
LUDUS - Jakarta belum sepenuhnya terang ketika suara peluit pertama memecah pagi di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan. Tapi air sudah lebih dulu bergejolak. Di sana, 213 atlet dari seluruh penjuru negeri mencemplungkan ambisi dan asa mereka ke dalam kolam. Cabang olahraga Polo Air membuka hari pertama Kejuaraan Nasional Akuatik Indonesia 2025, dan sejak pukul delapan pagi, atmosfer di kompleks akuatik itu tak pernah reda.
Sepuluh tim putra dan enam tim putri, dari provinsi hingga klub, bersaing dalam 11 pertandingan awal. Delapan laga penyisihan grup untuk sektor putra, dan tiga pertandingan round robin bagi sektor putri. Air bukan hanya menjadi arena, tapi juga cermin: siapa yang akan terapung gagah di puncak klasemen, dan siapa yang tenggelam dalam bayang-bayang lawan.

Foto: Humas PB Akuatik Indonesia
Namun bukan sekadar jumlah pertandingan yang mengundang decak kagum. Tahun ini, gairah baru mengalir deras lewat kembalinya dua provinsi yang sempat lama absen: Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Bagi Dean Baldwin, Komtek (Komisi Teknik) Polo Air PB Akuatik Indonesia, ini bukan hanya statistik. Ini nostalgia. Ini potensi yang kembali bergema dari barat.
“Sumut ini dulu gudangnya pemain timnas dari era 1980-an sampai 2000-an. Sekarang mereka kembali, ditambah Jambi, Sumbar, Bengkulu... ini sudah cukup untuk bentuk liga zona Sumatera,” ujarnya antusias, seolah bisa melihat masa depan yang gemilang dari riak-riak yang baru saja dimulai. “DKI dan Jawa Barat memang masih dominan, tapi daerah lain seperti DIY dan Jambi juga punya pemain yang sudah kami kantongi namanya. Kipernya Jambi itu, misalnya, bagus sekali,” tambahnya, penuh harap.
Di kolam, narasi-narasi itu mulai menemukan bentuk. Di Grup A sektor putra, Jambi tampil sebagai kekuatan baru. Dua kemenangan dari dua laga mengantar mereka bertengger di puncak dengan enam poin. D.I. Yogyakarta dan Sumatera Utara berbagi posisi kedua, masing-masing mengoleksi tiga poin. Sementara Jawa Timur harus puas di dasar klasemen, belum mampu mencatatkan angka.

Foto: Humas PB Akuatik Indonesia
Persaingan di Grup B pun tak kalah panas. DKI Jakarta menunjukkan taringnya, menyapu bersih dua laga dan mengantongi enam poin. Klub Pari Sakti dan TSAC saling membuntuti dengan tiga poin. Sementara Sumatera Barat, meski bersemangat, masih belum mampu meraih kemenangan.
Di sektor putri, aroma persaingan bahkan lebih sengit. Jawa Barat menurunkan dua tim: Jabar A dan Jabar B. Bersama DKI Jakarta, ketiganya kompak mencetak enam poin. Tak ada yang mau mengalah. Di belakang mereka, DIY, DKI Jaya, dan Sumatera Barat masih berjibaku mengejar ketertinggalan, berusaha menjadikan setiap percikan air sebagai saksi dari perjuangan mereka.
Tak ada yang selesai di hari pertama. Justru inilah permulaan dari sesuatu yang jauh lebih besar. Polo Air Indonesia, yang selama ini kerap berjalan dalam senyap, kini menampakkan dentum denyutnya. Para pemain muda, dari kolam-kolam latihan yang jauh dari ibu kota, kini berkumpul dalam satu arus, dan Kejurnas ini menjadi sungai tempat mereka menguji derasnya mimpi.

Foto: Humas PB Akuatik Indonesia
Berikut Hasil lengkap pertandingan hari pertama cabang olahraga Polo Air :
Putra
> Sumatera Utara 13 - 6 Jawa Timur
> Sumatera Barat 7 - 10 TSAC
> D.I. Yogyakarta 7 - 14 Jambi
> Pari Sakti 9 - 11 DKI Jaya
> Jambi 13 - 4 Sumatera Utara
> DKI Jaya 18 - 6 Sumatera Barat
> Jawa Timur 9 - 14 D.I. Yogyakarta
> TSAC 8 - 13 Pari Sakti
Putri
> DKI Jakarta 14 - 2 Sumatera Barat
> DKI Jaya 5 - 10 Jawa Barat B
> D.I. Yogyakarta 2 - 11 Jawa Barat A
> Sumatera Barat 5 - 8 Jawa Barat B
> Jawa Barat A 12 - 1 DKI Jaya
> DKI Jakarta 8 - 3 D.I. Yogyakarta
Klasemen sementara Grup A Putra
1. Jambi, 6 poin
2. D.I. Yogyakarta, 3 poin
3. Sumatera Utara, 3 poin
4. Jawa Timur, 0 poin
Klasemen sementara Grup B Putra
1. DKI Jaya, 6 poin
2. Pari Sakti, 3 poin
3. TSAC , 3 poin
4. Sumatera Barat, 0 poin
Klasemen sementara Polo Air Putri
1. Jawa Barat A, 6 poin
2. DKI Jakarta, 6 poin
3. Jawa Barat B, 6 poin
4. D.I. Yogyakarta, 0 poin
5. DKI Jaya, 0 poin
6. Sumatera Barat, 0 poin
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!