Yang Pertama, Yang Bikin Kejutan

1
0

“Tekanan yang sangat berat. Tapi saya mendapatkan kenyamanan tim. Kekuatan doa dan dukungan moril masyarakat Indonesia, ini yang membuat saya terpacu untuk menang dan menyumbangkan medali emas untuk merah putih!”

Taufik Hidayat. Sekarang sudah menjadi legenda badminton Indonesia. Pernyataan di atas adalah waktu usai mengalahkan andalan Malaysia, Wong Choong Hann, dengan skor 15-10, 11-15 dan 15-11 di partai final tunggal putra badminton SEA Games Brunei Darussalam 1999. Taufik baru empat hari merayakan ulang tahunnya yang ke-18,  pada 10 Agustus. Sementara, lawannya sudah berusia 22 tahun. Taufik memberikan kado istimewa buat dirinya adalah kemenangan fantastis atas pebulutangkis yang prestasinya lebih dulu mendunia.

Kemenangan yang diraihnya di Hassanal Bolkiah Sports Complex, Bandar Seri Begawan, tepat sehari sebelum SEA Games ke-20 ditutup, dan pada saat tim Indonesia paceklik medali emas. Kemenangan Taufik sangat berarti tak hanya buat dirinya, tapi juga buat Indonesia.

Taufik langsung menjadi idola baru olahraga Indonesia. Taufik memberikan kejutan dan momen yang sangat indah. Prestasi pertama di arena multievent, yang kemudian akhirnya bisa meraih medali emas Asian Games Busan 2002, Doha 2006 dan Olimpiade Athena 2004.

SEA Games, arena luar biasa untuk tekanan mental seorang atlet. Taufik Hidayat mengakui itu. Apalagi untuk atlet baru.  Karena prestasinya mempengaruhi posisi tim Indonesia. Dan, SEA Games juga selalu menciptakan dan melahirkan bintang dan idola baru. Atlet yang kali pertama ikut, langsung juara. Seperti yang terjadi pada SEA Games Vietnam 2021.

LUDUS.ID memilih lima atlet, peraih medali, yang kemenangannya sangat mengejutkan. Tak hanya untuk cabang olahraganya, tapi juga untuk Indonesia. Mereka, yang berhasil mengumandangkan Indonesia Raya dan mengibarkan merah putih, adalah bintang masa depan Indonesia. Minim pengalaman tapi punya mental juara yang luar biasa. Lima atlet debutan yang berhasil membawa medali SEA Games Vietnam 2021

1. FLAIRENE CANDREA

Ia, Flairene Candrea Wonomiharjo, baru berusia 17 tahun, tak pernah terekspos profilnya di lintasan renang, hingga akhirnya tampil mengejutkan di arena SEA Games Vietnam 2021. Ia, kuda hitam, yang tampil mencengangkan lawan-lawannya. Ia, perenang, yang masuk tim nasional, kurang dari tiga bulan digelarnya SEA Games.

Sebelumnya, ia hanya atlet ranang indah. Yang baru berprestasi di PON Papua. Belum pernah merasakan kompetisi ketat tingkat internasional. Belum pernah merasakan beratnya tekanan jika berlomba atas nama negara. Makanya, dua hari sebelum turun, ia menangis tak henti saking takutnya melihat lawan-lawannya yang tampil lebih dahulu. Albert Sutanto, pelatihnya, yang juga menyarankan ia untuk beralih ke renang, terus-menerus meyakinkan bahwa Flairene akan bisa menaklukkan keadaan.

Hari keempat digelarnya renang SEA Games (17/5). Sehari setelah rekannya sudah meraih medali emas, Flaierene malah berbalik meyakinkan Albert yang tengah bersedih karena ada perenang yang gagal meraih target emas. Ia bilang ke Albert,”Tenang koh. Jangan sedih. Masih ada saya!”

Ia penuh percaya diri. Tapi, ia juga membuat rasa takut pelatih dan tim renang Indonesia. Semua menyangka Flairene tak fokus. Berdiri di belakang start blok. Ia maju selangkah saat line nomor 3 atas nama perenang Singapura dipanggil. Padahal, ia berada di line 4 untuk final nomor 100 meter gaya punggung putri. Dan beberapa menit setelah itu, Flairene mengubah semua keadaan. Ia, mencatat waktu 01 menit 03,36 detik. Flai mengalahkan duo Filipina Chloe Kennedy Anne Isleta Doromal dan Jessica Joy Geriane Taquba.

