Sean Gelael Melejit dari P11 ke P2, Lalu Jatuh ke P4: Cerita Heroik dari Catalunya
Ludus01


LUDUS - Start dari posisi kesebelas bukanlah kabar yang menenangkan bagi siapa pun di lintasan sepanjang Catalunya. Tapi bagi Sean Gelael, angka sebelas itu bukan vonis, melainkan tantangan. Ia tahu, di dunia balap, posisi hanyalah angka sementara, yang abadi adalah keberanian menyalip di ruang sempit dan ketenangan membaca kekacauan di depan mata. Posisi start tak menguntungkan, P11, memaksa tim Paradine Competition 991 butuh taktik menyerang sejak awal. Dipasanglah Sean untuk menjalankan misi tersebut pada race terakhir GT World Challenge Europe (GTWCE) - Endurance Cup di Sirkuit Catalunya, Spanyol hari Minggu (12/10).

Begitu lampu start padam, sirkuit itu seolah jadi arena bertahan hidup. Beberapa mobil di depannya saling bertubrukan, serpihan karbon beterbangan, dan balapan seketika dinetralisir oleh kehadiran Safety Car. Namun ketika jalur kembali dibuka, Sean tak menunggu aba-aba. Mobil BMW M4 GT3 Evo milik tim Paradine Competition 991 langsung melesat, seperti peluru yang tahu arah pulangnya.
Dalam hitungan beberapa lap, ia menyalip satu demi satu pesaing. Dari P11 naik ke P7, lalu ke P4. Di layar timing, nama Sean Gelael terus menanjak. Sampai akhirnya, di satu momen menegangkan, dia berhasil menembus posisi kedua (P2), sebuah lonjakan yang membuat paddock menahan napas. Di dunia endurance, naik sembilan posisi bukan cuma soal kecepatan, tapi soal keberanian, presisi, dan sedikit keberuntungan di antara bahaya.

Namun balapan tiga jam di Catalunya bukan tentang siapa yang cepat di awal. Saat pergantian pebalap dari Sean ke Darren Leung, posisi tim perlahan menurun ke P6. Mobil masih baik, tapi ritme tak lagi sama. Leung berjuang mempertahankan kecepatan di tengah tekanan. Lalu, di stint terakhir, Jake Dennis, sang juara Formula E 2023, mengambil alih kemudi, berusaha keras mengembalikan posisi seperti semula.
Dennis menggeber mobilnya habis-habisan. Di lintasan yang juga dihuni mobil-mobil dari kelas di atasnya, ia harus bertarung dua lapis: menjaga ritme dan melawan rasa frustrasi. Ia sempat menyusul beberapa lawan, tapi podium tetap menjauh. Akhirnya, setelah tiga jam pertarungan, tim Paradine Competition 991 finis di posisi keempat (P4) di kelas Bronze Cup.

Bagi sebagian orang, itu hasil biasa. Tapi bagi Sean, Leung, dan Dennis, ini perjalanan yang tak biasa. Mereka tampil tanpa beban, tanpa bayang-bayang keharusan menjadi juara. Justru dalam kebebasan itu, mereka menemukan ritme terbaiknya.
“Alhamdulillah, mobil hari ini bagus dan kami membalap dengan kompetitif,” kata Sean usai lomba. “Cuaca juga mendukung, tidak panas dan tidak hujan, jadi kami bisa memaksimalkan pemakaian ban.”

Kalimat itu terdengar ringan, tapi di baliknya tersimpan seluruh napas kelelahan dan kebanggaan seorang pembalap yang tahu kapan harus menyerang dan kapan menerima hasil dengan kepala tegak.
Para pemenang di Catalunya datang dari berbagai kelas: Garage 59 (McLaren) merebut juara Overall dan Gold Cup, Rowe Racing 98 (BMW) unggul di Pro Cup, Tresor Attempto Racing 99 (Audi) menang di Silver Cup, dan Rutronik Racing 97 (Porsche) di Bronze Cup. Tapi dari semua nama itu, sorotan tetap jatuh pada aksi menakjubkan Sean yang mengubah posisi start tak menguntungkan menjadi kisah heroik di tengah lintasan.

Setelah menyelesaikan rangkaian GT World Challenge Europe (GTWCE) – Endurance Cup, Sean bersiap menutup musim balapnya di FIA WEC. Satu lagi bab menanti di 8 Hours of Bahrain, 8 November 2025, sebuah panggung terakhir untuk menuntaskan tahun panjang yang penuh tantangan dan kebanggaan.

Dalam balapan, seperti juga dalam hidup, tak semua yang cepat berakhir di podium. Tapi setiap keberanian untuk melesat dari P11 ke P2, walau akhirnya finis di P4, selalu menyisakan sesuatu yang lebih abadi dari sekadar trofi: kehormatan.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!