Sang-Jin Kim Dilantik sebagai Presiden ke-10 ATU: Era Baru Taekwondo Asia Dimulai, Dirc Richard Turut Hadir

Ludus01

LUDUS - Di tengah udara sejuk Muju, Korea Selatan, Aula Myeongin di Taekwondowon berubah menjadi saksi sejarah. Pada 3 September 2025, Sang-Jin Kim resmi dilantik sebagai Presiden ke-10 Asian Taekwondo Union (ATU). Upacara itu bukan sekadar seremoni, ia menandai awal babak baru bagi Taekwondo Asia, bela diri yang lahir di Korea namun kini menjadi olahraga global dengan jutaan penggemar.

Foto/WTU-News

Foto/WTU-News

Kim, yang lahir tahun 1960, bukan sosok asing dalam dunia Taekwondo. Ia pernah menjadi anggota tim demonstrasi Taekwondo, sebelum kemudian meniti karier di industri galangan kapal dan menjabat CEO Chunwoo Tech. Di balik jas birunya, melekat pengalaman panjang: Presiden Asosiasi Taekwondo Busan, Wakil Presiden sekaligus Auditor Korea Taekwondo Association (KTA), hingga Wakil Presiden ATU. Kini, setelah terpilih melalui pemilihan di Kuching, Malaysia pada 29 Juli lalu, dengan mengantongi mayoritas dari 62 suara anggota, ia akan memimpin ATU hingga 2029.

ATU adalah salah satu serikat kontinental di bawah naungan World Taekwondo, menaungi 45 asosiasi dari seluruh Asia. Dengan populasi benua mencapai 4,4 miliar jiwa, Kim memikul amanat besar: menjadikan suara Asia sebagai penentu arah masa depan Taekwondo dunia. Dalam pidato perdananya, ia menekankan tiga visi utama: membangun ATU yang bersatu melalui komunikasi, mengembalikan nilai luhur Taekwondo sebagai bela diri, dan memastikan pembangunan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Foto/WTU-News

Foto/WTU-News

“Taekwondo lebih dari sekadar olahraga,” kata Kim dalam nada reflektif. “Ia mengajarkan sopan santun, rasa hormat, dan kekuatan mental. Saya akan mengembalikan nilai-nilai mulia itu, sekaligus menyiapkan generasi muda agar membawa Taekwondo menuju masa depan yang gemilang.”

Upacara pelantikan ini juga menjadi momen perpisahan Presiden Kehormatan Kyuseok Lee, yang telah 41 tahun mengabdikan hidupnya untuk Taekwondo Asia. Lee adalah sosok legendaris yang bahkan pernah menjadikan rumah pribadinya sebagai alamat resmi ATU di masa-masa sulit. “Beliau adalah pilar spiritual ATU,” ujar Kim, penuh hormat.

Foto/WTU-News

Foto/WTU-News

Upacara pelantikan dihadiri oleh mantan Presiden ATU Lee Kyu-seok, Presiden Kukkiwon Lee Dong-seop, Presiden Asosiasi Taekwondo Korea Yang Jin-bang, Bupati Muju Hwang In-hong, Anggota Komite Eksekutif WT Jeong Kook-hyun, Ketua Federasi Olimpiade Taekwondo Dunia Moon Dae-sung, jajaran eksekutif Taekwondo Indonesia, Sekretaris Jenderal ATU Kim Ha-young, Anggota Komite Eksekutif ATU Lee Kyung-bae, Ketua Yayasan Promosi Taekwondo Kim Jung-heon, mantan Direktur Pusat Pelatihan Kukkiwon Yoon Woong-seok, mantan Direktur Tim Demonstrasi Kukkiwon Nam Seung-hyun, mantan Rektor Universitas Olahraga Nasional Korea Ahn Yong-gyu, Ketua Komite Olahraga Kim Un-yong, Choi Jae-chun, serta tokoh-tokoh terkemuka taekwondo dari dalam dan luar negeri.

Dari Indonesia, hadir pula Dirc Richard, anggota eksekutif ATU sekaligus legenda yang pernah mengharumkan Merah Putih dengan medali perak di Olimpiade Barcelona 1992. Kehadiran Dirc menegaskan posisi Indonesia sebagai bagian penting dalam percaturan Taekwondo Asia.

Dirc sendiri menanggapi momen ini dengan reflektif. “Kita perlu memandang Taekwondo bukan hanya kompetisi, tetapi juga pendidikan karakter dan diplomasi budaya,” ujarnya. Ia tahu betul bagaimana Taekwondo mengubah hidupnya, dari seorang atlet muda yang mengejar mimpi hingga kini menjadi figur yang ikut menentukan kebijakan olahraga di tingkat Asia. Perjalanan panjang itu menjadi jembatan antara masa lalu yang heroik dan masa depan yang penuh harapan.

Bagi Indonesia, kehadiran Dirc Richard dalam jajaran eksekutif ATU adalah penanda penting. Dirc bukan hanya ikon Taekwondo nasional, tetapi juga simbol bahwa Indonesia ikut menentukan arah perkembangan olahraga ini di level benua. Sebagai peraih medali perak Olimpiade, prestasi langka bagi Taekwondo Indonesia, ia membawa pengalaman berharga ke meja perundingan internasional.

