World Cadet Chess Championship 2025: Babak 9, Kebangkitan Hillary Rooca Theng dan Harapan Tiga Pecatur Cilik Indonesia

Ludus01

Foto/Kristianus Liem

LUDUS - Di antara dinginnya kota tua yang kini disulap jadi ajang pertempuran bidak-bidak, tiga pecatur cilik Indonesia sedang mengukir cerita. Di ruang penuh papan kayu dan bidak-bidak kecil itu, ada tiga anak Indonesia yang justru membawa kehangatan lain, semangat, keberanian, dan sebuah janji kecil tentang masa depan catur negeri ini. Mereka masih belia, namun duduk di kursi yang sama dengan anak-anak dari Rusia, India, dan Kazakhstan, yang datang dengan nama besar dan tradisi panjang catur. Dan pada Minggu (28/9), di babak ke-9 World Cadet Chess Championship 2025, satu di antaranya, Hillary Rooca Theng, menemukan kembali nyala yang sempat redup.

“Anak-anak ini masih belia, tapi mereka berani masuk gelanggang dunia,” kata Eka Putra Wirya, Dewan Pembina PB Percasi, sebelum keberangkatan tim. “Kami ingin mereka merasakan atmosfer kompetisi global sejak dini. Apa pun hasilnya, pengalaman ini tak ternilai.”

Di Sholak Baluan Arena, Almaty, seperti menghela napas panjang. Bidak-bidak berdiri kaku, seolah ikut menahan degup seorang anak sepuluh tahun dari Indonesia. Hillary Rooca Theng duduk di papan, matanya tak gentar. Lawannya: Aleksandra Vitsiuk, pecatur Rusia, dengan segala bayangan tradisi panjang negerinya. Namun di babak kesembilan, Minggu (28/9), justru dari tangan mungil Hillary lahir sebuah perlawanan yang tak diduga.

Permainan ini terasa seperti garis tipis antara hidup dan mati. Setiap langkah bukan hanya sekadar catatan dalam papan skor, melainkan juga pertarungan harga diri, langkah untuk tetap berada dalam lingkaran harapan. Hillary, yang sempat ditekan, memilih jalan tak biasa: ia menyerang balik.

BACA JUGA: World Cadet Chess Championship 2025: Tiga Bocah Indonesia, Tiga jalur, Tiga Nasib Berbeda, Jalani Babak 7 Penuh Drama di Almaty

Foto/Kristianus Liem

Foto/Kristianus Liem

Kristianus Liem, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, menyebutnya dengan nada penuh rasa percaya, “Keberanian Hillary untuk selalu melakukan counter ketika ditekan patut dipuji.”

Tiga langkahnya — 18…f5, 34…d5, dan 39…e4 — berdiri seperti batu karang di tengah badai. Yang terakhir bahkan membuat Aleksandra tergagap, terpaksa menundukkan menteri ke g2, lalu kehilangan kendali atas lajur-c terbuka. Dari situlah jurang perlahan terbuka. Hillary melepaskan kombinasi: benteng dan menteri bergerak serempak, menikam ke baris pertama. Aleksandra panik. Kudanya menutup skak, tapi justru itu yang menjeratnya ke dalam skakmat di petak f2.

Satu kemenangan yang lahir dari keberanian. Skor Hillary kini lima poin (+5 -4), menempatkannya di urutan 47 dari 115 peserta. Bagi seorang anak, angka itu mungkin sekadar barisan statistik. Tetapi di baliknya, ada cerita tentang keteguhan: seorang gadis kecil dari Indonesia yang berani menatap mata badai, lalu melangkah maju dengan tenang, di tengah gemuruh arena asing yang dingin. Hillary tampil penuh determinasi. Untuk kedua kalinya, gadis 10 tahun itu menundukkan pecatur Rusia. Hillary menutup babak ke-9 dengan poin 5 (+5 -4), menempatkannya sementara di peringkat 47 dari 115 peserta.

BACA JUGA: World Cadet Chess Championship 2025: Tiga Anak, Satu Langkah Eka Putra Wirya, dan Babak 8 yang Menentukan

Foto/Kristianus Liem

Foto/Kristianus Liem

Sementara itu, Zach Alexander Tjong yang bermain di kelompok Open 8 tahun, harus puas berbagi angka dengan pecatur tuan rumah Shokan Bereket. Dalam 34 langkah pembukaan Sicilia variasi Tertutup, Zach tidak menemukan celah kombinasi seperti biasanya. Pertukaran cepat tiga perwira ringan dan kemudian Benteng membuat permainan berakhir dalam posisi akhir Menteri dengan lima bidak masing-masing.

Hasil remis di langkah ke-26 sudah hampir tak terhindarkan. Dengan 5,5 poin (+5 =1 -3), Zach kini berada di peringkat 36 dari 150 peserta.

Kenny Horasino Bach menghadapi nasib berbeda. Untuk kedua kalinya, ia kalah dari pecatur India. Kali ini lawannya, Advik Amit Agrawal, menggunakan pertahanan Caro-Kann yang panjang hingga 43 langkah.

Foto/Kristianus Liem

Foto/Kristianus Liem

Seperti babak kedua sebelumnya, Kenny kembali menghadapi “permainan psikologis”: lawannya melangkah lalu berdiri, berjalan mengitari arena. “Kenny seperti kehilangan angin.” Di langkah 24, ia menyerahkan kualitas Benteng a8 dengan Gajah. Di langkah 37, satu Bentengnya hilang hanya ditukar tiga bidak. Enam langkah kemudian, Kenny menyerah.

Kekalahan ini membuat Kenny bertahan di 5 poin (+5 -5), berada di peringkat 51 dari 175 peserta. Dalam foto, tampak Advik kembali berdiri setelah melangkah, meninggalkan Kenny sendirian menatap papan.

Dari kiri ke kanan: Hillary - Ibunya - Kristianus Liem - Eka Putra Wirya. Foto/Istimewa

Dari kiri ke kanan: Hillary - Ibunya - Kristianus Liem - Eka Putra Wirya. Foto/Istimewa

Kristianus Liem, menilai ketiganya menunjukkan hal terpenting yang dicari dari sebuah kompetisi dunia: keberanian. “Kita tidak mengukur mereka hanya dari angka di klasemen,” katanya. “Keberanian untuk melawan, untuk tidak gentar pada lawan yang lebih mapan, itulah fondasi dari calon pecatur besar. Indonesia pernah melahirkan nama-nama besar di dunia catur. Siapa tahu, dari arena inilah muncul generasi berikutnya.”

Foto/Kristianus Liem

Foto/Kristianus Liem

Sholak Baluan Arena bukan sekadar gelanggang pertandingan. Tiga cahaya kecil itu: Hillary, Zach, Kenny, berjalan dengan caranya masing-masing di tengah dingin Almaty. Ada yang menatap badai dan menyerang balik, ada yang menutup hari dengan damai, ada pula yang kehilangan arah dalam tiupan angin lawan. Tetapi dari ketiganya, kita belajar satu hal sederhana: bahwa catur bukan hanya soal menang-kalah, melainkan tentang keberanian anak-anak untuk duduk di hadapan dunia, dengan keyakinan bahwa langkah mereka, sekecil apa pun, pantas dicatat.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!