Perempat Final Dramatis: Indonesia Bertahan Lewat Adnan/Indah, Alwi Farhan dan Sabar/Reza Tersingkir Terhormat

Ludus01

Foto/PBSI

LUDUS - Perempat final turnamen ini menjadi panggung penuh drama bagi Indonesia. Tiga nomor turun ke gelanggang, tiga harapan dipasang. Namun, pada akhirnya, hanya satu pasangan yang bertahan, menyalakan secercah cahaya di tengah kegelapan: Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil.

 Foto/PBSI

Foto/PBSI

Kisah getir dimulai dari ganda putra. Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani datang dengan status unggulan ketujuh. Harapan cukup besar disematkan pada mereka. Namun kenyataan berkata lain. Menghadapi pasangan Taiwan bersaudara, Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee, langkah mereka terhenti. Gim pertama berakhir dengan margin tipis, 21-23, sementara gim kedua selesai 17-21. Sabar/Reza mencoba menahan, tapi tekanan lawan lebih keras dari dinding baja. Mereka tersingkir, meninggalkan lapangan dengan wajah muram.

 Foto/PBSI

Foto/PBSI

Lalu ada Alwi Farhan. Pebulutangkis muda yang sedang mencuri perhatian itu mendapat ujian sesungguhnya melawan Chou Tien Chen, unggulan ketiga asal Taiwan. Alwi sempat membuat publik berdebar. Gim pertama berakhir dramatis 20-22, hanya dua angka yang memisahkan. Gim kedua jadi panggungnya: 21-16, penuh keberanian, penuh janji masa depan. Namun pengalaman lawan tak terbantahkan di gim penentuan. Chou menutup laga 21-14, dan Alwi harus angkat koper. Tapi ia pergi dengan kepala tegak, bukan kalah, melainkan menunda kemenangan besar yang kelak akan tiba.

 Foto/PBSI

Foto/PBSI

Dari puing-puing kekalahan itu, justru ganda campuran memberi kabar gembira. Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, menghadapi pasangan Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, tampil dengan mental baja. Setelah kalah 13-21 di gim pertama, mereka bangkit. Gim kedua direbut 21-19. Laga penentuan menjadi drama sesungguhnya. Reli panjang, smes keras, pertahanan gigih, semua berpadu dalam tarikan napas penonton. Hingga akhirnya, skor 21-18 menggemakan kemenangan. Satu-satunya wakil Indonesia yang melangkah ke semifinal, meneguhkan bahwa harapan belum padam.

Hari ini, bulu tangkis Indonesia belajar lagi: bahwa keberhasilan tidak selalu datang sekaligus. Kadang, ia hadir lewat sepasang raket yang berani melawan arus. Adnan/Indah menyalakan obor kecil di perempat final, dan kini, ke semifinal, mereka membawa nama Indonesia sendirian, tapi dengan cahaya yang lebih terang dari sebelumnya. Berikut pernyataan mereka seusai laga yang dikirimkan melalui tim media PBSI.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Sabar Karyaman Gutama --

"Alhamdulillah bisa menyelesaikan dengan baik walaupun mungkin hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi, cuman kita sudah mencoba yang terbaik di game pertama dan kedua tetapi hari ini mereka bermain jauh lebih baik daripada kita.

Kita harus jauh lebih sabar jauh lebih kontrol lagi, dikurangin mati-mati sendirinya dan di point akhir ketika udah leading kita harus lebih fokus lagi."

-- Moh Reza Pahlevi Isfahani --

"Tadi mereka temponya lebih nyepetin dibanding kita dan kita juga tadi banyak melakukan kesalahan sendiri. Jadi mungkin banyak pointnya mereka dari neken kita. Akhirnya kita jadi panik dan mati sendiri."

Foto/PP PBVSI

Foto/PBSI

-- Adnan Maulana --

"Sebenarnya dari awal kita kurang enak mainnya, lebih ke gak yakin sebenarnya. Karena babak 8 besar ini pressure buat kita, soalnya kita udah berapa kali pertandingan mentok di 8 besar, jadi pikirannya kayak kurang yakin dan tegang untung di set kedua kita bisa membalikkan keadaan.

Lawan tuan rumah pasti ada sedikit terganggu dengan supporter, tapi ini bukan masalah besar dan balik lagi kendalanya ada di pressure yang babak 8 besar selalu kalah."

-- Indah Cahya Sari Jamil --

"Karena kita terlalu pressure jadi pukulan yang mau kita mau pakai malah gak sesuai dengan yang kita mau, karena dari kitanya aja yang masih kepikiran sedikit karena selalu kalah di babak 8 besar. Besok lebih fokus lagi, lebih bisa kontrol keadaan, dan kontrol diri sendiri."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Alwi Farhan --

"Pertama-tama mau mengucapkan syukur Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan tanpa adanya cedera. Lawan saya bermain cukup baik hari ini beliau berpengalaman melihat situasi dan kondisi lapangan, saya rasa dia bisa lebih mengatasi dibanding saya dan dia menang nekat juga.

Pasti cukup banyak naik turunnya di permainan tadi, saya mencoba mengatasi tetapi setelah interval game ketiga saya kalah start dan kecolongan. Euforia suporter hari ini menurut saya asik, walaupun mayoritas mendukung lawan saya tapi bagus buat latihan saya juga, buat mengatasi segala situasi dan kondisi, begitupun sebaliknya ketika saya bermain di kandang, lawan akan merasakan hal yang sama. Saya akan mengambil banyak pelajaran."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Jadwal Semifinal Ganda Campuran, Sabtu (13/9/25):

Adnan Maulana/Indah Cahaya Sari Jamil (Indonesia) vs Guo Xin Wa [6]/Chen Fang Hui (China)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!