Ia, Flairene Candrea Wonomiharjo , mengubah ketegangan menjadi kegembiraan yang tiada tara. Semua bersorak. “Emas ini untuk negeri tercinta Indonesia,” tegasnya. Ia tersenyum lebar. Menangis bahagia, Tak seperti tangisan ketakutan dua hari jelang lomba. Juga tak seperti tangisan ketika dipaksa orangtuanya untuk nyebur kolam renang saat ia masih duduk di kelas satu SMP.

Ia, adalah masa depan renang Indonesia!

2. MASNIARI WOLF

Jika di sinetron ada ganteng-ganteng serigala, yang hadir menghebohkan dunia sinetron Indonesia, di lintasan renang SEA Games Vietnam, ada cantic-cantik serigala. Ia, adalah Masniari Wolf. Yang menggetarkan arena kolam Aquatics Sport Place Vietnam. Tak hanya karena kecantikannya, tapi juga prestasi yang sangat mengejutkan. Dan gadis cantik berusia 16 tahun itu dari Indonesia, yang berhasil meraih medali emas 50 meter gaya punggung putri SEA Games Vietnam 2021. Bukan unggulan, tapi malah finis tercepat dengan waktu 29,21 detik. Catatan waktunya itu juga menjadi rekor nasional baru yang sebelumnya diukir Sofie Kemala (29,47 detik) di Bandung pada 2016.

Masniari, gadis berdarah Indonesia-Jerman ini, namanya tak pernah muncul di lintasan renang Indonesia. Padahal, sejak tahun 2017, Wisnu Wardhana, legenda renang Indonesia yang sekarang menjadi manejer tim renang Indonesia, sudah melakukan kontak untuk membawanya pulang ke Indonesia. Dan setelah melalui proses panjang, Masniari akhirnya memilih pulang ke Indonesia dan membela merah putih di SEA Games Vietnam. Penampilan perdana untuk Indonesia yang sangat mengejutkan.

Wisnu memuji kalau Masniari adalah perenang junior yang sangat profesional. Dia tahu apa yang harus dia lakukan seperti persiapan dan fokus yang sangat tajam. Kebisasaan dan pengalaman bertanding di Eropa, membuat Masniari menjadi perenang yang mungkin bisa dibilang hampir matang.

Layaknya seorang serigala, Masniari itu memang benar-benar “Silent Assasin”, yang akan menjadi perenang andalan Indonesia di masa depan. Mimpinya sekarang, hanya ada dua, yaitu  bisa tampil di olimpiade dengan membawa bendera merah putih dan ingin bertemu Presiden Jokowi.

“Saya ingin berjumpa dengan Presiden Jokowi jika diperkenankan. Ingin berterima kasih kepada Indonesia, karena perjalanan panjang yang saya rasakan sangat luar biasa, bisa mempersembahkan prestasi untuk tanah tempat ibu saya berasal.”

3. MUHAMMAD ZUL ILMI

Vietnam agaknya jadi negara yang paling dikenang lifter Indonesia, Muhammad Zul Ilmi. Apalagi Sports Training and Competition Center, Hanoi. Karena di sanalah, pada hari minggu, 22 mei lalu, lifter asalah Aceh ini menggenapkan medali emas untuk tim Indonesia menjadi 60 emas pada pesta olahraga bagsa-bangsa Asia Tenggara, SEA Games Vietnam 2021. Ia, mendapatkan medali emas pertamanya di ajang SEA Games dan menjadi yang terkuat di kelas 89 kg dengan total angkatan 337 kg.

Zul Ilmi, baru mengenal angkat besi saat usinya sudah remaja, yakni 18 tahun. Mengenal olahraga ini saat ia menonton siaran olimpiade London tahun 2012, ketika Eko Yuli Irawan berhasil meraih medali perunggu. Tayangan itulah yang menginspirasinya untuk berlatih angkat besi dan mulai bermimpi untuk menjadi seperti Eko Yuli.

Mimpi yang akhirnya diwujudkan dengan berlatih sangat keras. Setiap hari. Setiap saat membawa mimpi-mimpinya, yang akhirnya membuka jalan untuk membela daerahnya tanpil di PON XX Papua 2021 dan berhasil membawa pulang medali emas di kelas 96 kg.

