Tiba-Tiba Pandangan Buram Saat Olahraga? Jangan Panik, Tapi Jangan Abaikan! Ini yang Harus Kita Lakukan!

Ludus01

LUDUS - Pernahkah Anda tiba-tiba merasa pandangan menjadi kabur atau buram saat sedang jogging, latihan beban, atau di tengah sesi yoga? Bukan hanya mengganggu konsentrasi, pandangan buram saat berolahraga bisa menjadi tanda tubuh memberi sinyal bahwa sesuatu tak beres.

Meski sering dianggap sepele, kondisi ini tidak boleh diabaikan, karena bisa berkaitan dengan masalah serius seperti tekanan darah yang tidak stabil, dehidrasi, hipoglikemia (gula darah rendah), atau gangguan pada retina dan saraf optik.

Mengapa Pandangan Bisa Buram Saat Olahraga?

Menurut jurnal dari American Academy of Ophthalmology dan British Journal of Sports Medicine, ada beberapa penyebab umum penglihatan buram selama olahraga:

  1. Tekanan Darah Turun atau Naik Mendadak
    • Saat olahraga intens, tekanan darah bisa melonjak atau justru drop jika tubuh tidak siap. Perubahan ini bisa mempengaruhi aliran darah ke otak dan mata.
  2. Hipoglikemia (Gula Darah Turun)
    • Terutama jika Anda belum makan cukup sebelum olahraga, atau menderita diabetes. Mata sangat sensitif terhadap perubahan kadar glukosa.
  3. Dehidrasi
    • Cairan tubuh yang kurang bisa menyebabkan volume darah menurun dan memengaruhi penglihatan. Mata juga bisa terasa kering.
  4. Latihan Berat Tanpa Istirahat
    • Valsalva maneuver (menahan napas saat mengangkat beban berat) bisa meningkatkan tekanan intrakranial dan menyebabkan penglihatan sementara jadi gelap atau buram.
  5. Masalah Mata yang Terdeteksi Saat Olahraga
    • Pada beberapa kasus, olahraga justru memicu gejala awal dari retinopati, glaukoma, atau ablasi retina, apalagi jika sebelumnya sudah ada gangguan penglihatan.
  6. Penyebab Neurologis
    • Dalam kasus ekstrem, bisa mengindikasikan stroke ringan (TIA) atau migrain okular.

Pertolongan Pertama: Lakukan Ini Jika Pandanganmu Tiba-tiba Menjadi Buram Saat Olahraga

Saat tubuh memberi sinyal bahaya, entah lewat pandangan yang tiba-tiba kabur, rasa melayang, atau nyaris pingsan, yang paling penting adalah jangan panik. Tarik napas pelan, lalu ikuti langkah-langkah ini dengan tenang dan segera lakukan:

  1. Perlambat dan Hentikan Aktivitas
    Jika Anda sedang berlari atau berolahraga intens, kurangi kecepatan secara bertahap. Jangan berhenti mendadak. Lanjutkan dengan gerakan pendinginan ringan untuk menghindari tekanan darah turun mendadak.
  2. Cari Dukungan di Sekitar
    Jangan sungkan untuk meminta bantuan orang di sekitar. Sampaikan kondisi Anda secara jujur, agar bila situasi memburuk, Anda tidak sendirian.
  3. Atur Napas, Hindari Panik
    Panik akan memperparah keadaan. Ambil napas panjang dan dalam. Bernapas secara teratur dapat membantu menstabilkan aliran oksigen ke otak dan organ vital lainnya.
  4. Berbaring Bila Perlu
    Jika kepala terasa sangat ringan atau pusing tak kunjung hilang, duduklah atau berbaring di tempat yang aman. Tinggikan posisi kaki Anda agar aliran darah ke otak kembali optimal.
  5. Minum Air
    Dehidrasi bisa menjadi penyebab utama keluhan ini. Segera konsumsi air putih atau minuman isotonik untuk mengganti cairan yang hilang selama aktivitas.
  6. Bangun Perlahan, Jangan Tergesa
    Setelah merasa lebih baik, jangan langsung berdiri. Bangkitlah perlahan dan pastikan tubuh Anda sudah stabil sebelum kembali beraktivitas.
  7. Kenali Gejala Tambahan
    Jika keluhan tetap bertahan, atau muncul gejala tambahan seperti nyeri dada, jantung berdebar hebat, sesak napas walau sudah istirahat, atau kelemahan di satu sisi tubuh, segera minta bantuan untuk pergi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Jangan menyetir atau pulang sendirian. Keselamatan Anda lebih penting daripada menyelesaikan sesi olahraga.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika gejala ini sering berulang atau disertai: Sakit kepala berat, mual dan muntah, mata terasa nyeri atau berdenyut, terdapat "floaters" atau kilatan cahaya dan kelemahan pada salah satu sisi tubuh, maka sebaiknya segera temui dokter spesialis mata atau saraf. Pemeriksaan seperti funduskopi, tes tekanan bola mata, atau MRI otak mungkin diperlukan.

Tips Agar Tetap Aman Berolahraga dan Terhindar dari Pandangan Buram:

  • Selalu sarapan sebelum olahraga pagi (30–60 menit sebelumnya).
  • Hidrasi cukup sebelum, selama, dan setelah olahraga.
  • Pemanasan dan pendinginan untuk menghindari lonjakan tekanan darah.
  • Gunakan kacamata olahraga jika punya minus/plus silinder agar fokus tetap tajam.
  • Cek mata rutin setiap tahun, terutama jika punya riwayat diabetes atau tekanan darah tinggi.
  • Jangan memaksakan beban latihan berlebih.

Olahraga seharusnya membuat tubuh sehat, bukan justru menimbulkan gejala aneh yang mengganggu. Pandangan buram saat olahraga bisa jadi "alarm" dari tubuh yang meminta perhatian. Dengarkanlah. Karena terkadang, menjaga kesehatan bukan soal seberapa keras kita berlari, tapi seberapa bijak kita berhenti dan bertanya: "Apa yang sedang terjadi di dalam tubuhku?" (Dari Berbagai Sumber)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!