidak ada lagi dualiasme dalam cabor. Saya harap padel yang saat ini tranding terus berbenah diri menuju prestasi lebih tinggi. Untuk para atlet persiapkan diri kalian jika nanti ada Asian Games saya harap bisa solid dan terus berprestasi,” pungkasnya.

Foto/Humas Kemenpora

Foto/Humas Kemenpora

Di sisi lain, Galih Kartasasmita menyampaikan bagaimana PBPI yang masih berusia muda telah bergerak cepat. Ia menenangkan bahwa federasi ini dikukuhkan KONI Pusat pada Januari 2025 dan langsung menggelar empat sirkuit nasional di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.

“Terima kasih atas waktunya Pak Menpora. Alhamdulillah kami mendapat pengukuhan dari KONI awal Januari 2025. Hingga Oktober kemarin kami juga sudah menjalankan 4 sirkuit nasional yakni di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali,” tuturnya.

Foto/Humas Kemenpora

Foto/Humas Kemenpora

PBPI juga membawa catatan dari panggung internasional. “Kami juga sudah menjalankan dua international event di Indonesia dan mengikuti satu international event Asia di ajang FIP Asia Cup 2025 di Doha, Qatar pada 17–24 Oktober kemarin,” katanya.

Di ajang itu, timnas putri padel Indonesia mencatat kejutan yang bahkan Galih sendiri terdengar bangga ketika menceritakannya. “Alamdulillah meski masih baru tim putri kita berhasil meraih perunggu, juara 1 nya Jepang. Kekuatan putri Asianya bisa dibilang yang kedua Iran dan ketiga Indonesia. Kalau timnas putra mungkin kita di peringkat 10–11 Asia, tetapi no.1 Asia Tenggara,” paparnya. Hasil itu memberikan gambaran awal: padel Indonesia mungkin baru berjalan, tetapi langkah pertamanya sudah cukup kuat untuk mengundang perhatian.
Foto/Istimewa

Foto/Istimewa

Galih menutup laporannya dengan permohonan yang sederhana tetapi penuh tekad. “Kami di sini ingin memperkenalkan semua anggota PBPI dan meminta restu agar ke depan kami tentunya bisa memberikan yang terbaik untuk Merah Putih dan padel bisa terus berprestasi untuk bangsa di panggung dunia,” ucapnya.

Di antara harapan dan laporan itu, terasa bahwa audiensi ini bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan titik pertemuan dua garis: federasi yang berlari cepat membangun pijakan dan pemerintah yang sedang menata ulang arah besar olahraga nasional.

Foto/Humas Kemenpora

Foto/Humas Kemenpora

Dan di tengah itu, padel Indonesia berdiri sebagai cabor baru yang sedang mencari posisi, membawa perunggu dari Doha sebagai awal cerita, sembari menatap peluang di multievent mendatang.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!