Timnas Putri Indonesia Dikalahkan Pakistan 0-2, Penyesalan Mochizuki dan Peluang yang Menipis
Ilham Sigit Pratama

LUDUS – Kans Timnas Putri Indonesia untuk lolos ke Piala Asia Wanita 2026 menjadi menipis setelah laga kedua penyisihan Grup D kalah lawan Pakistan 0-2. Pelatih Timnas Putri Indonesia Satoru Mochizuki mengungkapkan penyesalannya atas kekalahan di Stadion Sports Center, Tangerang, Banten, Rabu (2/7/2025) malam WIB.
Sebelum laga, secara matematis, Garuda Pertiwi jauh diunggulkan pada laga ini. Apalagi, Pakistan baru saja dicukur delapan gol oleh Taiwan pada laga sebelumnya.
Di atas lapangan, yang terjadi justru di luar dugaan. Timnas Indonesia tak mampu menahan permainan efektif Pakistan yang diasuh pelatih Adeel Mira Rizki.

Gelandang Timnas Indonesia, Sheva Imut berduel dengan penyerang Pakistan, Anmool Hira. Foto/AFC
Betapa tidak, secara keseluruhan, Pakistan hanya mencatat tiga peluang di babak pertama, namun berbuah dua gol. Sementara Tim Merah Putih melepaskan 11 tembakan, namun hanya satu yang tepat sasaran, yakni tembakan Claudia Scheunemann pada menit ke-37.
Pakistan mampu mencetak gol pada percobaan menyerang pertama pada menit ke-8 melalui aksi Nadia Khan. Setelah melakukan penetrasi di sisi kiri pertahanan Indonesia, pemain Doncaster Rovers itu melepaskan tembakan keras yang membentur Gea Yumanda dan merobek gawang Indonesia.
Baca juga: Timnas Putri Indonesia Bekuk Kirgistan 1-0, Ini Catatan Mochizuki untuk Garuda Pertiwi
Pada menit ke-15, Pakistan kembali mengancam pertahanan Indonesia melalui Mariam Mahmood. Setelah menerima umpan terobosan, Mariam Mahmood dijatuhkan bek Indonesia, Emily Nahoon di kotak penalti.
Wasit Haruna Kanematsu tanpa ragu menunjuk titik putih. Eksekusi penalti Suha Hirani meluncur deras ke arah tengah gawang Timnas Putri Indonesia. Kiper Iris De Rouw tidak mampu membaca arah bola dan skor pun berubah menjadi 2-0 untuk Pakistan.
Di sisa pertandingan, Timnas Indonesia terus mengurung Pakistan seraya mengotak-atik bola, namun peluang berbahaya urung tercipta. Mochizuki berinisiatif menurunkan Isa Warps, Marsela Awi dan Rosdilah Siti.
Namun naas, Isa Warps, yang diharapkan menjadi tumpuan justru cedera setelah berbenturan dengan pemain lawan. Tak hanya pemain naturalisasi tersebut, Sheva Imut juga turut harus dibawa keluar lapangan menggunakan tandu.
Baca juga: Keharuan Selimuti Debut Isa Warps Bersama Timnas Putri Indonesia, Nenek Saya Bersorak dari Surga!
Kekalahan 0-2 dari Pakistan membuat timnas Indonesia turun ke peringkat ketiga klasemen sementara Grup D dengan perolehan tiga poin. Pakistan yang juga mengoleksi tiga poin namun unggul head-to-head atas timnas Indonesia menduduki peringkat kedua.
Sementara Taiwan, yang pada laga sebelumnya, menghajar Kirgistan tiga gol tanpa balas, duduk nyaman di puncak klasemen dengan koleksi enam poin. Hasil ini membuat asa lolos timnas Indonesia ke Piala Asia Wanita 2026 menipis.

Zahmena Malik (kiri), Mariam Mahmood (tengah) dan Nadia Khan merayakan gol ke gawang timnas Indonesia. Foto/AFC
Pakistan yang babak belur mengawali babak kualifikasi, ternyata bukan tim yang bisa diremehkan. Wakil Asia Selatan ini benar-benar mengevaluasi kekalahan memalukan dari Taiwan untuk benar-benar bangkit di laga kedua.
“Sebagai pemain, kami punya opsi, apakah terus merasa sedih karena kekalahan sebelumnya atau bereaksi positif dengan bangkit. Itulah yang kami lakukan, menunjukkan karakter dan resiliensi kami,” ujar kapten Pakistan, Maria Khan.
Gelandang kelahiran Colorado, Amerika Serikat ini bertekad tampil lebih baik pada laga terakhir melawan KIrgistan untuk lolos ke babak selanjutnya. “Kami berupaya agar memiliki memori jangka pendek, melupakan laga kemarin dan fokus untuk laga selanjutnya,” pungkas
Penyesalan Mochizuki, Namun Tak Patah Arang

