Rahasia Sukses INTI Club Melatih Taekwondo Siswa Usia Dini Jadi Atlet Berprestasi
Wasis Wibowo


LUDUS – Langit Jakarta mulai merambat malam dan matahari baru terbenam, ketika para siswa taekwondo INTI Club dengan penuh semangat berdatangan ke Jakarta International Velodrome di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025).
Semangat para siswa untuk berlatih taekwondo mencerminkan spirit INTI Club, dojang tempat mereka ditempa penuh disiplin agar menjadi atlet prestasi. Tampak para orang tua ikut mengantar anak-anaknya berlatih.
Mengambil posisi sayap sebelah barat di tengah velodrome yang luas, puluhan siswa berbaris rapi dan berlatih mengikuti instruksi para pelatih. Di bawah tembakan belasan lampu sorot yang menerangi ruangan yang dikelilingi lintasan oval, para siswa INTI Club berlatih penuh antusiasme.
Baca juga: Dojang 01 Menteng Inti Club, Tempatnya Atlet Taekwondo Berprestasi
Berseragam dobok berwarna putih berkerah merah hitam, para siswa secara teratur mengikuti instruksi pelatih. Lengkingan suara peluit menjadi aba-aba untuk mulai melakukan gerakan mulai melompat, berlari, dan menendang.
Dalam suasana latihan yang intens, berdiri tegak sosok yang sudah begitu dikenal mengenakan dobok berwarna kuning keemasan, celana panjang hitam, dan belt hitam. Pandangannya tak lepas mengamati para siswa yang berlatih.

Para siswa taekwondo INTI Club berlatih di Jakarta International Velodrome di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Sesekali dia memberikan instruksi, bahkan memberikan contoh langsung bagaimana melakukan gerakan yang benar. Sosok itu adalah Dewan Guru INTI Club penyandang Dan-7 KUKKIWON, Master Junaedi Tanjung, yang akrab disapa Master Coki Tanjung.
Sosok Master Coki Tanjung begitu sentral di INTI Club. Bahkan dedikasinya untuk taekwondo tak perlu diragukan lagi. Apalagi mantan atlet pelatnas Asian Games Seoul ini, sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua II Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) DKI Jakarta.
Baca juga: DKI Jakarta Targetkan Juara Umum Taekwondo PON 2028
“Sudah sampaikah?” pesan teks Master Coki Tanjung menunjukkan pukul 19.17 WIB ketika LUDUS.id membuka aplikasi pesan instan whatsapp saat tiba di Jakarta International Velodrome. Dengan ramah dia menjabat tangan LUDUS.id yang baru datang untuk melihat langsung suasana latihan siswa taekwondo INTI Club.
Setelah satu jam lebih memimpin langsung latihan para siswa INTI Club, di sela istirahat, Master Coki Tanjung menceritakan sekelumit sejarah salah satu dojang yang terkenal di Jakarta ini, termasuk sedikit kunci suksesnya melahirkan atlet berprestasi.

Para siswa taekwondo INTI Club berlatih di Jakarta International Velodrome di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
“INTI Club berdiri sekitar tahun 1980-an. Asal penggunaan nama INTI, diambil ketika dulu saya di Pelatnas, atlet yang terpilih diberi nama Tim Inti. Dari situ asal nama INTI Club diambil,” ungkap Master Coki Tanjung.
Tentu, nama INTI diambil bukan sekadar untuk bernostalgia. Ada filosofi dan cita-cita yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nama itu. “Ya, harapannya, siswa INTI Club kelak banyak yang masuk pelatnas,” lanjut Master Coki.
“Ya, harapannya, siswa INTI Club kelak banyak yang masuk pelatnas,” Master Coki Tanjung, Dewan Guru Taekwondo INTI Club.
Dia menyebutkan salah satu siswa taekwondo INTI Club yang telah meraih prestasi membanggakan, adalah Mery Wandra. Atlet taekwondo kelahiran 19 Juni 1987 ini meraih medali emas di SEA Games XXV 2009 di Vientiane, Laos.
Pada babak final kelas Bantam Putra, Mery Wandra mengalahkan atlet Thailand, Nacha Punthong dengan skor tipis 1-0. “Saat itu, dia (Mery Wandra) satu-satu atlet taekwondo yang dapat medali Emas,” kata Master Coki Tanjung.
4 Faktor Fundamental