Kemenangannya di Papua, membuka jalan untuk tampil di arena multievent, arena yang diakuinya sangat berat dan penuh tekanan, SEA Games. Ia nervous bukan main. Grogi. Apalagi melihat penampilan  lawan-lawannya, yang angkatannya jauh dari angkatan dirinya.

“Sebelum berangkat ke Vietnam, saya mengundang acara untuk anak yatim untuk berdoa bersama. Doa anak yatim itu mustajab,” pengakuan Zul Ilmi, yang menurutnya, membuat ia tenang dan tampil maksimal.

“Di belakang panggung, saya mondar-mandir. Tegang, takut dan grogi. Tapi pelatih saya bilang, berdoalah terus untuk supaya tenang. Saya terus berdzikir. Terus berdoa tak putus-putus. Dan saya akhirnya memenangi perasaan tegang dalam tekanan menjadi hasil maksimal. Nama saya ada di urutan teratas. Saya menang. Saya dapat emas.”

Ia mengatasi tekanan dengan caranya. Sekarang, Zul Ilmi berusia 28 tahun. Keinginannya sekarang adalah ingin tampil di Olimpiade Prancis 2024. Mimpi untuk bisa tampil di sana, selalu ia bawa kemanapun dengan berlatih keras. Ia, Muhammad Zul Ilmi adalah lifter masa depan yang akan menjadi andalan Indonesia, yang akan kita tunggu dengan prestasi emasnya lagi.

4. NADYA NAKHOIR

Nadya Nakhoir. Berusia 28 tahun. Atlet Kick Boxing. Peraih medali pertama untuk kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam 2021. Pertama juga buat dirinya tampil di arena internasional dan tampil mengejutkan, malah sudah dikalungi medali.

Buat Nadya, inilah event yang secara mental, menguras banyak hal. Tekanannya sangat dahsyat. Apalagi tampil di olahraga yang baru digelutinya. Sebelumnya, ia menjadi atlet wushu. Tapi pengalaman dan perjalanan hidupnya, menempanya untuk menjadi pribadi yang kuat dan tak gentar hadapi apapun. Ia pun berhasil dikalungi medali perunggu nomor Women’s Full Contact 48 Kg Kick Boxing SEA Games Vietnam 2021.

“Kemampuan saya tidak sebagus teman-teman, tapi saya tetap berusaha bertahan di sini.  Kalau kamu yakin sama cita-citamu, maka milikilah tekad yang kuat dalam hatimu dan saya hanya punya tekad dalam hati. Mungkin teknik dan fisik saya gak bagus, tapi saya punya kemauan yang mungkin lebih dari teaen-teman yang lain untuk menjadi seorang juara.”

5. REZZA OCTAVIA

Membaca data prestasi Rezza Octavia, atlet panahan Indonesia, belum satu pun kejuaraan yang mengatasnamakan Indonesia dalam event multicabang internasional. Sehingga, begitu ia meraih medali emas untuk tim Indonesia, juga untuk dunia panahan Indonesia, di arena SEA Games Vietnam 2021, jelas ini sangat mengejutkan. Dalam debut pertamanya, ia langsung meraih dua medali emas dari nomor recurve beregu campuran dan nomor recurve perseorangan.

Resa, sapaanya, adalah atlet yang berasal dari Papua, yang dalam ajang PON XX Papua 2020, juga berhasil memberikan medali perak untuk daerahnya. Sebetulnya, Rezza sudah pernah mengikuti kualifikasi olimpiade di Paris 2020, dan Kejuaraan Dunia World Archery di Turki 2022, tapi masih gagal membawa prestasi terbaiknya.

Dalam tekanan yang luar biasa, arena SEA Games Vietnam 2021 adalah ajang pembuktian bagi dirinya bisa membawa prestasi yang membanggakan. Kerja keras dan dedikasi tinggi memberikan hasil yang maksimal. Seribu anak panah telah ia lesatkan dalam sehari untuk persiapan SEA Games Vietnam 2021, menurutnya itu adalah latihan terkerasnya. Tetapi fokus, emosional dan konsistensi dirinya menjadi terlatih karena 1000 anak panah itu. Karena, ia ingin berprestasi tinggi, ingin bisa tampil dan berprestasi di arena olahraga multievent paling akbar dunia yaitu Olimpiade.


APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!