Semangat yang Menyala di Dinding Batu dan Es: CdM Tim Indonesia Apresiasi Atlet Panjat Tebing dan Ice Skating Jelang SEA Games 2025

Ludus01

Foto/NOC Indonesia

LUDUS - Di antara denting carabiner yang beradu dan suara napas yang teratur di dinding panjat setinggi belasan meter, Bayu Priawan Djokoseotono menatap ke atas. Chef de Mission Tim Indonesia ke SEA Games Thailand 2025 itu baru saja mencoba memanjat sendiri, sekadar ingin merasakan apa yang setiap hari dihadapi para atletnya. Gerakan tangannya kaku, pijakannya ragu, dan ketika sampai di tengah lintasan, ia berhenti sejenak. “Ternyata tidak mudah,” ujarnya sambil tersenyum, napasnya masih berat. “Jadi kita harus benar-benar menghargai perjuangan para atlet.”

Kunjungan itu bukan sekadar seremoni. Di pelatnas panjat tebing yang terletak di kawasan Bekasi, Bayu datang membawa sesuatu yang lebih: keyakinan bahwa semangat adalah bahan bakar utama menuju kejayaan. Di hadapannya, 16 atlet panjat tebing Indonesia tengah berlatih untuk enam nomor yang akan dipertandingkan di SEA Games 2025 Thailand: speed, lead, dan boulder, masing-masing putra dan putri. Di balik gerakan lincah mereka, tersimpan target yang tegas: tiga medali emas, setengah dari total nomor yang ada.

Keyakinan itu bukan tanpa dasar. Cabor panjat tebing sudah menjelma menjadi simbol kekuatan olahraga Indonesia di mata dunia. Setelah mencatatkan sejarah lewat emas Olimpiade Paris 2024 dan menjadi juara umum di edisi SEA Games sebelumnya, tim ini kembali memikul harapan besar. “Tidak perlu diragukan lagi, panjat tebing Indonesia ini kelasnya sudah mendunia. Targetnya di SEA Games nanti tentu mempertahankan dominasi dengan meraih tiga medali emas,” kata Bayu dengan nada yang tenang tapi penuh keyakinan.
Foto/NOC Indonesia

Foto/NOC Indonesia

Dari tembok batu, langkah Bayu beralih ke dunia yang berkilau dingin, ke permukaan es di AEON JGC. Di sana, bunyi bilah sepatu mengiris permukaan rink seperti denting musik yang berpadu dengan ambisi. Beberapa atlet ice skating tengah berlatih putaran, sementara yang lain sedang menjalani pemusatan latihan di Thailand, Australia, dan Kanada. Bayu datang dengan pesan yang sama: semangat. “Tahun ini, targetnya naik satu tingkat. Kita ingin Indonesia meraih emas pertama dari ice skating,” katanya.

Ia mengingat, di SEA Games 2019 Indonesia sempat mencatat empat perak dan lima perunggu. Kini, tim nasional ice skating yang akan diperkuat 12 atlet, sembilan dari short track speed skating dan tiga dari figure skating, menatap tujuh nomor pertandingan di Thailand dengan harapan baru. Ketua Umum Federasi Ice Skating Indonesia (FISI), Susan Herawati, yang mendampingi CdM Bayu dalam kunjungan itu, tampak yakin. “Dukungan penuh dari CdM dan NOC Indonesia menjadi motivasi besar bagi kami. Semoga target emas dapat tercapai,” ujarnya.

Foto/NOC Indonesia

Foto/NOC Indonesia

Kunjungan Bayu ke berbagai cabang olahraga bukan hanya ritual menjelang keberangkatan kontingen, melainkan upaya memahami denyut nadi para atlet. Ia datang bukan sebagai pejabat yang memberi instruksi, melainkan pendengar yang siap menampung aspirasi. “Prinsipnya, semua kebutuhan sudah dipersiapkan. Kami datang untuk memberikan semangat, memastikan dukungan terpenuhi, dan menampung masukan langsung dari cabang olahraga,” tuturnya.

Di dinding batu yang menggantung di langit Bekasi dan di permukaan es yang berkilau di bawah lampu rink, semangat para atlet Indonesia tampak membara. Mereka berlatih bukan sekadar untuk medali, tetapi untuk sesuatu yang lebih besar: kehormatan membawa Merah Putih berkibar di negeri orang. Dalam pantulan es dan gesekan batu itu, Bayu menyaksikan satu hal yang sama, api yang tak padam.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!