
LUDUS – Son Heung-min merampungkan kepindahannya ke Major League Soccer (MLS) setelah satu dekade di Tottenham Hotspur. Pemain superstar Korea Selatan berusia 33 tahun ini menyetujui kontrak dengan Los Angeles FC.
Los Angeles FC, dilaporkan membayar biaya transfer sekitar USD26,5 juta dan diperkirakan menjadi transfer tertinggi dalam sejarah MLS. Transfer ini mengukuhkan Los Angeles FC sebagai klub berkantong tebal sekaligus tim yang sukses dalam delapan musim pertama di MLS.
Klub yang bermarkas di California tersebut telah menorehkan sejarah, menjadikan Son sebagai pemain termahal dalam sejarah MLS. Transfer ini memecahkan rekor transfer Emmanuel Latte Lath ke Atlanta United di awal musim ini, yaitu sebesar USD22 juta.
Bahkan sebelum itu, FC Cincinnati kembali membuat gebrakan dengan mendatangkan Kevin Denkey seharga USD16,2 juta pada musim 2025. Berarti rekor permain termahal MLS sudah tiga kali dipecahkan di awal musim, sekaligus menggambarkan ketatnya persaingan klub MLS.
Baca juga: Tottenham Hotspurs Juara Liga Europa, Gelar Pertama Setelah 17 Tahun
Son Heung-min bergabung dengan Los Angeles FC tiga hari setelah resmi mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Tottenham Hotspur. Dia tampak menyaksikan pertandingan Piala Liga Los Angeles FC melawan Tigres dari suite mewah di Stadion BMO, Selasa (5/8/2025) malam waktu setempat.
Los Angeles FC akan secara resmi memperkenalkan Son pada konferensi pers hari Rabu (6/8/2025), namun sang penyerang sudah ditampilkan di papan video stadion di akhir babak pertama. Dia pun melambaikan tangan kepada para penggemar yang bersorak gembira dengan akuisisi bersejarah itu.

Son Heung-min merampungkan kepindahannya ke Major League Soccer (MLS) setelah satu dekade di Tottenham Hotspur. Foto/firstpost
Son adalah sosok yang dicintai di Spurs, mencetak 173 gol dalam 454 penampilan kompetitif untuk klub London Utara tersebut. Popularitasnya makin melambung berkat kombinasi kecepatan, kemampuan playmaking, dan ketajaman penyelesaian akhir.
Sang kapten mendapatkan perpisahan yang berkesan pekan lalu di Seoul dalam pertandingan eksibisi Tottenham melawan Newcastle. Dia mendapatkan penghormatan dari kedua tim dan keluar lapangan dengan berlinang air mata di babak kedua di tengah sorak sorai hampir 65.000 penggemar.
Baca juga: Portugal Juara Liga Bangsa-Bangsa, Ronaldo Masih Tajam di Usia 40 Tahun
Son mengatakan perpisahannya itu adalah momen yang sempurna saat mengakhiri 10 tahun kariernya di Tottenham Hotspurs. Son terlihat emosional dan menangis ketika mendapat tepuk tangan meriah dan guard of honor dari para pemain kedua tim.
“Itu adalah momen yang sempurna,” ujar Son kepada situs web klub. “Berbagi momen-momen indah ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan dan saya akan selalu menghargainya - dari para penggemar, para pemain, dan pelatih.”
Atlet paling populer di Korea Selatan telah memilih panggung yang tepat untuk babak selanjutnya dalam kariernya yang gemilang. Los Angeles memiliki populasi etnis Korea terbesar di dunia di luar Korea, tepat di distrik Koreatown terletak hanya beberapa mil dari Stadion BMO LAFC.

Son Heung-min merampungkan kepindahannya ke Major League Soccer (MLS) setelah satu dekade di Tottenham Hotspur. Foto/Yahoo
Kepindahan Son ke California juga menempatkannya pada posisi untuk memberikan dampak di dalam dan luar lapangan di Piala Dunia, yang akan diselenggarakan di seluruh Amerika Utara pada tahun 2026. Son telah menyatakan akan bermain di Piala Dunia keempatnya sebagai Kapten Korea Selatan.
Son yang berusia 33 tahun menjadi bintang paling muda di antara bintang-bintang dunia yang baru saja bergabung dengan MLS. Ada Lionel Messi dan Marco Reus berusia 35 tahun, Luis Suárez berusia 37, dan Olivier Giroud dan Hugo Lloris sama-sama berusia 37 tahun ketika bergabung dengan LAFC tahun lalu. (*)
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!