

LUDUS - Jumat sore itu, langit Fuji belum sepenuhnya meredup ketika dentuman mesin balap menggema di lintasan. Di balik helmnya, Sean Gelael menatap panjang ke depan. Tugasnya sudah jelas: membuka FP1 dengan simulasi kualifikasi. Begitu keluar dari pit, McLaren 720S GT3 bernomor 95 melaju dengan agresif, menyapu tikungan sirkuit legendaris itu. Angka digital di layar tim berkedip: 1:41.641. P3 di kelas LMGT3. Lebih cepat dari catatan pribadinya tahun lalu, 1:41.772 di FP2.

Bagi Sean, Brand Ambassador Pertamax Turbo yang baru saja merasakan manisnya podium di Lone Star Le Mans (6 Hours of COTA) Amerika, itu bukan sekadar angka. Itu adalah pesan: ia datang ke Jepang bukan untuk sekadar hadir, tapi untuk bersaing. Sementara itu, rekan setimnya, Darren Leung dan Marino Sato, menyelesaikan sisa FP1 dengan tenang. Tugas mereka berbeda: simulasi lomba, ritme panjang yang akan menentukan hari Minggu.
Memasuki FP2, suasana berubah. Kru United Autosports 95 menghabiskan sebagian besar waktu mengutak-atik setelan mobil. Uji coba berlapis untuk menemukan keseimbangan yang sempurna menjelang 6 Hours of Fuji, Minggu 28 September, balapan perayaan seabad FIA WEC. Kali ini, giliran Darren mencatatkan waktu tercepat tim, 1:42.261, di awal kesempatan, meski hanya menempatkan mereka di P14. Marino, yang sedang berburu kemenangan di kampung halamannya, tampil konsisten: lap demi lap di kisaran 1:42.
BACA JUGA: Sean Gelael dan Balapan Spesial FIA WEC 6 Hours of Fuji 2025: Merayakan Seabad Perjalanan

“Konsistensi seperti itu adalah modal emas,” ujar salah seorang kru. Di balapan ketahanan, stabilitas sering lebih berarti ketimbang satu lap tercepat. Sean pun membuktikan dirinya sanggup menjaga tempo dengan ban bekas. Ia menulis rata-rata 1:43 dan sesekali 1:42, tak jauh berbeda dengan Marino.
Namun, potensi McLaren 720S GT3 United Autosports sejatinya terlihat pada mobil nomor 59. Di FP2, mobil kembar itu menembus P2. Sementara dua Lexus RC F LMGT3 milik Akkodis ASP Team tampil dominan. Mobil nomor 78 menguasai FP1, dan mobil nomor 87 memimpin FP2. Porsche TF Sport 81 juga merangsek, finis di P2 FP1, siap menjadi pesaing serius bagi United Autosports maupun Lexus.

Di tengah tensi kompetisi itu, ada sentuhan personal. “Kami menjuluki balapan ini sebagai Marino Week,” tulis tim United Autosports di akun media sosial mereka. Marino baru saja meraih kemenangan pertamanya di FIA WEC, dan kini ia bersiap menyalakan semangat di negeri sendiri, di Fuji.
Hari Minggu akan jadi panggungnya. Putaran ketujuh FIA WEC 6 Hours of Fuji bukan hanya balapan biasa. Ia adalah perayaan “race ke-100”, sebuah momentum sejarah. Para penggemar bisa menyaksikan langsung di YouTube KUY Entertainment.

Sirkuit Fuji, dengan udara dingin dari kaki gunung, menunggu cerita berikutnya. Sean, Marino, dan Darren sudah menaruh harap pada mesin McLaren 720S GT3 mereka. Balapan ketahanan itu tak hanya perkara kecepatan, melainkan juga daya tahan, strategi, dan mungkin sedikit keberuntungan. Pada akhirnya, angka di papan waktu hanyalah pembuka. Sejarah sebenarnya akan ditulis di garis finis.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!