Samator Surabaya Bangkit di Livoli Divisi Utama 2025: Peluang Final Four Terbuka

Ludus01

Foto/PP PBVSI

LUDUS - Suasana di GOR Utama Bojonegoro, Kamis malam, 25 September 2025, mendadak riuh ketika Surabaya Samator menuntaskan set ketiga. Bola terakhir dari Pasundan jatuh di luar lapangan, papan skor berhenti di angka 25-18. Dengan itu, tim promosi dari Surabaya memastikan kemenangan telak 3-0 (25-21, 25-22, 25-18) dan membuka lagi jalur menuju final four Livoli Divisi Utama.

Foto/PP PBVSI

Foto/PP PBVSI

Padahal sehari sebelumnya, Samator sempat limbung. Indomaret menghantam mereka 3-0 tanpa perlawanan berarti. Tetapi, dua hari sebelum itu, Selasa, Rama Fazza Fauzan dan kawan-kawan membuktikan diri dengan menumbangkan Ganevo Yogya dengan skor identik 3-0. Ritme naik-turun yang memperlihatkan wajah asli tim promosi: penuh kejutan, tidak selalu rapi, tapi punya daya gempur yang tak bisa disepelekan.

Rodolfo Luis Sanchez, pelatih asal Kuba yang membesut tim ini, masih punya dua laga terakhir untuk meneguhkan langkah. Jumat, 26 September, Samator akan bertemu Ganeksa Bhumikarta. Sehari berselang, giliran TNI AU Electric yang menunggu. Dua pertandingan itu bisa menjadi penentu apakah tim asal Surabaya ini benar-benar berhak meraih tiket ke Magetan, tempat final four digelar Oktober mendatang.

Namun kemenangan atas Pasundan tidak sepenuhnya membuat jajaran pelatih puas. Asisten pelatih, Sigit Ari Widodo, justru menyebut penampilan timnya kali ini “bermain jelek”. Ia melihat banyak kesalahan elementer yang mestinya tak perlu terjadi.

“Hari ini anak-anak banyak error. Kalau lawan Indomaret kemarin sebenarnya main bagus, hanya finishing saja yang kurang,” katanya, menimbang antara hasil di papan skor dan kualitas permainan di lapangan.

Sigit menunjuk set kedua sebagai titik rawan. Tiga kali keunggulan yang sudah mereka genggam, tiga kali pula Pasundan berhasil menyamakan skor. Untung saja, mental bertahan Samator lebih kukuh.

Foto/PP PBVSI

Foto/PP PBVSI

Sementara itu, di kubu lawan, suasana terasa muram. Klub Pasundan yang datang dengan semangat membawa nama Bandung, justru terperosok di dasar. Tiga laga sudah mereka jalani tanpa satu pun kemenangan. Sebelumnya, TNI AU dan Ganevo juga mempermalukan mereka dengan skor sama, 0-3. Kini, dua pertandingan terakhir melawan Indomaret dan Ganeksa menjadi seperti ujian terakhir: bertahan di kasta utama atau kembali turun kelas.

Pelatih Pasundan, Anwar Sadat, mencoba realistis. Baginya, hasil buruk tak lepas dari komposisi tim yang masih hijau. “Maklum, 50 persen tim kita dihuni pemain junior,” ucapnya. Anak-anak muda itu, kata Sadat, sering kehilangan fokus di momen krusial. “Kalau sudah mencapai angka 18, langsung drop.”

BACA JUGA: Ganeksa di Ujung Jurang Degradasi Livoli Divisi Utama 2025

Foto/PP PBVSI

Foto/PP PBVSI

Maka Livoli Divisi Utama tahun ini bukan hanya soal perebutan tiket ke final four, tapi juga soal pertaruhan identitas klub-klub yang mencoba bertahan di level tertinggi. Samator, dengan segala naik-turunnya, kini berdiri di persimpangan: antara kejutan manis tim promosi atau sekadar catatan singkat perjalanan. (**)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!