Perumda Tirta Baghasasi Bangkit dari Jurang: Kisah Epik Balikkan Keadaan di Final Four Livoli Divisi Utama 2025
Ludus01


LUDUS - Di GOR Ki Mageti Magetan, riuh penonton seperti berdenyut dalam satu napas panjang. Ketika papan skor menunjukkan dua set tertinggal, tak banyak yang berani percaya Perumda Tirta Baghasasi Bekasi masih bisa bangkit. Tapi hari ini, mereka memilih untuk tidak menyerah. Dari ketertinggalan yang nyaris mematikan, tim besutan Aryanto justru menulis salah satu kebangkitan paling dramatis di babak Final Four Livoli Divisi Utama 2025, menumbangkan Indomaret dengan skor 3-2 (18-25, 20-25, 25-18, 31-29, 15-12).

Foto/PP PBVSI
Bagi Tirta Baghasasi, kemenangan itu bukan sekadar dua poin penting. Itu adalah cara mereka berkata kepada dunia: keajaiban masih mungkin terjadi bila tekad lebih kuat dari ketakutan.
Sejak awal laga, Indomaret tampil beringas. Quick spike mereka mengoyak pertahanan Perumda berkali-kali. Set pertama pun seolah berjalan searah: Indomaret melaju cepat, memimpin dengan nyaman, lalu menutup 25-18. Di set kedua, cerita tak banyak berubah. Tekanan servis Indomaret membuat receive Perumda berantakan. Setter Tirta Baghasasi tampak bekerja sendirian melawan badai. Skor 25-20 membawa Indomaret unggul 2-0, dan sebagian penonton mulai beranjak dari kursi.
Namun di bangku cadangan Tirta Baghasasi, Aryanto tidak ikut menyerah. Dengan nada tenang tapi tegas, ia memerintahkan anak asuhnya bermain lepas, tanpa beban, dan menyerang dari belakang. “Nikmati saja permainan ini,” katanya singkat. Arahan itu seperti membuka kunci.

Foto/PP PBVSI
Set ketiga berubah menjadi titik balik. Perumda mulai menemukan napasnya. Serangan back attack dari sayap kiri menembus blok Indomaret, open spike tajam mereka mulai memaksa pertahanan lawan goyah. Ketika set ditutup 25-18, sorak sorai pecah, sebuah tanda bahwa api kecil mulai menyala.
Set keempat adalah perang saraf. Kedua tim bertukar angka tanpa jeda. Tujuh kali deuce membuat udara di arena seperti beku. Tapi mental Perumda sudah ditempa oleh tekanan. Mereka memenangi reli-reli panjang, mencuri poin lewat service ace, lalu menutup set 31-29. Skor imbang 2-2, dan semua orang kembali duduk, kali ini tak ada yang beranjak.

Tie-break menjadi ujian terakhir. Indomaret tampak kehilangan napas, sementara Perumda justru bermain semakin percaya diri. Mereka unggul 8-5 di pergantian lapangan dan tidak pernah menoleh ke belakang. Set kelima berakhir 15-12, dan arena pun meledak. Peluk, teriakan, semuanya tumpah di lapangan.
“Setelah tertinggal 0-2, saya hanya bilang kepada anak-anak untuk bermain tanpa beban. Nothing to lose. Dan mereka melakukannya,” ucap Aryanto seusai laga, suaranya nyaris tenggelam oleh gemuruh tepuk tangan. “Kemenangan ini bukan cuma soal poin, tapi tentang bagaimana mereka keluar dari tekanan.”

Foto/PP PBVSI
Dua poin itu memang bukan sekadar angka di klasemen. Itu adalah napas baru bagi tim yang sebelumnya terseok di dasar peringkat. Sebuah modal penting untuk menjaga asa menuju Grand Final, sekaligus bukti bahwa kerja keras dan keyakinan masih punya tempat di olahraga yang sering begitu kejam pada mereka yang goyah.
“Kekalahan di dua laga awal sudah jadi bahan evaluasi. Sekarang kami fokus untuk tampil lebih baik lagi,” ujar Aryanto, matanya menyapu seluruh arena yang kini mulai lengang.

Foto/PP PBVSI
Sementara di sisi lain, pelatih Indomaret, Iwan Dedi Setiawan, memilih diam. Mungkin diam memang satu-satunya cara menelan kekalahan yang terasa begitu pahit, kekalahan yang lahir bukan dari kelemahan, tapi dari keberanian lawan untuk terus melawan.
Dan di Magetan, hari ini, Perumda Tirta Baghasasi Bekasi meninggalkan jejak: bahwa dalam bola voli, seperti juga dalam hidup, tidak ada kekalahan yang benar-benar final sebelum peluit terakhir berbunyi.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!