Pelatih timnas Indonesia, Satoru Mochizuki didampingi Felicia De Zeeuw pada konferensi pers seusai laga. Foto/Ilham Sigit Pratama/LUDUS.id
Setelah laga, keputusan Mochizuki dalam menentukan susunan pemain menjadi sorotan pencinta sepak bola tanah air. Alih-alih menurunkan Isa Warps, yang tengah dalam kepercayaan diri tinggi setelah mencetak gol debut, Mochizuki malah menurunkan Reva Oktaviani.
Namun Mochizuki membantah kekalahan dari Pakistan akibat rotasi pemain. Pelatih berusia 61 tahun itu justru menyesalkan masih maraknya kesalahan individu yang dilakukan anak asuhnya
“Pastinya kami ingin menang, tapi hari ini kami kalah. Kami sangat menyesal. Sejujurnya, pertandingan baru saja selesai. Jadi belum sempat menganalisa,” tutur Mochizuki pada konferensi pers seusai laga.
“Pastinya kami ingin menang, tapi hari ini kami kalah. Kami sangat menyesal." Satoru Mochizuki, Pelatih Timnas Putri Indonesia.
Namun, Mochizuki tetap mengakui terdapat andil kesalahannya dalam kekalahan mengejutkan tersebut. Mochizuki berandai-andai bisa memutar waktu agar bisa membuat lebih banyak perubahan di sisa babak kedua.
“Jadi saat tertinggal 0-2 di babak pertama, memang banyak yang saya pikirkan. Kami harus mencetak gol, tetapi akhirnya kami hanya mengganti satu pemain (di lini depan),” ucap Mochi, sapaan akrabnya.
Terlepas dari hasil minor tersebut, Mochizuki enggan melempar handuk. Dia ingin bersikeras memperjuangkan asa lolos timnas Indonesia di laga penentuan menghadapi Taiwan, pada Sabtu (5/7/2025) .
“Tapi kami ingin mempersiapkan diri (untuk laga kontra Taiwan) meskipun kemungkinannya (untuk lolos) kecil. Kami tidak ingin menunduk di sini, kami ingin bangkit di laga selanjutnya,” tutup Mochizuki.
Timnas Indonesia wajib menang atas Taiwan untuk menjaga asa lolos ke Australia, sembari berharap Pakistan gagal menang atas Kirgistan. Dalam sepak bola, tentu tidak ada hal yang mustahil.
Senada dengan Mochizuki, Iris De Rouw juga mengungkapkan tekad yang sama. Kiper yang mewarisi garis Jawa Timur dari sang nenek ini menolak menyerah dan menganggap perjuangan timnya belum usai.
“Selama misinya belum selesai, kami akan terus berjuang dan tidak menyerah. Kekalahan ini bukanlah akhir. Memang ini terasa seperti akhir dari segalanya, tetapi kami harus tetap menegakkan kepala,” tutur Iris.
Tampil Lepas di Laga Pamungkas

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membeberkan isi percakapannya dengan para pemain di ruang ganti. Foto/Ilham Sigit Pratama/LUDUS.id
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menemui para pemain di ruang ganti seusai pertandingan. Pria yang juga Menteri BUMN ini memotivasi para pemain bahwa perjalanan mereka masih panjang.
“Main seperti ini saya rasa sudah hasil yang baik. Ya, tentu kita harapkan hari ini menang. Tapi memang mereka seperti main tidak lepas. Ya, maklum masih usia muda. Tadi saya sampaikan di ruang ganti, harus menjadi pelajaran buat mereka untuk di kejuaraan U-20 AFC,” ujarnya.
Erick ingin pemain-pemain belia seperti Emily Nahon dan Felicia De Zeeuw mengambil hikmah dari Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 sebagai bekal menuju Piala Asia Wanita U-20 2025.
Piala Asia U-20 2025 akan digelar pada 2 sampai 10 Agustus 2025. Timnas Indonesia U-20 menghuni Grup D bersama Turkmenistan, India dan tuan rumah Myanmar.
“Ya, memang membangun tim tidak mudah. Ini perjalanan panjang yang harus kami hadapi. Kami membangun tim ini kurang lebih setahun. Usianya sangat muda. Rata-rata pemain kita ini mungkin masih 19 tahunan,” katanya. (*)
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!