Putri TNI AU Electric Menyalakan Daya di Magetan: Menangkan Laga Kedua Usai Tekuk Rajawali O2C di Final Four Livoli Divisi Utama 2025
Ludus01


LUDUS - Di GOR Ki Mageti, Magetan, riuh suara penonton memantul di dinding-dinding gedung yang penuh semangat hari ini. Setiap pukulan bola seperti mengandung gema dari disiplin panjang dan kerja keras yang tak pernah selesai. Di tengah panasnya pertarungan Final Four Livoli Divisi Utama 2025, TNI AU Electric tampil seperti pasukan udara yang turun ke darat dengan misi jelas: menang.

Foto/PP PBVSI
Dan mereka menang. Dengan skor 3-1 (25-9, 23-25, 25-17, 25-14), tim putri TNI AU Electric menekuk Rajawali O2C, memastikan kemenangan kedua dari empat laga yang sudah mereka jalani di babak ini. Kemenangan pertama pun datang dari lawan yang sama di putaran sebelumnya, seolah takdir mempertemukan mereka untuk mengulang pelajaran yang sama, hanya kali ini dengan cara yang lebih matang. Dua laga lain memang sempat berakhir pahit, kalah dari Bank Jatim dan Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia, namun kemenangan ini memberi mereka ruang bernafas di papan atas klasemen.
TNI AU memulai laga dengan agresi khas militer: cepat, rapat, dan tajam. Set pertama berjalan seperti latihan strategi yang sempurna, outside hitter mereka menghantam pertahanan muda Rajawali tanpa ampun, sementara blok solid menjaga benteng pertahanan. Skor 25-9 menjadi tanda bahwa mereka datang bukan sekadar bermain, melainkan menegaskan kekuatan.

Foto/PP PBVSI
Namun, Rajawali O2C bukan tim yang menyerah dengan mudah. Datang tanpa enam pilar utama, mereka tetap menolak tunduk. Di set kedua, para pemain mudanya bermain lepas, berani menembus formasi lawan dengan smash-smash keras yang tak terduga. Mereka berlari mengejar setiap bola, menolak kalah dalam semangat. Dan hasilnya, 25-23, set itu menjadi milik mereka, hadiah bagi keberanian yang menolak tunduk pada status.
Tersentak, TNI AU kembali menemukan ritmenya. Dewi Intansari, sang kapten, berdiri di garis depan seperti komandan yang menenangkan pasukannya. Ia tahu betul bagaimana memperbaiki komunikasi dan menata ulang pola serangan. Set ketiga menjadi bukti bahwa pengalaman dan ketenangan selalu punya tempat di tengah kekacauan: 25-17 untuk TNI AU.

Set keempat berjalan seperti simfoni kemenangan yang ditulis oleh tangan-tangan berpengalaman. Rajawali mencoba bertahan, tapi langkah mereka mulai berat, energi terkuras oleh upaya panjang. TNI AU terus menekan, menyelesaikan setiap serangan dengan klinis. Saat bola terakhir jatuh di lantai, skor 25-14 menutup cerita dengan kepastian.
Di bangku cadangan, pelatih Rajawali O2C, Octavian, berdiri dengan wajah yang lebih memancarkan kebanggaan ketimbang kecewa. Ia tahu kekalahan ini tak berarti gagal.
“Kami datang ke Magetan dengan kekuatan yang berkurang. Enam pemain utama harus absen karena panggilan pendidikan dan TC Timnas U-18,” ujarnya tenang. “Kekalahan ini sudah kami antisipasi, tapi saya sangat bangga melihat determinasi anak-anak muda di lapangan. Mereka bermain tanpa beban, itu kuncinya. Potensi mereka keluar.”

Foto/PP PBVSI
Octavian tahu, Final Four bukan sekadar soal menang, tapi juga tentang belajar di panggung tertinggi. “Ini panggung pembelajaran terbaik bagi mereka,” lanjutnya. “Target kami bukan trofi semata, tapi pengalaman berharga untuk masa depan tim.”
Dewi Intansari, di sisi lain, menatap kemenangan itu dengan kesadaran bahwa setiap skor punya cerita. “Alhamdulillah kami menang, tapi kami akui ada catatan penting di set kedua. Kami terlalu percaya diri setelah unggul di set pertama. Receive kami goyah, komunikasi sempat hilang,” katanya. “Anak-anak muda Rajawali bermain all-out, mereka menyulitkan kami.”

Foto/PP PBVSI
Namun kemenangan, bagi Dewi, bukan hanya hasil akhir, melainkan proses mengembalikan fokus. “Kami langsung evaluasi singkat dan memperketat blok serta receive. Tak ada lagi meremehkan lawan. Setiap poin adalah pelajaran,” ujarnya dengan senyum tenang, seperti seorang perwira yang baru saja menuntaskan misi di medan laga.
Di luar GOR Ki Mageti, angin membawa sisa-sisa sorak kemenangan. TNI AU Electric boleh saja pulang dengan kepala tegak, tapi mereka tahu jalan menuju gelar masih panjang. Di atas lapangan, mereka tak hanya bermain voli, mereka menulis kisah ketahanan, kesabaran, dan semangat yang terus menyala di bawah langit Magetan. (**)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!