Para siswa taekwondo INTI Club berlatih di Jakarta International Velodrome di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Master Coki Tanjung mengungkapkan kunci sukses melatih siswa taekwondo usia dini agar bisa menjadi atlet berprestasi. Dia menyebutkan empat faktor yang harus diperhatikan dalam latihan, yaitu kekuatan, daya tahan, kelenturan, dan keseimbangan.
“Jadi sejak kecil materi yang dberikan harus terstruktur, diberikan materi dasar yang tepat dan sesuai porsi. Setelah keempat faktor ini dikuasai barulah mereka dikenalkan teknik yang lebih tinggi,” bebernya.
Baca juga: Dari Barcelona ke Kudus: Pertemuan Takdir Para Legenda Taekwondo
Master Coki Tanjung mengingatkan, keempat faktor itu menjadi fundamental untuk membentuk atlet yang baik agar bisa meraih prestasi di masa depan. Tanpa empat faktor fundamental tadi, dikhawatirkan membuat atlet mengalami cedera yang menghambat prestasinya.
“Sekarang banyak atlet pensiun dini karena sudah cedera sejak latihan dari klub. Bahkan banyak yang tidak tahu cedera, akibat pemanasan tidak melatih kelenturan. Kalau sudah cedera berulang di tempat yang sama itu fatal,” tegasnya.

Para siswa taekwondo INTI Club berlatih di Jakarta International Velodrome di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Jadi Master Coki Tanjung menekankan empat faktor fundamental harus diberikan secara benar kepada atlet usia dini. Harapannya di masa depan, mereka bisa terus berkembang dan meraih prestasi terbaik.
INTI Club terbuka untuk siapa saja yang hendak bergabung berlatih taekwondo, termasuk siswa usia dini, mulai usia 6 tahun. Untuk pendaftaran bisa datang langsung ke tempat latihan INTI Club atau menghubungi Master Coki Tanjung melalui media sosial Instagram @TKD Inti Club.
"Untuk pemula latihan reguler seminggu dua kali (Senin dan Kamis, pukul 19.00 WIB s/d selesai. Untuk prestasi seminggu 5 kali latihan," kata Master Coki Tanjung.
Dobok LUDUS yang Nyaman

Dua atlet Taekwondo INTI Club berlatih menggenakan Dobok LUDUS di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Dalam sesi latihan, tampak sejumlah atlet INTI Club mengenakan dobok produksi LUDUS Store. Mereka tampak nyaman menggenakan dobok LUDUS, untuk melakukan tendangan atau gerakan melompat, selama latihan sekitar dua jam.
Dua siswa INTI Club yang menggenakan dobok LUDUS, yaitu Adiba kelas 1 SD dan Eliazar Zeru siswa TK B yang baru berusia 6 tahun. Mereka mengaku nyaman menggenakan dobok LUDUS selama sesi latihan.

Siswa Taekwondo INTI Club Eliazar Zeru siswa TK B yang baru berusia 6 tahun saat berlatih di Jakarta International Velodrome. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
“Zeru sudah tiga bulan latihan bersama INTI Club dan menggenakan dobok LUDUS. Selama latihan dobok LUDUS nyaman dan enak dipakai, selain itu harganya juga pas,” ungkap Hana, ibu dari Zeru yang mendampingi selama latihan.
Baca juga: Dobok LUDUS V Neck Poom untuk Kyorugi Kelas Cadet
Master Coki Tanjung juga memuji kualitas dobok LUDUS. Dia mengatakan dobok LUDUS yang terbuat dari perpaduan bahan poliester terasa ringan digunakan sehingga cocok dipakai selama latihan.

Siswa Taekwondo INTI Club Adiba siswa kelas 1 SD tahun saat berlatih di Jakarta International Velodrome. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
“Dobok LUDUS untuk fighter dan menggunakan bahan poliester di kulit tetap licin sehingga tidak menghambat gerakan selama latihan. Kami gunakan untuk atlet pemula dan hasilnya bagus,” katanya.
Dia memberikan saran agar untuk ukuran dibuat lebih presisi sehingga bagian dobok atas dan bawah sama. “Untuk ukuran perlu lebih tepat, sehingga tidak perlu dipotong atau digulung karena kepanjangan,” ujarnya. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan taekwondo berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





