
Tulisan ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi ludus.id
PSSI berencana mendatangkan Lionel Messi dan tim nasional (timnas) Argentina untuk melawan PSSI pada FIFA Matchday di bulan Juni nanti. Apakah kehadiran Messi dan timnas Argentina ini untuk menghibur masyarakat sepak bola? Atau hanya pencitraan

Lalu manfaat apa yang bisa kita peroleh dari kehadiran Messi dan timnas Argentina nanti?
Dua pekan terakhir di beberapa media sosial ada pernyataan resmi dari PSSI bahwa PSSI berencana akan mendatangkan timnas Argentina melawan timnas Indonesia di FIFA Matchday, pada bulan Juni nanti. Kalau kita lihat rencana ini, sepertinya sangat bagus. Idenya bagus, walaupun kita perlu juga harus melihat dari berbagai aspek apa yang bisa menguntungkan kita dari pertandingan ini, atau juga apa yang mungkin tidak menguntungkan bagi sepak bola Indonesia.
Nah, pernyataan ini dikeluarkan oleh PSSI, salah satunya lewat wakil ketua PSSI Zainudin Amali. Dan memang di PSSI ini, belum ada juru bicara resmi sehingga kadang-kadang ada pernyataan ketua, wakil ketua atau anggota Exco dan juga Sekjend. Sehingga semua informasi yang keluar, ya kita anggap saja valid karena dikeluarkan oleh mereka yang memang pengurus resmi di PSSI, tapi mungkin Erick Thohir harus membenahi ini juga, sehingga sebaiknya hanya satu pintu pernyataan resmi yang keluar dari PSSI. Tidak semua orang di PSSI berhak ngomong apalagi untuk menyampaikan informasi-informasi strategis.
Kita kembali kepada rencana PSSI mendatangkan Lionel Messi dan timnas Argentina dan sekarang sedang berporses. Bisa saja lewat G2G atau lewat federasi dengan federasi, PSSI dengan AFA (Asosiasi Sepak bola Argentina), sehingga kita berharap misi ini, mungkin minggu depan sudah ada jawaban dari AFA kepada PSSI, bahwa mereka akan datang atau tidak.
Tetapi untuk mendatangkan sebuah tim nasional Argentina pada FIFA Matchday itu, untuk seluruh pemain tim nasional itu biasanya harus ikut karena ini FIFA Matchday, maka kalau Lionel Messi yang menjadi fokus dari rencana kedatangan timnas Argentina ke Indonesia ini, sangat mungkin akan hadir karena dia tidak bisa menghindari sejauh dan selama dia dalam kondisi yang sehat, sehingga dia sangat mungkin akan hadir. Tetapi kalau kita lihat dari sisi finansial, pembiyaannya, mungkin sekitar 5 sampai 7 juta USD untuk mendatangkan timnas Argentina, nah apalagi sekarang mereka sedang dalam predikat juara piala dunia.
Nilai 5 sampai 7 juta USD ini kalau dikonversi ke dalam IDR sekitar 60 sampai 90 miliar rupiah, nilai yang, ya mungkin, terlalu jauh, atau terlalu tinggi. Tetapi juga bisa juga normal kalau kita lihat dari income yang akan diperoleh dari hasil pertandingan itu. Misalnya, stadion GBK (Gelora Bung Karno) kalau pertandingan itu digelarkan di sana itu bisa menampung sampai 80 ribu penonton, atau kita ambil tengah saja, ya 60 atau 70 lah, kalau kita merata-rata satu tiket 1 juta rupiah dan penonton sekitar 70 ribu maka dari income tiket saja sudah mendapatkan 70 miliar, belum lagi untuk TV Rate, dan juga sponsor-sponsor atau sub sponsor lainnya sehingga dari sisi financial kemungkinan PSSI tidak rugi.
Dan nilai positif lain PSSI telah memberikan hiburan yang menarik sebagai obat pelipur lara atas kekecewaan masyarakat sepak bola Indonesia yang tidak bisa menikmati gelaram piala dunia u-20. Ini hal-hal positif yang bisa dipetik dari kehadiran timnas Argentina nantinya bersama Lionel Messi.