Sementara itu, Sang-Jin Kim tidak datang dengan janji kosong. Ia menekankan enam komitmen: memperluas basis Taekwondo, memperkuat riset pendidikan, mendorong transformasi digital, menumbuhkan budaya inklusif, memperkuat organisasi, dan meningkatkan kerja sama internasional.

Foto/WTU-News

Foto/WTU-News

Gubernur Jeonbuk, Kim Kwan-young, bahkan menyebut pelantikan ini sebagai “awal baru yang akan menjadikan Muju pusat Taekwondo global.” Sementara Kim Kyo-heung, anggota Majelis Nasional Korea, menegaskan bahwa “Taekwondo adalah warisan damai Korea untuk dunia, dan ATU harus menjadikannya perekat budaya serta olahraga.”

Pelantikan Sang-Jin Kim meneguhkan Muju sebagai “kota Taekwondo,” pusat pertemuan dunia untuk bela diri yang satu ini. ATU kini memikul tanggung jawab besar: tidak hanya menjaga sportivitas pertandingan, tetapi juga menjadikan Taekwondo sarana perdamaian global.

Foto/WTU-News

Foto/WTU-News

Ucapan selamat dan dukungan pun mengalir deras, menegaskan betapa momentum ini dianggap sebagai titik balik penting bagi taekwondo Asia. Presiden Kukkiwon, Lee Dong-seop, menyebut Kukkiwon sebagai “rumah taekwondo” yang siap bekerja sama aktif memperkuat status olahraga ini di benua Asia. Senada dengannya, Ketua Yayasan Promosi Taekwondo, Kim Jung-heon, menyambut awal baru di Taekwondowon dengan janji bahwa yayasan yang dipimpinnya akan berjalan beriringan bersama ATU dalam menumbuhkan cabang olahraga ini.

Presiden Asosiasi Taekwondo Korea, Yang Jin-bang, menambahkan keyakinan bahwa di bawah kepemimpinan Kim Sang-jin, Taekwondo Asia akan berkembang pesat berkat jejaring internasional yang ia miliki. Dari ranah politik, Ketua Komite Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Majelis Nasional, Kim Kyo-heung, menegaskan tekad untuk tak ragu memberi dukungan penuh agar taekwondo bersinar sebagai warisan global yang merangkum budaya sekaligus olahraga.

Gubernur Provinsi Jeolla Utara, Kim Kwan-young, bahkan menutup rangkaian ucapan dengan sambutan hangat atas relokasi ATU ke Muju. Ia berjanji untuk bekerja erat bersama Federasi Asia demi memperkokoh Muju sebagai pusat taekwondo dunia.

Tim eksekutif baru pun memaparkan misi besar: memperluas basis taekwondo, memperkuat pendidikan dan riset, melakukan transformasi digital serta pengembangan konten, mendorong budaya taekwondo inklusif, memperkuat tata kelola dan fondasi keuangan, serta memperluas solidaritas internasional.

Foto/WTU-News

Foto/WTU-News

Dengan pelantikan ini, ATU menegaskan tekad untuk menjadi pusat global taekwondo. Teknologi, pertukaran antarnegara, dan jejaring internasional akan menjadi senjata baru untuk membawa taekwondo Asia berdiri sejajar di panggung dunia. Dan di antara derap langkah itu, nama Dirc Richard dari Indonesia ikut hadir sebagai saksi sekaligus pelaku sejarah, menghubungkan masa lalu kejayaan Olimpiade dengan masa depan kepemimpinan olahraga bela diri ini di Asia.

Foto/WTU-News

Foto/WTU-News

Dalam upacara itu, mantan Presiden Lee Kyu-seok diangkat sebagai Presiden Kehormatan dan menerima plakat plakat emas seberat 37,5 gram sebagai penghargaan. Selain itu, dilaksanakan pula penyerahan surat keputusan bagi tim eksekutif baru serta penandatanganan perjanjian bisnis dengan Korea Visual Sports Association. Sementara itu, Sekretariat ATU yang sebelumnya berada di Seongnam akan dipindahkan ke Taekwondowon.

Dengan fondasi yang diletakkan Kyuseok Lee, kepemimpinan baru Kim, serta partisipasi tokoh-tokoh Asia termasuk Dirc Richard dari Indonesia, Taekwondo Asia melangkah ke era baru. Dari Muju, pesan itu menggaung: Taekwondo bukan sekadar tendangan di arena, melainkan warisan budaya yang mengajarkan disiplin, hormat, dan harmoni.

Komite Eksekutif Baru ATU

  • Wakil Presiden: Kim Joong-heon, Shadat Tali Al-Alamli, Nancy Adnan Hassan El-Hindi
  • Anggota Komite Eksekutif: Lee Kyung-bae, Kim Byung-hee, Dirc Richard Talumewo, Raja Wasim Ahmed, Armand Chilmanov, Fadi Zeiti Hussein, Stephan Estanislau, Artemio Valenton Fernandez

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!