Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia Pastikan Langkah ke Grand Final Livoli Divisi Utama 2025 Usai Tumbangkan Bank Jatim 3-0
Ludus01


LUDUS - Udara Magetan terasa tegang sore ini (14/10/25). Di GOR Ki Mageti, dentum bola voli bergema seperti detak jantung yang berpacu. Di tengah riuh penonton yang berdesakan di tribun, Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia tampil seperti mesin yang sudah diatur sempurna. Tanpa banyak basa-basi, mereka menutup perlawanan Bank Jatim dengan skor telak 3-0 (25-21, 25-21, 25-13), sekaligus memastikan satu tempat di Grand Final Livoli Divisi Utama 2025.

Foto/PP PBVSI
Kemenangan itu bukan sekadar hasil dari tiga set bersih. Ia adalah puncak dari empat laga beruntun tanpa kekalahan di babak final four, rekor yang menegaskan dominasi sang juara bertahan di antara empat tim terbaik. Di klasemen, Petrokimia kini berdiri di puncak dengan nilai sempurna, 12 poin dari empat kemenangan. Di bawah mereka, TNI AU Electric dan Bank Jatim hanya mampu mengintip dari kejauhan, masing-masing dengan 7 dan 5 poin. Sisa dua laga melawan TNI AU Electric dan Rajawali O2C sudah tak lagi menentukan; tiket grand final sudah digenggam erat oleh Medi Yoku dan kawan-kawan.
Namun kemenangan malam itu tidak datang dengan mudah. Bank Jatim, yang datang dengan semangat membalas kekalahan di laga sebelumnya, mencoba menggantungkan harapan pada sang bintang, Megawati Hangestri Pertiwi. Set pertama dimulai dengan gebrakan dari opposite andalan itu. Smash-smash kerasnya sempat membuat Petrokimia waspada, tapi pelatih Ayub Hidayat tahu betul celah yang harus ditutup. Blok rapat yang dikawal Shella Bernadetha dan rekan-rekan menjadi tembok yang tak tertembus. Mega mulai kehilangan sentuhan, beberapa kali tertahan, beberapa kali justru gagal sendiri. Petrokimia memanfaatkan transisi dengan cermat, dan set pertama pun berakhir 25-21 untuk mereka.

Foto/PP PBVSI
Set kedua seperti mengulang naskah yang sama, hanya saja kini ritmenya semakin berat sebelah. Servis keras pemain Petrokimia memaksa receive Bank Jatim berantakan. Setter mereka kehilangan tempo, dan serangan pun mudah terbaca. Petrokimia tampil efisien, nyaris tanpa kesalahan sendiri. Serangan terbuka dari sayap kiri berulang kali menembus blok lawan, dan mereka menutup set kedua dengan skor yang sama: 25-21.
Di set ketiga, drama berganti nada. Megawati mulai menunduk lebih sering. Tubuhnya tak lagi selentur biasanya, napasnya terengah di balik ekspresi yang menahan frustrasi. Pelatih Eko Waluyo tak punya pilihan selain menariknya keluar, memasukkan pemain muda untuk sekadar mengubah energi di lapangan. Tapi momentum sudah terlanjur condong ke satu sisi. Petrokimia yang bermain tenang dan percaya diri terus menambah poin. Skor melebar cepat, 10-5, lalu 18-9, dan akhirnya 25-13—set penutup yang memastikan kemenangan sempurna 3-0.

“Alhamdulillah, anak-anak bermain sesuai rencana,” ujar Ayub Hidayat dengan nada puas setelah pertandingan. “Kunci kemenangan hari ini adalah fokus dan konsistensi. Kami tahu Bank Jatim akan mengandalkan Mega, dan tim kami sangat disiplin menerapkan block defense. Kemenangan ini penting untuk menjaga momentum, tapi kami tetap waspada karena semua lawan di final four adalah tim terbaik.”
Sementara di kubu seberang, wajah-wajah pemain Bank Jatim menyiratkan kekecewaan yang tak mudah disembunyikan. Eko Waluyo berbicara dengan nada pelan namun tegas. “Kami memang tidak bisa tampil maksimal hari ini, terutama di receive dan finishing. Petrokimia bermain sangat disiplin,” ucapnya. Tentang Megawati, ia menambahkan, “Kondisinya tidak seratus persen bugar. Kami tidak mau memaksakan. Prioritas kami adalah menjaga kesehatannya dan menata mental tim untuk pertandingan berikutnya.”

Foto/PP PBVSI
Bagi Bank Jatim, kekalahan ini menjadi persimpangan: antara harapan yang mulai menipis dan keharusan untuk bangkit. Mereka masih punya sisa laga untuk memperjuangkan posisi kedua, satu-satunya jalan agar bisa menemani Petrokimia di partai puncak.

Foto/PP PBVSI
Dan bagi Petrokimia, kemenangan itu bukan sekadar angka di papan skor. Ia adalah pernyataan: bahwa sang juara bertahan belum habis, bahwa kerja tim dan kedisiplinan masih lebih tajam dari nama besar mana pun di lapangan. Di balik seragam hijau yang mulai basah oleh keringat, mereka menatap Grand Final dengan tenang, seperti pasukan yang tahu, pertempuran sesungguhnya baru akan dimulai. (**)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!