Tetapi catatan tersendiri, PSSI harus fight dengan AFA untuk Messi harus hadir karena ini FIFA Matchday. Kalau faktor Messi ini sedikit mengusik dengan Messi tidak datang, berarti nilai pertandingan ini akan anjlok sehingga kemungkinan juga dari sisi financial PSSI akan merugi, juga dari sisi hiburan penonton tidak akan melihat sesuatu yang luar biasa.
Karena kehadiran penonton atau masyarakat sepak bola lewat televisi menyaksikan pertandingan itu, tidak akan terlalu terhibur karena mereka lebih fokus terhadap Messi dan kalau Messi tidak ada pertandingan itu akan turun nilainya. Nah ini yang harus diperhitungkan betul oleh PSSI. Diluar itu, pertandingan ini juga mungkin sebagai pencitraan ya bagi PSSI atau pengurus baru di PSSI, karena kita lihat juga dari sisi teknis sebetulnya pertandingan ini bagi timnas kita sangat tidak berimbang karena peringkat FIFA pun Argentina jauh.
Kalau dianalogikan di pendidikan, mungkin Argentina itu mahasiwa, ya kita mungkin ya, sekolah dasar sehingga terlalu jauh pertandingan kekuatan itu sehingga kita hampir pasti tidak akan memetik poin tambahan untuk menambah ranking kita di FIFA.
Sementara Argentina juga pasti menang, tetapi itu sangat kecil karena perimbangan kelasnya itu sehingga nilai yang dipetik Argentina mungkin sangat kecil sekali tetapi mungkin dari sisi financial mereka bisa mendapat keuntungan karena melihat juga ekonomi Argentina yang sekarang ini sedang tidak dalam kondisi yang baik.
Faktor lain yang bisa mendatangkan Argentina di Indonesia nantinya mereka bisa memanfaatkan kehadiran di Indonesia sekaligus satu paket dengan melawat ke Australia. Nah, dengan bermain Indonesia dan Australia itu, tentu sangat menguntungkan Argentina nantinya, sehingga saya dan masyarakat Indonesia berharap misi Erick Thohir dalam mendatangkan Argentina ini akan sukses sehingga ya sedikit menghiburlah untuk kita semua.
Nah catatan lain setelah ini, Erick harus lebih fokus lagi konsentrasi membenahi internal PSSI, yang dilakukan Erick Thohir sekarang, ya oke-okelah karena gagal di piala dunia mendatangkan Argentina untuk menghibur masyarakat oke. Tetapi setelah itu, harus lebih fokus kepada internal PSSI karena di sana, saya selalu mengulangi ini, karena di tubuh organisasi PSSI masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi dan setelah pertandingan matchday di bulan Juni ini harus Erick jangan lagi fokus ke luar tetapi lebih fokus ke dalam, membenahi seluruh lini dalam struktur kepengurusan PSSI maupun kegiatan-kegiatannya, nah ini yang ditunggu sehingga apa yang dijanjikan Erick Thohir ketika dia berlomba dalam pemilihan Exco di bulan februari itu bisa terwujud dan mendapat trust yang tinggi dan kuat dari masyarakat sepak bola.
Tetapi kalau sampai dengan lewatnya FIFA Matchday di bulan Juni Erick masih tetap tidak melakukan kemajuan atau perubahan atau perombakan total di tubuh PSSI, maka Erick siap-siap akan menerima kegagalan demi kegagalan dan akan melanjutkan tongkat estafet kegagalan dari pengurus-pengurus sebelumnya, dan ini yang harus diperhatikan betul oleh Erick Thohir dan seluruh Exco saat ini di PSSI.
Dan ingat, bola itu bulat, giring terus!
Pemikiran Yesayas Octavianus, Wartawan Sepak Bola Senior, yang bisa ditonton di CHANNEL YOUTUBE RAY Soccer TV
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!