Perahu Naga Indonesia Sumbang 3 Emas untuk Kontingen Merah Putih di The World Games 2025, Singkirkan Tiongkok dari Takhta
Ludus01

LUDUS - Di debut perahu naga sebagai cabang resmi The World Games 2025, tim Indonesia mendominasi dengan tiga emas dan dua perak, menjadikan mereka penyumbang medali terbanyak bagi kontingen, sekaligus meruntuhkan dominasi tuan rumah Tiongkok.

Foto/theworldgames.org
Ini kabar gembira. Di Danau Xinglong, Tiongkok, sejarah itu tercipta. Tiga kali bendera Merah Putih naik ke puncak tiang tertinggi, tiga kali lagu Indonesia Raya berkumandang, dan tiga kali dunia menyaksikan Indonesia menjadi penguasa baru perahu naga. Di panggung debut cabang ini di The World Games 2025, tim Merah Putih tak sekadar menang, mereka mengguncang, menaklukkan, dan menghapus mitos bahwa Tiongkok adalah takhta abadi olahraga ini.
Di permukaan air Xinglong Lake Hubin Arena, riak demi riak beradu dengan deru kayuhan. Di atas perahu panjang berhias kepala naga, 8 hingga 10 pasang tangan bergerak serempak, seperti satu tubuh dengan satu napas. Sabtu, 9 Agustus 2025, menjadi hari ketika suara “Indonesia!” menggema di tepian dan tribun.

Foto/theworldgames.org
Cabang olahraga perahu naga resmi debut di The World Games 2025, dan Indonesia langsung mencatatkan diri sebagai kekuatan yang tak bisa diabaikan. Dalam perlombaan open 8-seater 2.000 meter pursuit race, Mugi Harjito dan kawan-kawan melesat sejak start. Irama dayung mereka stabil, laju perahu tak tersentak, dan garis finis dilewati lebih cepat daripada para rival. Emas pertama pun jatuh ke pangkuan Indonesia, sebuah pembuka yang manis sekaligus sinyal bahwa tim ini tak datang sekadar mengisi daftar peserta.

Foto/theworldgames.org
Keesokan harinya, Minggu (10/8), mereka kembali memamerkan kecepatan di nomor open 8-seater 200 meter. Nomor sprint ini menuntut ledakan tenaga, fokus sempurna, dan harmoni tubuh yang nyaris tanpa cela. Thailand dan ChinA Taipei berusaha menempel, tapi perahu Merah Putih melesat seolah didorong arus yang berpihak. Emas kedua digenggam, dan euforia di tepi danau makin tak terbendung.

Foto/theworldgames.org
Emas ketiga dan terakhir datang dari nomor 10-seater 500 meter, lomba yang menguji kekuatan fisik sekaligus ketangguhan mental. Ukraina dan Thailand memberi perlawanan sengit, tapi denyut kayuhan Indonesia lebih rapi, nyaris tanpa jeda. Perahu naga Merah Putih meluncur di lintasan lurus menuju podium tertinggi.

Foto/theworldgames.org
Tiga emas ini tidak berdiri sendiri. Indonesia juga membawa pulang dua medali perak dari nomor open 8-seater 500 meter dan nomor 10-seater 2.000 meter pursuit race. Hasil lima medali, tiga emas dan dua perak, menjadikan tim perahu naga sebagai penyumbang terbesar bagi kontingen Indonesia di The World Games 2025. Tambahan satu perak dari cabang wushu membuat posisi Merah Putih merangkak ke jajaran 10 besar klasemen sementara.

Foto/theworldgames.org
Ironisnya, di cabang ini, tuan rumah Tiongkok, yang dianggap tanah kelahiran perahu naga, harus puas dengan dua perak: di nomor 10-seater 200 meter dan open 8-seater 2.000 meter. Ukraina membawa pulang dua emas, dan Thailand satu emas. Dominasi tradisional Tiongkok, yang atletnya banyak berasal dari Provinsi Sichuan dan Jilin, tergeser oleh gelombang baru kekuatan Asia Tenggara.
“Perlombaan perahu naga sangat populer di banyak negara. Kini, banyak tim Asia Tenggara dan Eropa yang kompetitif. Ini kabar baik—menunjukkan olahraga ini sangat intens,” ujar Ma Yongyao, Direktur Pusat Administrasi Olahraga Air Provinsi Jilin, kepada Xinhua.
Popularitas cabang ini memang tengah menanjak. Statistik mencatat, ada 50 juta penggemar perahu naga di dunia, aktif di hampir 100 negara. Tahun ini saja, festival perahu naga digelar di Amerika Serikat, Brasil, Argentina, dan Thailand. “Tiketnya habis terjual. Banyak orang berpartisipasi selama liburan mereka,” kata Zhao Xiaoli, wasit perahu naga internasional asal Tiongkok.

Foto/theworldgames.org
Tak heran jika setelah debut sukses di The World Games, obrolan mulai mengarah pada Olimpiade. “Perahu naga memiliki kedalaman sejarah dan karakter nasional yang besar, sangat tepat untuk Olimpiade,” tutur Yi Jiandong, pakar kajian Olimpiade. Dengan format modern, peserta lebih sedikit, jarak lebih pendek, perahu lebih ringan, peluang masuk Olimpiade Brisbane 2032 terbuka lebar.
Bagi pelatih tim Indonesia, Suryadi, kemenangan ini adalah puncak dari tiga tahun persiapan panjang. “Kerja keras para atlet terbayar. Semoga ini jadi motivasi untuk atlet lain yang masih bertanding di The World Games,” ujarnya.

Foto/Dokpri
Wakil Ketua Umum PB PODSI, Budiman Setiawan, mengakui hasil ini sedikit di bawah target internal empat emas. “Persiapan Thailand dan Ukraina cukup baik. China dan Myanmar sepertinya kurang perform. Kemenangan ini jadi penyemangat untuk persiapan SEA Games di Thailand nanti,” katanya.
Di tepi Xinglong Lake, di bawah langit Chengdu yang mulai temaram, para atlet itu mengangkat tangan, menggenggam erat medali emas yang berkilau di dada mereka. Bukan sekadar logam berlapis emas, di sana ada keringat, doa, dan napas panjang perjuangan. Ada denyut jantung bangsa yang berdetak bersamaan dengan setiap kayuhan. Ada pesan sunyi namun lantang: Indonesia bisa, Indonesia mampu, Indonesia layak memimpin.

Foto/theworldgames.org
Kesuksesan ini tidak terlepas dari peran strategis Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) yang konsisten melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga perahu naga. Melalui visi dan dedikasi tinggi, PB PODSI telah menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai penguasa arena dunia.
Mungkin esok riak air akan tenang kembali. Mungkin tepuk tangan akan mereda. Tapi di hati setiap anak bangsa, gambar itu akan abadi, Merah Putih berkibar, Indonesia Raya berkumandang, dan dunia menunduk hormat pada naga yang lahir dari negeri khatulistiwa.

Foto/Istimewa
Hasil Perolehan Medali Tim Perahu Naga Indonesia
Medali Emas

Tim Indonesia meraih medali emas (belakang), tim Tiongkok medali perak (kiri, depan), dan tim Spanyol medali perunggu (kanan, depan) berpose saat upacara penyerahan medali untuk nomor open 8-seater 2000m pursuit race. Foto/theworldgames.org
- 8 Agustus 2025, Open 8-seater 2.000m Mixed (9 menit 8,12 detik): Irwan, Sutrisno, Dapit, Roby Kuswandi, Nur Meni, Dayumin, Riska Andriyani, Maryati, Wahyuni Reski, Hafiza Nadia

Tim Indonesia merayakan kemenangan saat upacara penghormatan juara untuk nomor Final Open 8-seater 200m cabang Perahu Naga pada The World Games 2025 di Chengdu, Provinsi Sichuan, Tiongkok Barat Daya. Foto/theworldgames.org
- 9 Agustus 2025, Open 8-seater 200m Mixed (45,79 detik): Irwan, Sutrisno, Dapit, Roby Kuswandi, Nur Meni, Dayumin, Riska Andriyani, Maryati, Wahyuni Reski, Hafiza Nadia

Tim Indonesia merayakan kemenangan setelah meraih medali emas 10-seater 500m Final Perahu Naga The World Games 2025. Foto/theworldgames.org
- 10 Agustus 2025, 10-seater 500m Mixed (2 menit 6,64 detik): Firmansyah Yuda, Irwan, Sutrisno, Dapit, Harjito Mugi, Roby Kuswandi, Nur Meni, Dayumin, Riska Andriyani, Maryati, Hafiza Nadia, Wahyuni Reski.
Medali Perak

Foto/theworldgames.org
- 10 Agustus 2025, 10-seater 2.000m Mixed (9 menit 22,43 detik): Riska Andriyani, Nur Meni, Hafiza Nadia, Roby Kuswandi, Harjito Mugi, Firmansyah Yuda, Wahyuni Reski, Irwan, Sutrisno, Dapit, Dayumin, Maryati

Foto/theworldgames.org
- 10 Agustus 2025, Open 8-seater 500m Mixed (2 menit 5,71 detik): Irwan, Sutrisno, Dapit, Roby Kuswandi, Nur Meni, Dayumin, Riska Andriyani, Maryati, Wahyuni Reski, Hafiza Nadia
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!